Ujian akhir semester telah selesai. Para mahasiswa bersiap untuk berlibur dan kembali ke kampus bulan maret mendatang. Musim semi yang kian dekat membuat siapa saja bersemangat dengan liburan mereka.
Yooran hilir mudik melayani pelanggan café yang kian ramai. Ia dan Sungjae berjibaku dan saling memberi bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Jungkook sudah pergi berlibur bersama Eomma dan Appanya ke Busan. Mereka melakukan rekreasi keluarga untuk pertama kalinya dan itu membuat Jungkook sangat senang dan antusias dengan perjalanan mereka. Untuk pertama kalinya dia akan menghabiskan waktu bersama keluarga utuh yang selama ini hanya ia lihat pada orang lain.
Kang Mirae? Jangan khawatir. Dia punya jadwal berlibur di Eropa bersama tunangan barunya yang super tampan dan keren itu. Eomma dan Appa Mirae merencanakan hal itu agar putri bungsu mereka dapat lebih mengenal sosok yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya. Mirae yang sudah mulai menerima sosok pria itu. Dia tidak seburuk yang Mirae pikirkan selama ini. Ditambah wajahnya yang tampan dan maskulin membuat Mirae dengan mudah membuka hatinya.
Han Yooran tidak liburan dan lebih memilih untuk bekerja menggantikan rekannya yang juga telah liburan entah kemana. Sungjae yang super jahil masih suka meledek gadis itu karena lebih memilih untuk bekerja dibandingkan mendinginkan otaknya yang telah terlalu lama di gunakan untuk belajar dan memikirkan banyak hal. Bagi Yooran, bau uang dihari gajian lebih menyenangkan daripada mencium bau udara di hari-hari berlibur yang mungkin akan dia lakukan.
"Selamat datang. Anda mau pesan apa?" Yooran dengan wajah yang sudah kelelahan menyapa pelanggan yang baru saja datang.
"Aku pesan minuman yang terakhir kali kau rekomendasikan untuk ku." Jawab Taehyung sambil mengeluarkan dompet dari saku dan menyerahkan sebuah kartu kredit pada Yooran.
Yooran menerima kartu itu dan menggesekkannya ke mesin yang berada di dekatnya. Ia tidak berbicara banyak. Tubuhnya terlalu lelah untuk mengomeli pemuda itu.
"Totalnya 3500 won. Tunggulah sebentar, saya akan mengantarkan ke meja anda segera." Ucap Yooran seraya menyerahkan kartu itu kembali ke pemiliknya.
Taehyung mengulas senyum. Bahasa formal yang baru saja diucapkan Yooran sedikit menggelitik telinganya. Sangat aneh mendengar gadis itu masih menggunakan bahasa formal padanya padahal ia sudah berusaha meminta gadis itu untuk tidak menggunakan bahasa formal lagi padanya. Teman macam apa yang menggunakan bahasa formal setiap kali bertemu.
Taehyung berjalan menuju salah satu meja yang ada di sudut ruangan besar itu. Ia sibuk memperhatikan bagaimana cekatan dan telatennya Yooran membuatkan minuman pesanannya. Sesekali kepalanya tertunduk menyembunyikan senyum yang tiba-tiba keluar tanpa alasan.
Tak berapa lama Yooran datang dengan nampan di tangannya. Ia meletakkan pesanan Taehyung dengan hati-hati. Ia tampak sangat kelelahan. Tangannya bahkan sedikit gemetar dengan wajah yang sedikit pucat. Ia bahkan hanya menarik senyum simpul tanpa berbasa-basi pada pemuda itu.
"Kami akan tutup dalam 10 menit. Tolong cepat habiskan minuman mu." Yooran dengan wajah yang tidak karuan langsung meninggalkan Taehyung. Taehyung mengedarkan pandangannya di ruangan café yang sudah sepi itu. Hanya tinggal dia yang ada disana. Ia mengangguk pelan dan segera meminum minumannya. Sesekali ia melirik kearah Yooran dan Sungjae yang mulai mengepel dan mengelap meja serta peralatan lain yang ada disana. Sesekali Yooran mengusap keringat yang membasahi dahinya.
Sepuluh menit berlalu. Mereka benar-benar telah menuntaskan pekerjaannya. Kedua orang itu bersiap untuk pulang.
"Pelanggan yang satu itu masih ada disana. Aku akan menunggunya keluar. Kau pulanglah duluan. Kau kelihatan hampir pingsan." Ledek Sungjae dengan tangan yang bersidekap di dadanya.
Yooran mengambil tas selempangnya dan tersenyum pada Sungjae, "Sunbae, pulanglah. Sunbae kelihatan sudah hampir di jemput malaikat maut." Balas Yooran.
Sungjae mendengus kesal. Yooran hanya tersenyum lebar melihat raut wajah kesal pemuda itu dan membungkuk pelan lalu pergi. Taehyung sudah berdiri dan bersiap begitu Yooran mendekatinya. Taehyung mengikuti Yooran dari belakang hingga beberapa meter setelah meninggalkan café, Taehyung menarik tangan gadis itu dan berusaha menyamakan langkah kaki mereka.
"Kau tidak liburan?" Tanya Taehyung. Pemuda itu memalingkan wajahnya kearah lain berusaha menghindari kontak mata dengan gadis itu.
Yooran melepaskan tautan tangan Taehyung, "Tidak. Kim Taehyung-ssi sendiri bagaimana? Kenapa tidak pergi berlibur."
"Bisakah kau berhenti menggunakan bahasa formal padaku?" Taehyung dengan wajah kesal menghentikan langkahnya. Yooran yang berada beberapa langkah di depan pemuda itu juga ikut berhenti. Ia menatap lamat-lamat pemuda yang tengah memasang wajah kesal yang kalau dilihat-lihat tampan juga.
Yooran tersenyum lebar, "Mau kupanggil Ahjussi?"
"Aku sedang bicara serius!" Pekik Taehyung. Ia mengubah wajahnya menjadi wajah super imut. Di tambah dengan hentakan kaki dan gerak tubuh yang dibuat-buat menambah kesan imut. Bibirnya bahkan maju beberapa senti.
"Berhenti melakukan hal aneh seperti itu." Yooran berusaha untuk menahan tawanya. Melihat sifat Taehyung yang suka berubah-ubah membuatnya sedikit bingung. Sebenarnya mana sifat asli pemuda itu?
Taehyung kembali menghentakkan kakinya. Bibirnya bahkan hampir menyerupai paruh bebek sanking majunya.
Yooran tertawa lepas. Wajah itu terlalu imut untuk diabaikan. Ia berjalan mendekati Taehyung dan berjinjit sedikit lalu mencubit pipi pemuda itu gemas.
"Aigoo... Uri Taehyungie..." Ledek Yooran disela-sela tawanya.
"Aku serius!" Taehyung mundur selangkah mencoba melepaskan cubitan kecil Yooran dari pipinya.
"Baiklah, ayo kita cari es krim. Noona akan mentraktirmu es krim enak kali ini." Ajak Yooran. Gadis itu berjalan duluan meninggalkan Taehyung beberapa langkah di belakangnya.
"Yooran-ah, berjanjilah padaku untuk tidak memakai bahasa formal lagi." Taehyung masih berjuang keras untuk membuat kesepakatan dengan gadis itu. Nada bicaranya bahkan dibuat terdengar sangat menggemaskan dan lucu. Seperti anak TK yang mencoba merayu ibunya untuk dibelikan mainan.
"Baiklah, Taehyung-ssi."
Taehyung kembali menghentikan langkahnya dan memberikan tatapan tajam pada Yooran. Yooran berhenti seketika dan menutup mulut dengan telapak tangannya. Ia berusaha menggoda Taehyung lebih banyak lagi.
"Haruskah aku panggil Ahjussi?" Tanya nya seolah mencoba menguji kesabaran pemuda itu.
Taehyung dengan langkah cepat menghampiri Yooran dan menggelitik pinggangnya. Yooran yang diserang secara tiba-tiba langsung mencoba melepaskan diri dengan tawa lebar yang membuat Taehyung ikut tersenyum.
"Baiklah aku menyerah. Jangan menggelitikku lagi. Aku minta maaf, Oppa." Bahasa informal pertama yang diucapkan Yooran pada Taehyung. Taehyung semakin memperlebar senyumnya.
"Baiklah, ayo cari es krim yang enak. Oppa yang traktir."
![](https://img.wattpad.com/cover/224774119-288-k691791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]
Fiksi PenggemarHidup Min Yooran sudah berantakan dari awal. Ia bosan dengan hidupnya. Terlalu lucu untuk dilabeli sebagai sebuah 'kehidupan'. Hanya satu keberuntungan yang ia miliki, Jeon Jungkook. Hidup Yooran memang tak berubah dengan adanya Jungkook disampingn...