18 🏡 Adek

913 184 64
                                    

[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]




















“Juno di mana? Tolongin dulu dong.”

Junho yang akan membuang satu kartu ke tumpukan kartu di depan Hyunjin jadi menghentikan gerakan tangannya begitu suara Eunsang yang terdengar dari ponselnya menggambarkan kepanikan. Lelaki Cha itu lantas mengerjap sekali dan melirik ke ponselnya yang dipegang Yeji itu.

“Gue di rumah. Emang kenapa, Sang?”

“Tolongin gue,” sahut Eunsang dengan cepat dari ujung sana—yang tanpa sengaja membuat tiga kakak sepupu Junho saling pandang dan ikut fokus pada apa yang akan si manis Lee itu ucapkan, “ini di depan rumah nenek ada orang mau berantem.”

“Hah?”

“Ada orang mau berantem. Gue sebenarnya gak terlalu peduli, tapi tadi suara ribut-ributnya kayak suara Mini. Udah gue liatin cuma gak keliatan jelas dari dalam rumah. Mau samperin tapi takut.”

Sekarang, bukan hanya Junho yang total menghentikan aktivitasnya. Karena ketiga orang yang bersama dengannya—terlebih Yunseong—juga melakukan hal yang sama. Lelaki Hwang itu bahkan menjatuhkan kartu yang sudah dipegangnya begitu mendengar Eunsang menyebut nama pacarnya.

“Apa?”

“Ke sini dulu makanya, Jun!” jawab Eunsang cepat, “aduh, mereka kayaknya mau baku hantam beneran deh. Ke sini dulu sekarang. WAH, BENERAN MINI, JUN! KE SINI BURUAN!”

Junho tidak menjawab ucapan Eunsang. Lelaki Cha itu melempar kartunya begitu saja dan langsung beranjak begitu Yunseong juga beranjak. Gerakan keduanya sangat cepat membuat Hyunjin dan Yeji juga membuang kartu di tangan mereka dan mengikuti kedua sepupu mereka.

“Rumah nenek Eunsang di mana, Jun?”

Yunseong keluar rumah lebih dulu. Lalu, saat ia sadar jika ia tak tahu di mana rumah nenek Eunsang, ia langsung mengajukan pertanyaan itu pada Junho yang menyusul di belakangnya.

“Nomor sebelas.”

Jawaban itu Junho berikan dengan kakinya yang bergerak cepat untuk berbelok ke kanan. Rumah Junho di nomor dua, jadi mereka hanya perlu pergi ke rumah depan rumah nomor sebelas. Ya, memang rumah Junho ada di komplek dan blok yang sama dengan rumah nenek Eunsang.

Yunseong yang mendengar ucapan Junho langsung berlari begitu saja mengikuti adiknya. Dan benar saja, saat mereka semakin dekat ke rumah itu, terlihat tiga orang yang seperti tengah terlibat perdebatan di jalanan komplek. Suara mereka sedikit ribut. Lalu saat semakin dekat, tidak salah lagi.

Itu Minhee, Yujin dan seorang lelaki lain lagi yang mereka tidak tahu siapa.

“Apa sih lo? Gue kan udah bilang kalo gue gak mau ikut lo?!”

Junho dan Yunseong kompak menghentikan langkah mereka saat Yujin bertanya dengan tidak senang pada Minhee. Gadis itu kini sudah berdiri di belakang lelaki lain itu dan terlihat seperti sedang bersembunyi di sana. Tak lama, Eunsang juga keluar dari rumah neneknya.

Sementara itu, Minhee belum menjawab ucapan Yujin. Si manis Kang itu hanya mengulurkan tangannya hendak menarik adiknya keluar dari persembunyiannya.

“Gue gak mau!”

“Pulang sekarang, Jin. Gue cape, malas berantem sama lo.”

“Ya udah kalo lo malas, lo pulang aja sendiri! Gue gak minta lo buat ngikutin gue!”

“Bunda khawatir sama lo, bodoh,” Minhee menjawab tidak senang. Terlihat jelas jika ia sedang menahan agar tidak kelepasan untuk membentak adiknya itu—lagi.

[2] THE JOURNEY || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang