My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]

TIGAPULUH TIGA

Jungkook tiba di rumahnya pukul 12 malam setelah mengantar Yooran ke perpustakaan dan bermain game sebentar di sana. Lampu dalam rumah masih tampak menyala, mungkin Eommanya belum tidur. Jungkook membuka pintu perlahan, membuka sepatunya dan menggantinya dengan sendal rumahan. Ia memasuki ruang tamu, tampak Eommanya tengah duduk disana bersama seorang pria yang sudah tampak tua dengan kemeja rapi. Pria tua itu langsung berdiri begitu melihat kedatangan Jungkook. Jungkook membungkuk sopan dan berniat untuk langsung masuk ke kamarnya. Mungkin itu adalah tamu Eommanya atau mungkin rekan bisnis. Eommanya seringkali berdiskusi tentang bisnis hingga larut malam, membuat rencana tentang bisnis baru atau ide bisnis untuk memajukan usahanya.

"Jungkook-ah..." Panggil pria itu. Jungkook langsung menoleh. Ia kemudian menatap Eommanya yang tampaknya habis menangis dengan wajah yang ia palingkan dari pria itu dan Jungkook. Jungkook yang bingung hanya bisa menebak-nebak kejadian yang baru saja terjadi.

Pria tua dengan rambut yang hampir memutih seluruhnya itu berjalan menghampiri Jungkook. Tanpa aba-aba, pria itu memeluk Jungkook erat. Isakan keluar dari bibir pria itu diikuti dengan tangisan Eommanya yang ikut pecah. Jungkook semakin bingung dengan keadaan ini. Ia mematung disana.

Pria itu melepaskan pelukannya dan menatap wajah Jungkook. Tampak jelas kerutan dan wajah tua dihadapan Jungkook tengah bersimbah airmata. Pria itu menatap Jungkook dari ujung kaki hingga kepala. Pria itu tersenyum disela tangisnya sambil mengusap wajah dan rambut Jungkook.

"Anda siapa?" Jungkook bertanya sambil melepaskan tangan pria itu dari wajahnya. Ia mundur selangkah menjauhi pria tua asing yang tiba-tiba bertingkah aneh padanya. Jungkook menghampiri Eommanya yang masih menangis dan tampak mencoba menenangkan diri dan menghapus airmata yang terus mengalir bebas dari pepuluk matanya. Jungkook duduk disamping wanita itu.

"Eomma, ada apa ini? Apa semuanya baik-baik saja? Siapa Ahjussi ini? Apa dia menyakiti Eomma? Katakan padaku."

Eomma Jungkook meraih tangan putranya, " Dia Appamu."

Jungkook terperanjat, jantungnya seakan berhenti. Kata-kata pendek yang keluar dari bibir Eommanya entah kenapa sulit ia pahami. Ia menatap bingung kepada kedua orang itu. Bibirnya terkunci, otaknya seakan sedang mencerna kejadian dan kata-kata barusan.

"Eomma, aku masuk kekamar dulu ya." Suara Jungkook terdengar serak. Ia bergegas pergi namun pria tua itu menahan lengannya. Jungkook yang masih belum bisa menerima keadaan langsung menghempas keras lengan pria itu. Matanya memancarkan kemarahan dan kebencian. Ia tidak meninggalkan sepatah kata pun, ia segera naik ke kamarnya yang berada dilantai dua.

"Gongsoo Oppa, biarkan dia. Dia belum bisa menerimamu. Kau meninggalkan dia dan tiba-tiba kau muncul sekarang. Duapuluh tahun dia menanyakan keberadaanmu dan berharap kau datang. Mungkin dia membencimu dan belum bisa menerima kedatanganmu."

"Mikyung, aku tahu aku salah. Aku kesini untuk menebus semuanya. Aku ingin meminta maaf padamu dan Jungkook. Biarkan aku memperbaiki semuanya." Gongsoo menghampiri Mikyung. Pria itu duduk disampingnya dan menggenggam tangannya.

"Mikyung-ah..."

Wanita itu hanya menangis, masih terkejut dengan kehadiran sosok yang sangat ia rindukan dan butuhkan beberapa tahun lalu. Namun entah kenapa kedatangannya membuat wanita itu merasa tidak nyaman. Ia sudah terbiasa hidup tanpa kehadiran sosok pria yang sangat ia cintai itu dan sekarang ia kembali. Mikyung masih tidak bisa menerima alasan atas kepergian pria itu. Gongsoo meninggalkan ia dan Jungkook tanpa kabar dan kembali tanpa aba-aba.

Jungkook turun dari tangga dengan langkah cepat. Sebuah tas ransel menyampir di bahunya, Ia juga sudah berganti baju dengan yang baru. Wajahnya masih sama, terlihat menyeramkan.