DATING

88 9 1
                                    

HAI KAKA SEMUA!!! SAMBUNG CINTA KALIAN DENGAN PENCET BINTANG YA! COMENT JANGAN LUPA!

HAPPY READING ✨

––––––––––

Eva sedang menikmati sarapan paginya dengan senyuman yang tak pernah luput dari wajah cantiknya. Bahkan tak segan-segan Eva memamerkan gigi putih rapihnya saat lelaki di depannya menatapnya aneh.

Ya, Eva sedang sarapan bersama Aland. Tentu saja atas kemauannya, dia bahkan sempat mengusir Dara yang ingin ikut sarapan bersama. Tapi Eva berhasil menyogoknya dengan uang hasil palakan tempo lalu. Alhasil disinilah Eva berada dekat Aland.

"Muka lu jelek. Jangan bikin gua pengen keluarin isi perut gua." Ucap Aland sambil menatap tajam Eva.

Eva mengerucutkan bibirnya, padahal dia sudah cantik karena ingin mengajak Aland jalan-jalan. Malah dikatain jelek.

"Udah cantik gini dibilang jelek. Dasar cowok, muna banget bilang gua cantik." Kata Eva sambil mengibaskan rambutnya.

Aland tak menjawab, dia meminum air putih nya lalu bergegas ke dapur. Tentu saja diikuti Eva, dia bahkan menepis tangan Aland yang ingin menaruh piring di watafel.

"Ayok jalan. Kalo kelamaan gak bisa berduaan lama-lama." Kata Eva menarik lengan Aland. Aland hanya mengikuti saja, toh cuma jalan-jalan kan?

***
"Ihh, ini tempatnya bagus. Sini dulu yuk." Eva menarik lengan Aland yang tampak risih dengan tatapan memuja para gadis disana.

Tapi untungnya, Eva secara terang-terangan mengatakan bahwa dia tak suka pacarnya ditatap cabul. Bagaimana pun, Eva gadis yang sangat ingin mencakar wajah siapapun yang berani menatap Aland dengan tatapan memuja.

"Lagian sih, salah sendiri. Muka ganteng, baju kece, ya baka dilirik lah. Bikin kesel aja." Gerutu Eva yang tengah memeluk lengan Aland.

"Lah? Lu sendiri yang pilihin baju gua ini. Aneh lu kadang."

"Ya..gua kan gak tau kalo hasilnya sampe mengalihkan dunia."

"Perumpamaan nya bisa biasa aja gak? Lebay banget."

"Dibilang ganteng salah. Mau dibilang jelek?"

"Terserah dah."

Aland meninggalkan Eva yang terus mempercepat langkahnya. Bisa dibayangkan 1 langkah Aland berjalan, sama dengan 2 langkah Eva berjalan.

"Ish! Cape nih. Mau makan." Sontak Aland melihat Eva yang duduk di pinggir jalan, beruntung ada kursi disana. Jadi Eva tidak lesehan.

Aland menghampiri Eva, tampak Eva mengibaskan tangannya di leher putihnya. Eva gerah, padahal cuaca belum terlalu panas.

"Duduk sini, bentar ya. Mau iket rambut dulu, gerah banget ini." Kata Eva sambil menggulung rambutnya yang ingin dicepol.

Namun, belum selesai merapikan, tangan Aland sudah mengambil ikat rambutnya.

"Ish, gua gerah. Lu mau make iket rambut gua emang?" Tanya Eva dengan tangan yang masih memegang rambutnya.

Aland diam, dia malah berjalan ke belakang Eva. Aland mengambil alih rambut Eva, dia merapikan rambutnya itu dengan cepat tapi lembut.

POSSESIVE BAD GIRL ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang