[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
Eunsang meletakan sebuah nampan dengan dua mangkok berisi mie ayam buatannya dan sang nenek di meja yang ada di ruangan tengah. Salah satu mangkok ia letakan di depan Junho-yang duduk di depannya-dan mangkok yang lainnya ia letakan di depannya. Selanjutnya, ia beranjak dan kembali ke dapur sebelum kembali dengan dua gelas air. Si manis berambut merah itu lalu meletakan nampan di sisi meja yang lain.
"Cantik banget tampilannya, pasti enak," Junho lalu bergumam dengan tangan yang meraih sendok dan garpunya, bersiap untuk menikmati mie ayam itu.
Di depannya Eunsang mengendik tak yakin, "Aku gak yakin. Kalau buatan nenek emang enak, tapi ini buatanku. Aku gak yakin kalau enak."
"Pasti enaklah," sahut Junho begitu saja, "Kalau orang manis kayak kamu yang buat, pasti enak."
Lalu, saat Eunsang mendengar lanjutan ucapan Junho, ia tidak dapat menahan dirinya untuk menatap lelaki tampan di depannya itu dengan tatapan malas.
"Sekarang, aku ngerti banget kenapa Mini suka banget bangsatin kamu."
"Heh, kok gitu?"
"Karna emang kelakuan kamu bangsat," jawab Eunsang acuh, membuat Junho menatapnya tak percaya.
"Sang, aku pacar kamu loh."
"Yang bilang bukan siapa?"
Junho berdecak, tatapannya masih sama dengan tatapan yang tadi. Tapi, kali ini lebih penuh dengan drama, "Bisa-bisanya kamu bangsatin pacar kamu sendiri?" selanjutnya, ia mengajukan pertanyaan itu dengan drama yang sama.
Eunsang?
Si manis Lee itu masih menatap Junho dengan tatapan malasnya. Tiga detik kemudian, ia meraih sendoknya, menyendok kuah mienya dan mencicipi rasanya. Tidak peduli dengan tatapan Junho yang semakin berlebihan di depan sana.
"Sang, aku nanya loh ini. Kamu gak mau jawab?"
Lalu, saat pertanyaan lain datang lagi dari pacarnya, pemilik marga Lee itu akhirnya kembali menatap si pacar. Tatapannya masih sama seperti sebelumnya-malas.
"Kan aku udah bilang tadi, kelakuan kamu emang bangsat," jawab Eunsang acuh, "Jadi, emang pantas dibangsatin."
Lalu, saat jawaban itu sampai ke telinganya, Junho tidak dapat menahan diri untuk mendengus begitu saja, "Orang ganteng kayak aku gini, bagian mananya yang bangsat sih?"
"Coba ngomong gitu depan cermin."
"Cerminnya pasti bilang aku ganteng."
"Serah," Eunsang menyahut acuh, lalu menunjuk mangkok berisi mie di depan Junho, "Mending makan sekarang. Kalau udah dingin gak enak lagi."
Junho yang tadinya akan mengatakan kalimat lain untuk menjawab ucapan pacarnya jadi melemparkan tatapannya pada mangkok mienya. Detik berikutnya, ia mengangguk sebelum menyendok kuah mie dan mencicipinya.
Diam sesaat, lelaki Cha itu tidak langsung berkomentar tentang masakan Eunsang. Sementara si manis kini sudah menatapnya dengan tatapan penasaran-menunggu komentarnya tentang masakannya.
"Enak, kok," Junho berucap kemudian sambil menyendok kuah mienya lagi.
Eunsang yang mendengarnya tidak dapat menahan diri untuk tersenyum, "Keasinan gak?"
Junho menggeleng. Ia lebih memilih untuk memasukan mie ke dalam mulutnya, menikmati makanan itu sebelum menjawab pertanyaan si manis Lee, "Gak, kok. Rasanya pas."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE JOURNEY || HwangMini
FanfictionBefore and After PKL Kang Minhee, Hwang Yunseong and their journey. bxb