EMPAT

286 46 11
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 01.21 malam. Namun suasana perpustakaan masih sama ramainya seperti siang hari. Tipe mahasiswa pekerja keras. Perpustakaan senyap, walaupun hampir semua kursi penuh. Mereka sibuk dengan buku dan laptop yang ada dimeja masing-masing. Begitulah persaingan di kampus itu. Semua adalah saingan dan musuh yang sewaktu-waktu bisa merebut posisimu, bahkan teman karibmu sendiri.

Yooran mendengus kesal, masih belum menemukan apa yang ia cari untuk tugas Professor Ahn. Mungkin sebentar lagi ia akan memecahkan laptop yang ada didepannya ataupun menendang seseorang yang ada di dekatnya sebagai ganti samsak.

"Ya tuhan. Ini terlalu sulit." Bisiknya pelan. Menjadi mahasiswa fakultas administrasi bisnis memang sesuatu yang membanggakan. Ditambah dengan latar belakang kampus beken yang menjadi incaran hampir seluruh siswa yang ada di Korea merupakan kebanggaan tersendiri dan kebanggaan bagi keluarga. Namun itu juga diimbangi dengan persaingan ketat dan cara belajar yang sulit. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktunya diperpustakaan atau belajar dirumah, bergumul dengan tumpukan buku setiap harinya. Ah... dan satu lagi, mabuk. Cara paling mudah melarikan diri sesaat dari beban harian.

"Bisa kubantu?" suara pemuda dibarengi dengan suara tarikan kursi tepat di samping Yooran mengalihkan perhatian nya. Seorang pemuda dengan tubuh atletis namun berwajah imut seperti bayi kelinci duduk disamping Yooran. Yooran hanya mengacuhkannya sambil pengacak pelan rambutnya yang dikuncir kuda yang memang sudah berantakan sejak sore.

"Jungkook-ah... aku bisa gila." Rengek Yooran. Ia langsung meletakkan kepalanya ke meja dengan mata yang berkaca-kaca. Ia harusnya sudah terlelap jam segini, seperti Mirae. Namun Yooran tak punya pilihan lain seperti Mirae. Maklum saja, Mirae bukan tipe orang yang perfeksionis. Ia akan mengerjakan tugas semampunya dan menyerah saat ia ingin. Tipe yang tak ambil pusing dengan pekerjaan.

Jungkook hanya tersenyum lebar, menampakkan dua gigi kelinci yang menjadi ciri khasnya. Ia meletakkan earphone yang bertengger di lehernya ke meja. "Menyerah saja." Ujarnya enteng.

Dia Jeon Jungkook. Mahasiswa fakultas farmasi. Dia juga seorang atlet taekwondo dikampus dan sering ikut kejuaraan mewakili kampus. Tipe incaran gadis-gadis muda. Namun Jungkook tak tertarik dengan wanita. Menurutnya video game lebih cantik dan seksi dibandingkan dengan gadis-gadis yang setiap hari melihatnya dengan tatapan genit dan berbisik jika ia lewat. Ia mengenal Yooran karena sering bertemu di perpustakaan. Eits... tunggu dulu, Jungkook bukan ke perpustakaan untuk bergumul dengan huruf-huruf yang ada di lembaran buku tebal seperti yang biasa Yooran lakukan. Ia akan memainkan game dan memenangkan beberapa ronde lalu pergi. Menurutnya, suasana perpustakaan yang tenang membuatnya lebih konsentrasi dibanding di rumah. Ibunya yang sedikit cerewet akan mengomelinya jika ia terus bermain game di kamar.

"Lupakan tugas mu itu. Kau sudah punya banyak nilai A. Lebih baik bantu aku menang mengalahkan bos game ini. Ini akan membantu otakmu bernafas dan tumbuh berkembang." Ledek Jungkook. Yooran mencubit pelan lengan kekar pemuda itu hingga ia menyengir sedikit.

BRAK!!!

Suara gaduh tiba-tiba memecah keheningan perpustakaan dibarengi dengan teriakan beberapa mahasiswi. Terdengar suara meja dan kursi yang saling bersenggolan dengan keras. Yooran dan Jungkook langsung berdiri dan menatap kearah suara yang tak jauh dari posisi mereka itu. Tampak beberapa mahasiswa yang tengah belajar langsung mengangkat barang-barangnya dan langsung menyingkir dari sumber masalah.

"KEPARAT KAU!!! AKU AKAN BENAR-BENAR MENGHAJAR MU HARI INI." Suara bariton dengan nada meninggi membuat siapapun yang mendengarnya langsung menyingkir dengan bulu kuduk yang merinding tak karuan. Tampak seorang pemuda berada di lantai dengan punggung menabrak beberapa kursi dan meja yang tadi tersusun rapi disana. Disisi lain, seorang pemuda lain berjalan pelan dengan tangan mengepal dan tatapan super mematikan kearah pemuda yang sudah terkapar dilantai.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang