DELAPAN

252 34 12
                                    


Mirae telah siuman dan berada di ruangan rawat inap. Ia ditempatkan di ruangan VIP. Maklumlah, ia memiliki cukup uang untuk membayar bangsal VIP yang mahal itu. Ruangan bernuansa serba putih dengan jendela sedikit besar, TV berukuran sedang yang menempel didinding dan satu set lengkap sofa serta beberapa furniture pendukung seperti meja kecil disudut ruangan dengan hiasan bunga lili diatas vas berwarna biru pastel. Ini bahkan tiga kali lipat lebih luas daripada ukuran kamar Yooran dirumahnya.

"Yooran-ah. Pulang lah. Kau tidak boleh berlama-lama disini. Kau kan punya daya tahan tubuh yang lemah. Aku tidak ingin kau sakit karena aku." Suara Mirae terdengar lemah. Yooran yang duduk disampingnya hanya melirik sebentar. Matanya beralih kearah Kim Taehyung yang berdiri didekat jendela. Menatap kosong kearah lampu-lampu malam khas kota besar. Image nya mendadak berubah dimata Yooran. Sejak pemuda itu menghapus airmata Yooran dan caranya berperilaku selama di rumah sakit sangat berbeda dengan dirinya saat kejadian diperpustakaan itu.

"Oppa, bisakah kau mengantarkan Yooran? Ini sudah malam. Dia harus istirahat. Aku juga tidak ingin dia ikutan sakit karena menjaga ku." Hajoon yang duduk di sofa berwarna coklat muda itu langsung menoleh kearah Mirae.

"Aaah... Mobil ku rusak Mirae. Itu sebabnya aku meminta Taehyung untuk mengantarkan ku kemari." Hajoon menunjuk Taehyung dengan dagunya.

"Yaa... Kang Mirae, aku tidak selemah itu. Aku akan pulang dan berganti baju lalu kembali kemari untuk menemanimu." Ucap Yooran.

Mirae langsung melirik tajam. "Yaa Han Yooran! Kau tidak boleh kemari lagi. Kau harus beristirahat di asrama. Kau pasti lelah karenaku. Kau bahkan hanya mengenakan kaus saat membawaku kemari. Pokoknya dengarkan baik-baik perkataan Eonni mu ini. Kau mengerti?"

Yooran hanya mendengus kesal. Ia meraba-raba kantong celana jeansnya, mencoba mencari ponsel miliknya.

"Astaga!" Wajah Yooran berubah kaget. Ia baru menyadari bahwa ia lupa membawa ponselnya karena terburu-buru tadi.

"Aku lupa bawa ponsel ku. Bagaimana ini? Haahh... Aku juga tidak bawa dompet." Ujar Yooran memelas.

"Aku akan mengantarmu pulang." Taehyung buka suara. Ia menatap Yooran intens. Tatapannya sedikit bikin merinding. Seperti tatapan dingin dan acuh tak acuh pada Yooran.

"Tidak terima kasih." Yooran langsung menolak. Ia berjalan kearah Hajoon. "Bisakah aku meminjam ponsel Oppa sebentar?"

"Biarkan Taehyung mengantarmu pulang. Ini sudah malam. Akan lebih baik jika diantar kan?" Hajoon menyetujui usulan Taehyung.

"Pulanglah bersama Taehyung Oppa. Itu akan lebih baik. Lagi pula siapa yang ingin kau hubungi malam-malam begini?" Timpal Mirae.

Yooran menoleh kearah Taehyung. Ia masih memasang tampang dingin diwajahnya. Yooran merasa tidak nyaman dan sedikit takut dengan raut wajah itu. Rasanya ada yang aneh dengan tampang pemuda itu.

"Baiklah. Kami pulang dulu." Taehyung menyahut dan berjalan kearah Yooran dan menggenggam tangan gadis itu. Yooran sedikit terkejut namun ia hanya membungkuk pelan pada Hajoon dan tidak melakukan apapun.

"Mirae-ah... Aku pulang dulu. Cepat sembuh." Kata Yooran. Ia melambaikan tangannya dan Mirae membalasnya kembali.

Taehyung menarik Yooran keluar dari ruangan itu dengan tangan yang masih menggenggam pergelangan tangan gadis itu. Beberapa langkah dari pintu, Yooran menarik tangannya dari Taehyung dan menatap pemuda itu.

"Bisakah aku meminjam ponselmu?"

Taehyung diam sejenak. "Untuk apa?" Tanya Taehyung.

"Aku akan meminta temanku menjemputku. Aku tidak ingin merepotkanmu."

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang