HAI!! AKU KOMBEK!! VOTE AND COMENT ALWAYS YA!!
JANGAN LUPA KASIH TAU KALO TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
––––––––––
Sejak kejadian kemarin, Serliana dan Serlina dipindahkan ke Kanada oleh orang tuanya. Tentu saja itu menjadi kebahagiaan untuk Eva. Karena, dia tak akan pernah mendapat ancaman lagi. Entah dalam bentuk apapun itu.
Tapi disisi lain, Eva pun masih bingung dengan kejadian kemarin. Apalagi penjelasan Dava yang masih terngiang di benak Eva. Seperti ada beban berat yang memenuhi pikirannya. Eva ingin menanyakan pada Atha, tapi dia tak begitu yakin lantaran sikap Atha yang selalu membalikkan fakta.
Setelah kejadian kemarin, Aland diperbolehkan pulang karena luka di pinggang yang tidak terlalu dalam. Sama hal nya dengan Dara, adiknya itu pun diperbolehkan pulang. Kondisi kedua nya tidak terlalu parah, hanya membutuhkan waktu untuk istirahat.
Saat ini, Eva sedang berada di kamar Aland. Padahal pemiliknya sudah mengusir Eva, lantaran tak ingin beranjak sama sekali. Eva pun ngotot ingin di kamar Aland, dia berpikir Aland nanti kangen jika Eva pergi hanya sekedar ke dapur.
Tentu saja Eva tak sendiri di rumah itu. Dava pun menemaninya, guna dijadikan budak pesuruh oleh Eva. Jika Dava tak menurut, Eva akan mengancamnya dengan cara mengunci pintu kamar Dara agar tidak ada yang bisa masuk selain Eva. Dengan berat hati, Dava pun menuruti semua perintah Eva. Mulai dari ambilkan makanan di dapur, mengambil kompresan, dan masih banyak lagi.
"Lu pulang aja. Lagian gua gak terlalu sakit kaya kemaren kok." Ujar Aland yang mulai melihat Eva mengantuk.
Eva langsung bangkit dan menepuk pelan pipinya. Dia langsung duduk di samping Aland yang terbaring di kasur.
"Jangan sok-sokan deh lu. Dara juga lagi sakit. Mending lu diem aja." Ucap Eva sambil bersedekap dada.
Aland menghembuskan nafasnya pelan, dia pun menuruti kemauan Eva. Aland menutup matanya, dan membalikkan badannya memunggungi Eva.
Eva yang melihat itu pun langsung mengucek matanya pelan. Dia ngantuk, tapi tak kunjung tidur. Eva membuka nakas di samping kasur Aland, guna mencari sesuatu yang bisa menghilangkan kegabutannya.
Matanya melihat kotak hitam yang kecil. Eva pun mengambilnya. Dia juga mencari beberapa barang lagi, tapi isi laci itu dominan oleh buku ensiklopedi dan novel ilmiah.
Eva membuka kotak itu, dan mengernyitkan keningnya. Isi kotak itu adalah pita warna putih kecil dan kalung dengan bentuk rantai kecil. Ada love setengah sebagai liontin.
Eva seperti pernah melihat kalung itu. Dia melirik Aland yang tampak tak terusik sama sekali. Dengkuran halus pun terdengar, membuat Eva terkekeh sendiri. Eva melirik lagi kalung itu, lalu menyimpannya di kantung celananya.
Eva menuju pintu, untuk memanggil Dava. Tapi ternyata Dava tak berada di lantai bawah. Eva pun menuju kamar Dara, dan terkejut melihatnya. Tawa Eva meledak begitu saja saat melihat Dava dan Dara yang sedang berdebat sambil memegang obat merah yang mungkin akan di pakai di lengan dan kaki Dara.
"Ganggu Lo sialan!" Ujar Dava setelah melihat siapa yang tertawa.
"Kaka mau ngapain sih? Aku sama orang gila ini lagi gelud. Kalo mau bantuin cepetan sini!" Ucap Dara dan langsung mendapat dorongan pelan di jidatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/142432135-288-k358036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BAD GIRL ✓ [END]
Teen FictionKita tidak pernah tau, kapan dan dimana sebuah kesalahan akan terjadi. Hanya Tuhan saja yang mentakdirkan hal itu akan terjadi. Begitu pula dengan Aland. Dunia seakan memang sempit untuknya. Kesalahan yang dia lakukan, berhasil membawanya kembali be...