-Selamat membaca&menikmati-
Gedebugh ...
“Awhh s-sakit..” ringis seorang perempuan yang baru saja terjatuh dari ranjang tidurnya.
“Duh ... Jam berapa sih sekarang, kok mataharinya udah terik banget,” gumam perempuan itu sembari mengerejapkan matanya beberapa kali.
Perempuan itu merogoh nakas berukuran sedang yang ada di samping ranjangnya, dekat tempatnya terjatuhnya sekarang. Diambilnya benda berbentuk bulat dengan disertai angka-angka dan jarum yang terus bergulir disana, apalagi jika bukan jam waker.
Mata perempuan itu membesar manakala melihat jarum jam yang menunjukan pukul 09:10 menit.
“what the ... Ini beneran udah jam segini?!” pekiknya tak percaya.
Perempuan itu pun langsung bangkit dan berjalan keluar kamarnya untuk mencari sang mama. Perempuan itu menuruni anak tangga satu persatu sembari menelisik penglihatannya.
Matanya terhenti ketika melihat sang mamah sedang bersantai di ruang keluarga degan roti panggang buatannya di atas meja.
“Mama!” teriak perempuan itu.
Sontak sang mama langsung menyemburkan teh yang sedang diseruputnya karena tersentak mendengar teriakan gadis bungsunya.
“YaAllah ... Apa-apaan si kamu, Mor!” hardik mamah Shofi.
“Mama yang apa-apaan! Kenapa coba ga bangunin aku, kan aku mau sekolah mah, ck.”
“Yaampun, cuman gara-gara ga dibangunin sampe buat mama kaget gini, untung aja mama ga jantungan.”
“Iyalah mah, lagian kenapa ga bangunin aku sih?” tanya Amora dengan nada kesalnya.
“Kamu kan masih sakit, sayang. Lihat tuh wajah kamu aja masih memar gitu.” Unjuk mama Shofi pada memar yang masih terlihat begitu nyata diwajah cantik Amora.
"Tapi aku kan belom izin sama bu Vinge mah, aku ga mau ya sampe absen aku ada yang Alfa—“
“Udah mama yang izinin ko, kamu tenang aja. Sekarang kamu sarapan dulu ya.” Mamah shofi mendorong tubuh anak bungsunya itu menuju ruang makan.
Dengan terpaksa Amora mengikuti perintah mamahnya, ia duduk disalah satu kursi lalu mengambil roti panggang yang sudah tersaji di meja makannya.
Tidak lama kemudian, bunyi suara notofikasi masuk dari handphone berMerk Vivo Y83 berwarna hitam dengan shoft case berkarakter spongebob yang melekat disana. Langsung aja Amora membuka handphonenya dan terpampang lah sebuah pesan wattsap dari Langit.
Amora mengerinyitkan dahinya bingung, karena tumben sekali Langit mengirim pesan terlebih dahulu kepadanya.
Jangan salah, meski mereka bersahabat tapi Langit dan Amora jarang sekali whatsappan.
Langit Ricolazz
|P
|Masih sakit?
|Ko ga masuk, ga ngabarin gua
Sebenernya sih udah gapapa|
Tapi si mamah yang kelebayan|
Dia udah ijinin gue ke Bu Vinge langsung|
|Oalaaa
|Yaudah istirahat dah, biar besok bisa masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Menepi
Teen Fiction[S E L E S A I] Ketika hati hanya bisa memendam, karena tak mampu ungkapkan rasa yang begitu dalam. ︶︿︶ Tahukan rasanya jika harus memendam rasa sendiri, gimana? Capek! ... Pura-pura jadi orang paling terbahagia ketika...