17 🏡 Hwang Yunseong

934 187 6
                                    

[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]





















“Kamu gak ke rumah Mini?”

Yunseong yang tengah duduk santai menghadap meja makan jadi menoleh dan menatap Sejeong yang baru muncul dari pintu menuju halaman samping rumah. Wanita cantik itu tengah membawa sebuah gunting bunga di tangannya. Sepertinya, ia sedang sibuk menata tanamannya di halaman belakang rumah.

“Nanti sore aja, ma.”

“Ajak ke sini dong,” sahut Sejeong sambil berlalu pergi untuk menyimpan gunting bunganya. Lalu, saat ia datang, wanita itu pergi ke dapur sebentar sebelum bergabung bersama sang anak yang—entah tengah sibuk apa, “mama udah lama gak ketemu sama dia.”

“Iya, ma. Kalo udah gak sibuk main aku ajak ke sini.”

Lelaki Hwang itu menjawab ucapan sang mama lalu sibuk sendiri dengan ponselnya. Sementara sang mama memilih untuk pergi mengambil gelas dan menuang air sebelum ikut duduk di depan Yunseong.

“Sibuk main?”

“Hm,” berdehem samar, Yunseong masih sibuk mengetik sesuatu pada ponselnya, “kemarin katanya ngebolang gak tahu ke mana, berempat doang. Dilarang bawa pacar kata Juno.”

“Tapi, Minkyu sama Wonjin kan pacaran.”

Yunseong mengendik saja, “bawa motor masing-masing kali. Kalo gak ya tukeran.”

Sejeong mengangguk saja, lalu beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kulkas. Wanita itu lalu mengambil sepiring puding yang sudah dibuat dan membawanya ke meja makan. Ia juga pergi mengambil dua piring kecil, pisau dan sendok untuk menikmati puding itu.

“Oh ya, ma. Papa ke mana?”

Lalu, saat ia tengah sibuk memotong pudingnya, Yunseong mengajukan pertanyaan itu begitu saja.

Tidak heran sih. Yunseong pasti penasaran di mana sang ayah. Sejak bangun tidur sampai menjelang makan siang ini, sosok Minhyun memang belum terlihat. Biasanya, pria itu ada di ruang kerjanya. Tapi tadi saat Yunseong lewat di sana, ia tak menemukan sang ayah di sana.

“Ke rumah mertuamu,” jawab Sejeong yang sukses membuat Yunseong mengalihkan tatapannya dari layar ponselnya, “katanya ada urusan kerjaan.”

“Kok gak nyuruh aku aja yang ke sana?” tanya Yunseong saat Sejeong sudah meletakan salah satu piring kecil dengan puding ke hadapannya.

“Buat apa?” tanya balik sang mama sambil memindahkan potongan puding ke atas piring kecil lain untuknya, “kamu kan udah sering ke sana. Lagian kamu sendiri yang bilang Mini lagi sibuk main.”

“Iya, sih. Tapi...,” Yunseong tidak melanjutkan ucapannya dan memilih mengambil sendok kecil untuk mulai menikmati pudingnya.

“Tapi apa?”

“Ada yang mau aku tanyain ke ayah.”

Sejeong yang baru memasukan puding ke dalam mulutnya jadi menatap anaknya dengan kedua alis yang bertauatan, “nanya apa? Kok sampe ke Daniel? Biasanya kamu nanya langsung ke anaknya.”

“Ya karna mau nanya tentang anaknya, makanya nanya ke ayah.”

“Samperin aja, sih. Kenapa mesti pake modus kerjaan buat ketemu sama mertuamu?”

“Dilarang sama si adek,” lalu, jawaban yang Yunseong berikan sukses membuat Sejeong melotot ke arahnya, “katanya gak boleh ke rumahnya kalo dia gak ada di sana.”

[2] THE JOURNEY || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang