HAI KAKA SEMUA!!! NUNGGUIN GAK NIH? JAWABANNYA HARUS IYA! KARENA EVA GAK TERIMA PENOLAKAN, HEHEHE. BERI 1 BINTANG DAN RIBUAN KOMEN YA!! KALO ADA TYPO, JANGAN LUPA KSIH TAU.
HAPPY READING ✨
––––––––
Sinar mentari pagi tidak menyurutkan semangat seorang gadis dengan rambut coklatnya itu untuk keluar rumah, alasannya sangat simple. Dia ingin menjaga kebugaran badannya di liburannya kali ini.
Eva berjalan santai menghampiri rumah Dava, seperti rutinitasnya yang ingin disambung kembali yang sebelumnya terhalang dengan tugas sekolah.
Eva tak mengajak Atha, karena dia tau tujuan Atha jika Eva mengajaknya ke taman. Menggoda perempuan adalah senjata bagi Atha yang memiliki predikat Playboy. Lebih tepatnya fakboi.
Eva memasuki rumah Dava, tentu saja diam-diam. Jika dia datang dengan suaranya yang merdu itu, Dava akan langsung pergi ke gudang guna untuk menghindari Eva. Dava memang sedikit malas jika diajak Eva, apalagi jika sudah berolahraga. Itu membuat jadwal tidurnya terkuras.
Eva menaiki tangga menuju kamar Dava, dia membuka pintu dengan sangat hati-hati. Sampailah dia melihat Dava yang masih tiduran.
"Aishhh, jadi pengen isengin kalo mukanya kaya gitu." Gumam Eva seraya masuk ke kamar Dava dan menutupnya. Tak lupa dia mengunci, agar Dava tak mudah kabur jika Eva memaksa.
Eva menghampiri Dava, mulanya hanya duduk diam sambil menoel pipi Dava.
Dava masih diam tak bergeming, dia seperti menikmati pipinya yang ditoel oleh Eva. Eva memencet hidung Dava, sedangkan Dan hanya menepis tangan Eva dan membalikkan badannya memunggungi Eva.
Eva naik ke kasur, dia memeluk badan Dava dari belakang. Hasilnya gumaman Dava lah yang berhasil lolos.
"Hemm, Syla...jangan peluk Mulu..aku tau aku ganteng..." Gumaman Dava membuat Eva terkekeh geli. Dia seperti pernah mendengar nama Syla itu, tapi entahlah.
"Dava sayang...bangun yuk. Olahraga Sama aku." Ucap Eva lembut, agar Dava mengira yang bicara adalah Syla yang dimaksud Dava.
"Olahraga dimana sayang?.. di kasur? Di kamar mandi? Apa di–" ucapan Dava terhenti lantaran Eva menjitak kepala Dava kencang, dan langsung menendang punggung Dava.
"Syla.. kamu kok gi– lah?! Kok lu sih?! Syla mana?" Tanya Dava saat kesadarannya sudah muncul, Dava seperti orang bingung yang celingak-celinguk tidak jelas.
"Syla-syla! Bangun! Rutinitas sehari-hari tuh harus dijalankan! Buruan mandi! Mimpi basah ya lu Ama Syla itu?!" Tanya Eva membuat Dava menyengir tidak jelas.
"Udah tau tadi udah otw, ini malah diganggu lu. Ancur dan fantasi gua."
"Jijik! Buruan! Cepet man– ehh! Mau kemana lu?!" Tanya Eva saat dia lari menuju pintu kamarnya.
Eva tertawa melihat Dava yang kesulitan membuka pintunya, dia menaruh kunci di saku rok trainingnya.
"Yaelah, males gua. Emang lu mau nemenin gua mandi? Gua sih ya..its okay aja."
Eva mendelik sambil memutar matanya jika Dava sudah cabul gini, Eva tak segan-segan mendorong Dava ke balkon kamar Dava.
"Sebelum lu mandi, lu udah mati duluan! Mau?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BAD GIRL ✓ [END]
Teen FictionKita tidak pernah tau, kapan dan dimana sebuah kesalahan akan terjadi. Hanya Tuhan saja yang mentakdirkan hal itu akan terjadi. Begitu pula dengan Aland. Dunia seakan memang sempit untuknya. Kesalahan yang dia lakukan, berhasil membawanya kembali be...