TIGAPULUH SEMBILAN

131 15 0
                                    

Setelah kejadian Jungkook menjemput Yooran di rumahnya, Jungkook kembali ke Busan untuk melanjutkan liburannya dan meminta Yooran untuk segera menghubunginya jika sesuatu yang buruk terjadi. Jungkook bahkan meminta Yooran untuk mengambil libur 2 hari dari café agar gadis itu dapat menenangkan diri namun Yooran dengan sopan menolak perintah sang sajangnim dan langsung bekerja keesokan harinya.

"Caramel macchiato satu." Suara bariton Taehyung yang khas menyapa Yooran seraya menyodorkan kartu kreditnya.

Yooran tak menyahut sepatah katapun. Hanya mengambil kartu itu dan menyelesaikan pembayarannya. Wajahnya sedikit murung hari ini. Sungjae yang sering menggoda dan menjahili Yooran bahkan tidak melakukan hal usil atau mengatakan ejekan sama sekali melihat raut wajah Yooran yang sudah mendung sejak pagi tadi. Sungjae bahkan tidak meminta penjelasan apapun tentang menghilangnya Yooran seharian kemarin. Sepertinya ia paham dengan suasana hati Yooran yang sedang buruk.

Tak berselang lama, Yooran mengantarkan pesanan Taehyung, masih dengan wajah murungnya. Saat Yooran meletakkan gelas diatas meja, Taehyung dengan sigap menahan lengan gadis itu dan menatapnya lekat-lekat.

"Kau baik-baik saja? Kemana kau kemarin? Kenapa ponselmu tidak aktif seharian?"

Rentetan pertanyaan panjang Taehyung hanya di balas dengan decakan kesal dan tatapan mata tajam. Yooran dengan kasar menghempaskan genggaman Taehyung dan langsung pergi tanpa penjelasan apapun. Taehyung menatap gadis itu bingung. Suasana hati Yooran yang sedang tidak baik membuatnya kesal dengan apapun yang terjadi di sekitarnya. Ia bahkan kesal dengan dua orang siswa yang terus mengobrol dengan suara kuat saat tadi di bus. Ingin rasanya ia merobek kedua bibir remaja SMA itu sanking sebalnya. Ia juga kesal dengan pelanggan yang terus tersenyum manis dan memperhatikannya saat bekerja tadi siang. Jika bisa ia sudah mencongkel mata pria gendut itu keluar dari tempatnya. Intinya, Yooran sangat sensitif dan emosional hari ini.

"Sunbae, aku duluan ya." Yooran pamit undur diri seraya memakai tas selempangnya dan berjalan menjauh dari Sungjae yang masih sibuk mengelap gelas.

Taehyung yang menunggu didepan café langsung menghampiri Yooran begitu gadis itu keluar dari sana. Ia menahan lengan Yooran yang berusaha menghindar dan berjalan menjauh darinya.

"Kau kenapa?"

Yooran hening. Hanya tubuhnya yang terus meronta mencoba melepaskan diri dari cengkraman pemuda itu.

"Berhenti menggangguku." Ucap Yooran dengan nada tinggi dan tatapan kesal. Mata Yooran dan Taehyung saling beradu, Yooran dengan tatapan tajamnya dan Taehyung dengan tatapan penuh tanya. Tubuh Yooran juga berhenti meronta dan hanya fokus ke mata Kim Taehyung.

"Jika kau punya masalah, ceritakan padaku."

"Hidupku memang penuh masalah sejak awal, tidak ada gunanya juga menceritakannya. Iya kan?" Balas Yooran, masih dengan nada tinggi.

"Han Yooran, setidaknya aku akan bisa membantumu walau sedikit." Taehyung menghela nafas kasar. Sikap Yooran yang seperti ini membuatnya benar-benar frustasi. Yooran marah dan kesal tanpa alasan yang ia ketahui, gadis itu bahkan menghilang dan tidak bisa dihubungi sejak kemarin. Aura hitam yang Yooran pancarkan menandakan sesuatu yang sangat buruk telah terjadi padanya dan gadis itu menutup diri untuk masalah ini.

"Bantulah dirimu sendiri, Kim Taehyung-ssi. Orang yang bahkan tidak tahu siapa orangtua kandungnya tidak akan mengerti perasaanku dan tidak menyelesaikan apapun."

Taehyung terhenyak. Tangannya dengan refleks melepaskan genggamannya pada Yooran. Wajahnya berubah datar dan dingin, matanya menyorot tajam pada gadis yang masih berdiri di hadapannya itu. Taehyung perlahan mundur dan masuk kedalam mobil yang terparkir didepan café. Sesaat kemudian, mobil itu melesat meninggalkan Yooran yang masih ada disana.

Yooran menatap kepergian Taehyung dengan mata yang berkaca-kaca. Ia memejamkan matanya sejenak, mencoba menahan airmata yang sejak tadi berusaha merangsek keluar. Yooran berdehem pelan, mencoba untuk mengendalikan diri seolah tidak terjadi apapun. Ia berjalan pergi dengan wajah yang semakin kusut dan semrawut. Ia benar-benar sudah menghancurkan harinya.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang