TIGAPULUH EMPAT

144 13 0
                                    

"Yooran-ah..." Mirae menyenggol lengan Yooran yang sedang melamun dan berjalan di samping dirinya. Secangkir kopi yang Yooran pedang hampir saja tumpah karena gadis itu sedikit terkejut. Yooran melirik Mirae dengan wajah linglung.

"Ada apa denganmu? Kau terus saja melamun sejak kemarin. Apa semua baik-baik saja? Apa Oppamu mencari masalah lagi?" Mirae berhenti di tengah koridor kampus yang tampak lengang itu. Ia menatap intens sahabatnya yang sejak kemarin bersikap aneh. Yooran sering melamun dan tidak fokus dengan apa yang ia lakukan. Ia bahkan mengacuhkan Mirae berkali-kali hari ini.

"Ti-tidak. Aku hanya sedang banyak pikiran. Kau tahu kan kalau sebentar lagi kita akan ujian. Aku sedang memikirkan itu." Kilah Yooran. Ia meminum kopi hangatnya dan mencoba untuk menghindari percakapan itu.

"Mirae-ah, aku harus pergi. Aku ada janji dengan Jungkook. Sampai nanti." Yooran melambaikan tangan dan langsung berlari menjauh dari gadis yang masih tampak curiga dengan tingkah anehnya itu.

Yooran melangkah cepat keluar gedung fakultas. Sudah ada Jungkook yang sedang berdiri di dekat anak tangga sambil memainkan ponselnya. Ia dengan segera menghampiri pemuda itu.

"Jungkook-ah..."

Jungkook menoleh dan tersenyum simpul.

"Ayo pergi." Ajak Jungkook. Ini sudah waktunya ia untuk bekerja.

Keduanya terinterupsi dengan suara dering ponsel Jungkook. Jungkook langsung mengalihkan perhatiannya pada ponsel yang ada ditangannya. Raut wajah Jungkook berubah serius. Ia dengan pelan berjalan menjauh dari Yooran, namun dengan cepat Yooran menahan lengan Jungkook dan akhirnya pemuda itu mengangkat telepon disamping Yooran.

"Halo." Suara Jungkook terdengar dingin dan datar.

"Jungkook-ah... Kau dimana? Kenapa tidak pulang? Ayo kita bicara. Jangan seperti ini. Eomma sangat khawatir padamu." Itu suara Eommanya Jungkook. Ia mengkhawatirkan puteranya yang sudah tidak pulang selama 2 hari dan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Jungkook menarik nafas panjang dan menundukkan wajahnya, " Aku sedang ada tugas kampus. Aku akan pulang nanti. Jangan khawatirkan aku."

Yooran merebut ponsel yang dipegang oleh Jungkook dan langsung menempelkan benda itu ditelinganya. Jungkook yang terkejut langsung berusaha merebut ponselnya kembali namun dengan cepat Yooran mengelak dan menghalangi Jungkook mendapatkan ponselnya kembali.

"Halo..." Yooran berkata lembut.

"Ha-halo... Ini siapa?"

"Annyeonghaseyo... Aku Han Yooran, temannya Jungkook." Yooran memperkenalkan diri dengan sopannya.

"Han Yooran? Apa Jungkook bersama mu?"

"I-iya. Jungkook tengah bersama ku sekarang. Dia baik-baik saja." Jungkook yang masih berusaha merebut ponselnya mengeluarkan wajah pura-pura garang dan marah namun Yooran yang tak mau kalah juga ikut mengeluarkan mimik wajah seram. Jungkook langsung ciut dan pasrah dengan kelakuan gadis mungil itu.

"Bisakah kau meminta Jungkook pulang? Ada hal yang harus kami selesaikan."

"Baiklah. Aku akan segera meminta Jungkook pulang."

"Terima kasih banyak. Aku tutup dulu." Sambungan telepon terputus.

Yooran mengulurkan ponsel itu ketangan Jungkook dan pemuda itu mengambilnya dengan kasar. Wajahnya masih tampak tertekuk karena hal barusan.

"Pulanglah. Eommamu ingin bicara. Selesaikan masalahmu. Kau bilang kau ingin bertemu dengan Appamu. Dia sudah ada disini sekarang. Setidaknya dengarkan penjelasannya. Dia pasti punya alasan kan. Jangan sampai kau menyesali tindakan mu." Yooran mengelus lembut lengan Jungkook. Ia menatap pemuda itu dengan sangat teduh.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang