[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
“Sang, Pyo, ikut kita, yuk?”
Eunsang dan Dongpyo yang masih duduk di tempat yang sama setelah Minhee pergi, kompak mendongak ketika mendengar sebuah suara yang tak asing. Tepat dua meter dari posisi mereka, Yedam berdiri santai dengan Jisung juga beberapa teman mereka yang lain.
“Ke mana?” Dongpyo yang mengajukan pertanyaan itu.
“Makan-makan,” Jisung yang menjawab pertanyaan itu dengan riang, “Minseo yang traktir.”
“Sekarang banget?”
Kedua teman mereka itu mengangguk, “ngumpul-ngumpullah. Hari ini terakhir kita seangkatan ngumpul bareng. Habis ini semua bakal sibuk sendiri sama urusan masing-masing.”
“Siapa aja yang pergi?”
“Ya biasa.”
“Minhee gak diajak?”
Ketika Yedam menjawab pertanyaan Dongpyo sebelumnya, Eunsang langsung mengajukan pertanyaan lain—bertepatan dengan Minseo yang datang menghampiri mereka.
“Sang, Pyo, ikut yuk.”
“Minhee gak diajak?”
Minseo mengucapkan kalimat yang sama dengan Yedam ketika baru muncul tadi. Dan Eunsang kembali mengajukan pertanyaan yang sama.
“Lah iya, mana anaknya?” pertanyaan itu sudah jelas untuk Minseo—dan Yedam—tapi malah Jisung yang memberi tanggapan, “tadi gue liat dia masih bareng kalian.”
Dongpyo dan Eunsang kompak bungkam. Keduanya tak membuka suara sama sekali untuk menjawab pertanyaan Jisung. Mereka masih menunggu apa jawaban Minseo dan Yedam terkait mengajak Minhee untuk ikut acara ini—walau mereka tahu teman mereka itu sudah pergi dengan kakak pacar.
“Gak usah ajak Minhee ajalah,” Yedam berucap santai dengan tangan yang dikibaskan di depan wajahnya, “ntar bikin repot minta dianterin pulang gara-gara dicari tantenya.”
“Ho’oh, dia gak punya motor. Gue gak bisa bonceng soalnya gue sama Yuri,” Minseo menimpali sambil mengangguk.
“Urusan kendaraan gampang,” Dongpyo berucap santai, “ada pacarnya, nanti minta tolong dianterin aja sama pacarnya. Kalo mau pulang tinggal minta jemput.”
“Jangan ih, takut pacarnya marah,” Minseo berucap cepat.
“Kak Yunseong gak akan marah, kok. Orangnya baik, urusan antar jemput aja mah gak masalah buat dia,” Eunsang menjawab begitu saja, disetujui dengan anggukan cepat dari Dongpyo.
“Pergi pulang Denpasar Tigaron aja dia gak marah. Masa yang cuma anter jemput ke tempat makan yang deket-deket sini dia marah,” si mungil Son itu lalu menimpali ucapan Eunsang.
Minseo diam sesaat, ia tak langsung menjawab ucapan temannya itu. Lalu, setelah sepuluh detik berlalu, ia menggeleng dengan wajah tak yakin, “gak usah aja deh, mereka kayaknya lagi pacaran.”
“Minhee bakal lebih milih temannya dari pada pacaran,” Eunsang menyahut begitu saja.
Sukses membuat Yedam mendengus tak senang, “lo seyakin apa sih, Sang, kalo dia bakal lebih milih ngumpul sama kita ketimbang pacarnya?” lalu, bertanya tak senang pada Eunsang, “lagian tuh orang makannya banyak, gak usah diajak, Seo. Nanti lo rugi.”
Selanjutnya, apa yang keluar dari mulut Yedam sukses membuat Eunsang dan Dongpyo mendelik tak senang ke arah mereka. Keduanya lalu beranjak dari duduk masing-masing dengan membawa tas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE JOURNEY || HwangMini
FanficBefore and After PKL Kang Minhee, Hwang Yunseong and their journey. bxb