“Apa kau telah menyiapkan caramel macchiato di meja kerjanya?” Seorang pria dengan setelan jas memandang serius kebawahannya yang baru saja keluar dari salah satu ruangan yang ada disana. Wanita dengan jeans dan baju hangat rajutan berwarna nude itu mengangguk pelan dan tersenyum tipis.
“Baiklah. Kau boleh pergi.” Ujar pria itu. Pekerja wanita itu pamit undur diri sambil membungkuk pelan.
Pria itu melirik kearah salju yang turun dari jendela. Ia menghela nafas panjang dan kembali ke tempatnya.Seorang wanita dengan rambut hitam legam sebahu memasuki ruangan besar dengan meja-meja besar yang tersusun disana serta beberapa gulungan besar kain berwarna warni dan berbagai jenis. Ruangan luas itu tampak sedikit berantakan dengan banyak-banyak barang yang menumpuk dan kurang tersusun rapi.
Semua orang tampak sibuk dengan alat kerjanya masing-masing. Gunting, mesin jahit, berbagai macam pola dan kain berwarna-warni disana. Melihat wanita itu memasuki ruangan, semua pekerja langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung menyapa wanita itu. Wanita dengan jeans dan jaket tebal berwarna biru itu membungkuk sopan dan mengulum senyum manis.
“Woah… Terima kasih atas kerja kerasnya.” Ucapnya tulus.
Semua pekerja menyunggingkan senyum kepada wanita yang notabene bos mereka itu. Bos super ramah dan rendah hati itu benar-benar membuat semua pekerjanya semangat bekerja dan betah bekerja di tempat itu.
“Kau sudah datang. Ayo masuk, aku sudah menyiapkan caramel macchiato kesukaanmu di kantormu.” Pria berjas tadi menghampiri wanita itu.
“Baiklah. Oh ya Hana Eonni, apakah renda yang kita pesan telah tiba?” Wanita itu menatap salah satu pekerja wanita dengan kacamata tebal dan gunting ditangannya.
“Sudah. Aku akan membawanya ke ruanganmu.”
Wanita itu tersenyum lalu berjalan menuju ruangannya didampingi pria berjas yang tadi. Ia segera duduk dikursi empuk miliknya dan menyeruput caramel macchiato yang terletak dimeja.
“Kau berpakaian terlalu formal, Joon Seong Oppa.” Wanita itu melirik dari ujung kaki hingga ujung kepala pria itu.
Cha Joon Seong, dia sekertaris sekaligus orang kepercayaan yang diberi mandat mengurusi bisnis fashion itu di Korea. Pria berkumis tipis itu hanya tersenyum. Bosnya memang tidak terlalu suka tampilan terlalu formal untuk bekerja. Ia lebih suka melihat para pekerjanya berpenampilan simple.
Joon Seong terkekeh pelan, “Aku hanya ingin terlihat professional di hadapanmu Yooran. Kita kan jarang bertemu, kau lebih banyak berada di Paris dan ini pertama kalinya kau ada di Korea. Aku ingin menampilkan kesan yang baik padamu.”
Min Yooran, wanita itu hanya tersenyum hangat pada sekertarisnya dan lanjut menikmati minumannya.
Min Yooran kembali ke Korea setelah 7 tahun menetap di Paris. Ia menjadi disainer ternama dengan merek fashionnya sendiri. Ia membangun karir dengan banyak halangan namun dapat sukses dalam waktu 3 tahun saja. Ia sudah memiliki merek dagang sendiri. Min-Y, merek itu terkenal di dunia dengan berbagai terobosan fashion terbaru yang menjadi pelopor tren 2 tahun belakangan ini. Min-Y adalah singkatan dari nama Yooran dan juga Yoongi. Yoongi sebagai pemodal terbesar meminta merek itu untuk menginterpretasikan namanya sebagai merek dagang dan akhirnya Yooran menggunakan nama Min-Y untuk nama merek fashionnya. Wanita berbakat itu sudah mengikuti berbagai peragaan busana dan sukses besar. Karirnya yang melesat tajam membuatnya betah berada di Paris dan baru kembali setelah 7 tahun.
“Aku ada janji pukul 12 nanti, jadi bisakah kita mulai sekarang? Ada banyak ornamen di gaun itu yang harus di pasang dan kita harus menyelesaikannya segera.” Yooran menatap sebuah sketsa gaun pengantin ditangannya.
“Baiklah, Nona. Ah… Maksudku, Yooran-ah.” Joon Seong tersenyum kikuk. Yooran sangat tidak suka di panggil dengan embel-embel Nona atau presdir atau bos atau apalah itu. Dia lebih suka orang memanggilnya sesuai usia.
“Baiklah. Terimakasih atas kerja kerasnya, Oppa.” Ucap Yooran seraya mengulum senyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/224774119-288-k691791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]
FanficHidup Min Yooran sudah berantakan dari awal. Ia bosan dengan hidupnya. Terlalu lucu untuk dilabeli sebagai sebuah 'kehidupan'. Hanya satu keberuntungan yang ia miliki, Jeon Jungkook. Hidup Yooran memang tak berubah dengan adanya Jungkook disampingn...