STRESS BANGET

86 11 0
                                    

ASUPANNYA EVA SAMA ALAND NIH ADA DITANGAN KALIAN YA! PENCET BINTANG DIBAWAH DULU OKAY!

HAPPY READING ✨

——————

Pagi ini Eva berangkat bersama Dava dengan motor besarnya, tapi bukan Dava yang mengendarai motor itu melainkan Eva. Dava ingin sekali menarik rambut Eva karena pagi pagi buta Eva sudah menghampiri rumahnya dan langsung membawa motornya dengan kecepatan diatas rata rata cewe bawa motor.

"EVA!! BAWA NYA PELAN DONG! KALO MAU MATI JANGAN NGAJAK GUA!! LU KAN BARU JADIAN KEMAREN!" Kata Dava dengan suara kencang membuat banyak orang yang menoleh ke arah mereka di jalan raya. Eva yang mendengarnya hanya pura pura tidak tahu, untung aja dia pakai helm punya Dava, kalau tidak dia disangka buronan yang membawa anak sekolah.

Eva yang sedang ngebut nya di jalan, tiba-tiba berhenti mendadak membuat Dava terpental ke punggung Eva dan Eva hampir kena stang motor biru itu.

"Astaghfirullah!! Ujian gua berat banget pas ada di deket lu Eva!" Dava terus saja merutuki Eva yang sama sekali gak peduli, di justru melihat seseorang yang dia kenal dengan seorang gadis.

"Anjir, baru juga kemaren gua labrak! Udah berani aja tuh bocah. Gak tau gua ceweknya apa?!" Kata Eva yang membuat Dava ikut memandang ke arah mata Eva.

"Yaelah, ribet amat sih lu. Lagian sih lu nya juga bawel banget kalo Ama cowok baru lu tuh." Kata Dava sengaja meledek Eva.

Eva langsung saja melajukan motornya bersama Dava yang belum siap untuk berpegangan. Lagi dan lagi Dava harus menahan emosi nya jika Eva sudah bertindak semaunya.

***
"Baiklah pelajaran akan saya mulai, dan saya harap hari ini tidak ada yang ter–" ucapan Bu Dina terhenti saat melihat Eva dan Dava masuk tanpa aba-aba dan tanpa salam. "–lambat" sambungan itu sangat cocok dengan kehadiran mereka berdua yang langsung mendapat lawakan dari teman sekelasnya.

"Kalian baru masuk? Tanpa salam? Kalian tau so–" ucapan Bu Dina terhenti lantaran Eva menatapnya sinis, dan tanpa pikir panjang Eva menghampiri guru tersebut.

"Emangnya kenapa kalo gua telat? Lu mau marah ke gua? Cih! Sehebat apa sih lu emangnya?!" Bentak Eva yang mampu membuat Bu Dina mengeluarkan sedikit air matanya.

"Okay ini bakalan catatan yang berlanjut ke kepsek." Kata Ana dengan kencangnya dan tak menghiraukan guru yang sekarang sudah keluar kelas.

"Kayanya mood nya Eva jelek dah. Aneh anjir, masa masih pagi gini dia udah ngomel. Biasanya juga kan tidur." Kata Saputra membuat gengnya tampak menerawang.

Eva yang melihat guru dan temannya itu hanya menahan tawa, mood nya kembali walaupun masih ada sedikit rasa kesal dengan kejadian di jalan tadi. Eva berlalu dari kelas menuju ke kantin, entahlah dia ingin melakukan apa. Mungkin menghancurkan isi kantin menyenangkan.

Saat di kantin, dia melihat Aland yang duduk dengan 2 perempuan dan 1 lelaki. "Itu cewek ngapain disitu? Gak tau gua ceweknya apa?!" Eva pun lantas menghampiri meja itu dan menggebraknya dengan kencang. Mereka yang sedang duduk itu terperanjat kaget melihatnya.

"Lu berdua gak tau gua ceweknya?! Pergi gak!" Kata Eva membuat senior perempuan itu mengangkat sebelah alisnya,

"siapa juga yang mau sama cowok kaya dia?" Tunjuk salah satu senior itu dengan nada jijik.

"Gua. Berani lu ngejek cowok gua?!" Kata Eva yang mampu membuat kedua seniornya itu pergi dengan sedikit kecemasan karena takut jadi bahan Bullyan Eva yang terkadang harus menantang maut.

POSSESIVE BAD GIRL ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang