02 🏡 Gimana?

1.4K 209 27
                                    

[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]




















Sudah seminggu Minhee di rumah orang tuanya. Sudah seminggu juga kerjaannya hanya bangun, makan, bantuin bunda kalau ada kerjaan, goleran, makan lagi, tidur, bangun, malas-malasan, mandi kalau ingat, makan, tidur lagi.

Minhee jarang nonton TV. Sejak SMA ketika mulai dikirim sekolah keluar kota, kebiasaanya yang suka nonton TV sampai lupa waktu hilang. Biasanya, kalau libur ia bisa nonton TV dari pagi sampai pagi lagi—apa saja ditonton. Mulai dari kartun, acara masak-masak, acara musik dan infotaiment, dan yang lainnya—kecuali sinetron ya. Minhee tak suka sinetron. Dulu, katanya terlalu banyak drama. Sekarang, katanya tidak mendidik.

Jadi, setelah kebiasaan nonton TVnya hilang, si manis Kang itu jadi lebih senang diam di kamar. Entah itu mau main hape atau hanya goleran sepanjang hari. Yang jelas lebih banyak waktunya ia habiskan di kamar.

Tapi seminggu belakangan ini, Minhee jarang main hape. Ia hanya sibuk dengan benda itu ketika Yunseong menghubunginya. Itupun jarang, karena si kakak benar-benar sibuk belakangan ini. Katanya, pekerjaannya lagi kejar tayang. Entah apa yang sedang dikejar untuk ditayangkan, Minhee juga tak terlalu paham. Yang jelas Yunseong selalu menghubunginya menjelang makan malam dan menyuruhnya untuk tidak lupa makan juga istirahat. Junho dan Minkyu, juga jarang menghubunginya. Wonjin juga. Dan Minhee tak terlalu peduli, mereka sudah sering seperti itu.

Jadi intinya, seminggu belakangan ini, ia lebih banyak bermalas-malasan di kamar.

Seperti malam ini.

Setelah makan malam, Minhee sedang goleran di atas kasur sambil scroll layar ponselnya untuk mencari cerita apa yang menarik di Wattpad. Sebulan di Bali, ia memang tidak pernah membuka aplikasi itu. Belakangan masih malas karena isi perpustakaanya tak ada update-an baru. Jadi, malam ini ia hendak mencari cerita baru yang menarik untuk dibacanya.

Tapi, sudah setengah jam berlalu dan ia belum menemukan satupun cerita menarik untuk dibacanya. Hal itu membuatnya mendengus sebelum meletakan asal ponselnya ke atas tempat tidur. Ia lalu berguling di atas kasur, rasanya malas sekali.

Mau tidur, tapi belum ngantuk.

Mau keluar gabung ayah sama bunda nonton TV, tapi mager.

Mau ngedrakor, tapi takut kebablasan nonton sampe pagi.

Iya, Minhee kalau sudah menonton drama Korea memang suka kebablasan sampai pagi. Kalau sebelumnya sih, tidak apa-apa. Hanya saja, sekarang ia takut diomeli Yunseong.

Minhee ingat, beberapa hari yang lalu ia menonton drama Korea, kebablasan sampai jam setengah empat dini hari sebelum ia tidur. Lalu, Yunseong menelponnya jam setengah delapan pagi. Jelas saja tidak ia angkat karena baru bangun jam setengah sebelas siang. Lalu, pada jam yang sama Yunseong menelponnya lagi.

Awalnya, ketika ia menjawab telpon itu, semuanya baik-baik saja. Si kakak hanya bertanya dia ke mana sampai tak menjawab telponnya. Tapi, ketika lelaki Hwang itu tahu jika ia tidur dini hari karena menonton drama Korea, berubahlah sesi telpon untuk melepas rindu itu jadi sesi mengomel Hwang Yunseong. Omelan Yunseong memang bukan seperti omelan Junho atau Minkyu, yang sangat panjang dan berulang-ulang—tak jauh berbeda dengannya. Omelan Yunseong memang hanya singkat, tapi berisi kata-kata tajam yang menyebalkan. Membuatnya berjanji pada diri sendiri untuk tidak membuat lelaki Hwang itu mengomel lagi.

Ddrrtt....

Minhee yang tadinya tengah memejamkan mata jadi membuka mata ketika mendengar bunyi getaran samar. Matanya langsung bergerak dan menemukan ponselnya dalam keadaan menyala dan menampilkan sebuah panggilan masuk. Karena rasa malas tak beraturan yang masih melanda dirinya, ia juga malas untuk menjawab panggilan itu. Tapi, karena munculnya pemikiran bahwa itu bisa saja Yunseong yang menelpon, walau dengan gerakan malas, ia akhirnya meraih ponselnya.

[2] THE JOURNEY || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang