[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
“Kak Yunseong!!”
Yunseong tersentak kecil, jadi menoleh dan menatap si manis Kang yang baru saja memanggilnya dengan cukup kencang. Ia mengerjap, si manis terlihat tidak senang pada posisinya saat ini. Sementara kelima orang yang duduk mengelilingi terlihat pacarnya itu menatap si manis heran.
“Kenapa, sayang?”
Diam sesaat, semua yang ada di ruangan itu diam seakan menunggu jawaban Minhee.
“Mau pulang.”
“Kok pulang?” respon cepat itu datang dari Jinyoung yang duduk di bawah kaki Jungmo—tepat di samping Yeji, “Masih hujan, loh.”
Tapi, Minhee tidak menanggapi ucapan Jinyoung. Matanya tetap mengarah pada Yunseong dengan wajah yang merengut. Bibirnya bahkan sudah mencebik tidak senang. Entah apa yang terjadi padanya, yang jelas perubahannya itu membuat semua kakak yang ada di ruangan itu menatapnya heran.
Yunseong?
Ia juga tidak mengerti dengan perubahan Minheenya. Karena beberapa saat yang lalu, si manis masih terlihat tenang mendengarkan apa yang sepupu dan teman-temannya katakan. Lalu, kenapa tiba-tiba ingin pulang?
“Kok mau pulang sih, Min?” pertanyaan yang serupa datang dari Hyunjin saat si manis tak kunjung menjawab pertanyaan Jinyoung. Si Hwang itu menggoyangkan kaki Minhee, sehingga si manis Kang jadi menatap ke arahnya.
“Kangen bunda, kak,” jawab Minhee sambil lalu, membuat Hyunjin mendelik kecil ke arahnya.
“Heiiii, jangan bohong deh,” sahut si Hwang itu tidak percaya.
“Gak bohong, kok. Beneran kangen bunda,” jawab Minhee, “Hujan-hujan begini biasanya dibikinin minuman anget sama bunda.”
Setelah menjawab ucapan Hyunjin, si manis kembali menatap ke arah Yunseong. Yang entah kebetulan atau tidak—saat maniknya menatap ke sana—bertepatan dengan Chaeyeon yang memukul gemas lengan Yunseong, membuat lelaki itu tersentak kaget begitu saja. Wajah si manis kembali merengut.
“Sakit, Yeon! Apaan sih?”
“Gemes banget,” jawab Chaeyeon berniat memukul Yunseong lagi, membuat lelaki Hwang itu jadi mundur dan membuat duduknya merapat dengan Chaewon, “Pacar lo beneran buat gue aja dong, Seong.”
“Heh, mulut lo!”
Chaeyeon merengut. Gadis Lee itu lalu menoleh ke arah Minhee dan yang lainnya sebelum ia bergerak cepat—beranjak dari duduknya—dan menghampiri yang lain. Senyumnya merekah begitu saja, lalu dengan santai tangannya terulur dan mencubit kedua pipi Minhee gemas.
“CHAEYEON, JANGAN CUBIT-CUBIT!!”
Yang seketika mengundang reaksi tidak senang dari tiga manusia yang duduk di karpet.
“Apa sih pasukan setan? Ribut amat lo semua!”
Ketiganya langsung beranjak dari duduk lalu menatap tidak senang ke arah Chaeyeon. Yeji maju lebih dulu, menarik tangan gadis Lee itu yang masih bertengger di pipi Minhee, membuat Hyunjin dan Jinyoung dengan gerakan cepat menarik kedua gadis itu menjauh.
“Emang bener gak bermartabat mereka tuh,” Jungmo berceletuk malas saat pertengkaran tidak penting kembali terjadi di depan mereka. Bomin sudah kembali pada mode penonton dan menertawakan aksi bodoh teman-temannya.
Minhee?
Ia kembali melirik Yunseong yang entah sejak kapan sudah kembali mengobrol dengan Chaewon di tempat mereka sana. Membuat bibirnya kembali mencebik tidak senang. Tanpa sadar, ia menyenggol lengan Jungmo hingga lelaki itu menatap ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE JOURNEY || HwangMini
FanfictionBefore and After PKL Kang Minhee, Hwang Yunseong and their journey. bxb