EMPAT PULUH SEMBILAN

125 15 2
                                    

Yooran mengajak Jungkook untuk bertemu di taman tempat biasa mereka bertemu pukul 8 malam. Ia sudah berada di tempat pertemuan 30 menit lebih awal untuk berlatih cara yang tepat untuk mengutarakan sesuatu yang sudah mengganjal di hatinya beberapa hari belakangan ini.

Yooran mengayunkan ayunan yang ia naiki dengan santai. Mulutnya terus komat-kamit berlatih merangkai kata yang tepat untuk diucapkan nantinya. Matanya menelisik dengan gelisah ke segala arah. Untuk pertama kalinya ia merasa gugup saat ingin bertemu dengan Jungkook.

Jungkook berlari kecil menghampiri Yooran dan langsung mengambil posisi di ayunan yang berada disamping gadis itu. Wajahnya terlihat sangat sumringah, entah ada angin apa. Jungkook mengayun pelan ayunan itu.

“Kenapa? Apa kau merindukan aku?” Tanya Jungkook.

Yooran tersenyum lebar. Ia pasti akan sangat merindukan pemuda itu nanti.

“Jungkook-ah, ada yang ingin aku katakan padamu.”

Jungkook masih sibuk mengayunkan ayunannya dengan sedikit kencang dan tidak menghiraukan Yooran yang sudah berhenti dan menatap pemuda itu intens.

“Jungkook-ah…” Panggil Yooran lagi dengan nada kesal. Jungkook memelankan ayunannya dan perlahan berhenti sambil menatap Yooran lekat-lekat.

“Biarkan aku mengatakan sesuatu lebih dulu.” Nada bicara Jungkook terdengar sangat dalam dan serius. Jungkook terus menatap dalam manik mata Yooran, “Yooran-ah, jadilah kekasihku.”

Yooran mematung begitu Jungkook menyelesaikan kalimatnya. Raut wajahnya jelas memperlihatkan keterkejutan yang amat sangat. Bibirnya seketika terkunci dan, entahlah. Sistem di otaknya seketika rusak dan membuatnya kurang mengerti kata-kata sahabatnya itu.

“Yooran-ah, ayo berkencan.” Lanjut Jungkook lagi.

Yooran dengan cepat menyadarkan dirinya dan memalingkan wajahnya dari Jungkook.

“Kau habis minum ya? Bicaramu aneh.” Yooran menarik senyum kikuk diwajahnya. Ia mengayunkan ayunannya pelan, mencoba mencairkan suasana yang entah sejak kapan canggung dan aneh ini.

Jungkook menahan rantai penyanggah ayunan Yooran dan membuat benda itu berhenti mengayun seketika.

“Aku serius Yooran. Jadilah pacarku.”
Kalimat itu terulang lagi.

Yooran masih enggan menatap Jungkook dan lebih memilih menatap langit hitam tanpa bintang diatas sana. Tangannya seketika menjadi dingin dan sedikit gemetar. Ia bahkan tidak bisa memikirkan apapun untuk menjawab kalimat Jungkook barusan.

“Kenapa?”

Hanya satu kalimat itu yang bisa Yooran lontarkan dari bibirnya.

Jungkook tersenyum samar, “Kenapa? Kenapa tidak. Apa kau menyukai pria lain? Atau kau mungkin sudah berkencan dengan orang lain.”

Yooran meneguk ludahnya dengan susah payah. Kata-kata Jungkook barusan benar-benar menohoknya. Otaknya langsung mengirim beberapa memori kepada Yooran dan satu nama yang membuat Yooran terhenyak, Kim Taehyung.

“Apa kau juga akan mengabaikan ku sama seperti Sunbaemu itu?”

Kalimat Jungkook semakin membuat Yooran salah tingkah dan canggung. Jung Hoseok, pria yang dia abaikan walaupun mencoba berbagai macam cara untuk mendekatinya mengisi otak Yooran. Hanya kumpulan memori yang terputar diotak gadis itu sedangkan bibirnya terkunci rapat-rapat. Yooran diam seribu bahasa.

“Kita bersama selama setahun, tidakkah itu cukup untuk membuatmu nyaman dan membuka hatimu untukku?”

Yooran tertunduk dalam, “Kau… Teman terbaikku.” Cicitnya.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang