[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
“Jadi, lo berdua mau yang di mana?”
Eunsang mengajukan pertanyaan itu, lalu mendongak—mengalihkan tatapannya dari layar ponselnya dan menatap Minhee dan Dongpyo yang kini juga menatap layar ponselnya.
Diam selama beberapa saat, hingga Minhee lebih dulu yang mengalihkan tatapan dari layar ponsel Eunsang dan menatap pemiliknya, “Gue mau yang di Sanur,” jawab Minhee seadanya.
Jawaban itu sukses membuat baik Eunsang maupun Dongpyo menatapnya tak yakin.
“Yakin lo?” tanya Dongpyo kemudian.
Dijawab anggukan kecil oleh pemilik marga Kang itu.
“Gak mau balik ke Tigaron?” kali ini Eunsang yang mengajukan pertanyaan. Sedangkan jawaban yang diberikan oleh si manis Kang itu adalah gelengan kecil.
“Kenapa?” Dongpyo kembali mengajukan pertanyaan lain lagi, “Lo mau deket terus sama kak Yunseong, ya?”
Menggeleng lagi, Minhee mendengus sebelum menjawab pertanyaan itu, “Kak Yunseong kerja di Karangasem kalo lo lupa.”
“Terus?”
“Gue males ah, belum jadi PNS,” Minhee menyahut begitu saja.
“Ya gak apa-apa, kerja aja dulu. Kalau ada tes, kita ikut.”
“Gak mau,” masih dengan jawaban yang sama, “Cita-cita gue jadi bos, bukan jadi jongos.”
“Cih, bangsat,” lanjutan jawaban yang diberikan Minhee sukses membuat Dongpyo mengumpat kasar, “Gak usah gegayaan lo, anjing!”
“Terus bedanya apa kalau lo kerja di perusahaan swasta?” Eunsang bertanya kemudian, “Lo tetap pegawai, bukan bos ya, setan.”
Tapi, bukan Minhee namanya jika ia akan peduli. Buktinya, setelah kedua temannya mengumpatinya, ia hanya mengendik acuh.
“Nyari pengalaman sambil nyuri ilmu dululah, baru gue buat perusahaan gue sendiri.”
“Dih.”
“Lagian kenapa sih lo berdua?” tanya Minhee malas, “Yang kerja kan gue, kok lo berdua yang sewot?”
Pertanyaan yang datang dari Minhee sukses membuat Dongpyo dan Eunsang mendengus malas. Keduanya bahkan tidak tanggung-tanggung untuk melempar tatapan penuh hujatan mereka pada pemilik marga Kang itu.
“Eh anjir, waktu itu lo yang ngajakin buat balik kerja ke Tigaron. Kenapa sekarang lo yang gak mau?”
Ucapan dan pertanyaan kekesalan yang datang dari Dongpyo itu membuat Minhee nyengir, “Heheh, gue takut gamon.”
“Anjing!”
Umpatan itu membuat Minhee merengut, bibirnya melengkung ke bawah dan tatapannya berubah jadi tatapan sedih bercampur kesal.
“Ya gue beneran takut gamon. Kalau kerja di Tigaron terus jadi PNS, nanti bisa pindah. Kayak kak Putu akhir tahun kemarin. Gue beneran gak bisa pindah kalau di sana. PKL yang sebulan aja gamonnya berbulan-bulan, gimana kalau kerja yang lama?”
“Tapi kan kalau pindah juga masih bisa main ke Tigaron,” Eunsang menanggapi ucapan Minhee dengan sebuah kalimat yang sukses membuat si Kang itu menatapnya malas.
“Iya kalau pindahnya cuma ke Bug bug atau masih di Bali. Kalau pindahnya ke Jawa? Kapan lo main ke Tigaron?”
Pertanyaan yang diajukan Minhee setelah itu sukses membuat Dongpyo mendengus. Ia sepertinya masih tidak terima dengan keputusan Minhee yang tidak ingin kerja ke Tigaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE JOURNEY || HwangMini
FanfictionBefore and After PKL Kang Minhee, Hwang Yunseong and their journey. bxb