"Kita emang engga terikat apapun,
Tapi entah kenapa gua ga rela liat lu sama yang lain."-Langit Recolas-
~❤~❤~❤~
•Mari kita lanjutkan kisah yang sempat terhenti•
!Jangan lupa vote sebelum membaca dan jangan lupa komen sehabis membaca👌☺!
~••~••~••~••~••~••~••~
Sekarang tiba waktunya istirahat. Semenjak kejadian mendengarkan lagu bersama, sekarang Amora dan Arion semakin akrab. Beberapa kali Amora tertawa sangat lepas sampai-sampai membuatnya menjadi pusat sorotan dikelas dan itu karena....
Arion.
Jangan tanya kemana sahabat laki-lakinya sekarang berada, karena Amora sendiri pun tidak tau.
Dari jam mata pelajaran pertama dimulai, sikap Langit mendadak dingin kepada Amora bahkan dengan teganya Langit mengabaikan ajakan Amora untuk mengobrol bersamanya dan Arion.Tapi entah mengapa, semenjak kehadiran Arion hari ini Amora jadi tidak begitu memikirkan Langit yang makin hari makin mesra dengan Hani.
Eits... Nggak mikirin bukan berarti gak peduli lagi. Kalo untuk masalah itu, Langit lah yang masih selalu menjadi alasannya menutup hati untuk cowo lain. Amora masih mengharapkan Langit menjadi miliknya.
Hari ini Amora kelupaan membawa bekal, alhasil dirinya terpaksa harus turun kebawah sendiri karena sahabat-sahabatnya nggak mau diajak makan dikantin, menyebalkan memang.
Saat memasuki daerah kantin, mata Amora langsung melacak stand jualan yang nggak terlalu ramai pembelinya karena dia nggak mau membuang waktu hanya untuk mengantre.
Mata Amora berhenti menelisik saat mendapati stand batagor yang saat itu nggak terlalu ramai. Amora langsung berjalan ke tempat itu.
Setelah hampir 15 menit berkutat dengan pesanan yang dipesannya, kini saatnya Amora memilih tempat duduk. Retina Amora kembali mencari tempat yang kosong untuk ditempatinya.
Dari sebrang meja bagian pojok, seorang cowo bersama kedua sahabatnya yang sedang menikmati pesanan mereka masing-masing, melihat Amora sedang kebingungan mencari meja. Baru aja Langit ingin manggil Amora tapi aksinya tertahan karena seorang cowo dari meja tengah memanggil Amora.
Tangan Langit yang tadinya terjulur keatas, perlahan diturunkan bersamaan dengan ekspresi kesal yang terpancar di wajah tampannya.
Ucup menengok kearah Langit, "Ngapain tuh tangan?" tanya Ucup, mendapati sebelah tangan Langit yang baru ditaruh kembali.
"Terus kenapa tuh muka asem banget, udah kaya cuka aja," timbrung Endy yang ikut menyadari perubahan diwajah Langit.
Langit langsung tersadar dari lamunan sesaatnya. "Emmm ini gua tadi abis manggil pelayan." Jawab Langit asal, seraya tersenyum kikuk melihat ketangannya.
"Lah, sejak kapan ini kantin berubah jadi kafe," kekeh Ucup. Beberapa saat kemudian tawa Ucup dan Endy pecah, memenuhi sebagian isi ruang kantin.
Ditempat lain, lebih tepatnya disatu ruang yang sama namun posisi dan jarak yang berbeda cukup jauh. Terdapat dua pasang remaja yang sedang terlibat adu argumen tentang perbedaan pendapat mereka usai menonton vidio yang sedang viral disosmed akhir-akhir ini.
Siapa lagi kalo bukan Amora dan Arion. Yupsss yang tadi manggil Amora ternyata Arion.
"Dahlah, gue ngalah." Kesal Amora, dengan bibir yang sekarang dimajukan 2 centi dan lengan tangan yang disilangkan di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menepi
Teen Fiction[S E L E S A I] Ketika hati hanya bisa memendam, karena tak mampu ungkapkan rasa yang begitu dalam. ︶︿︶ Tahukan rasanya jika harus memendam rasa sendiri, gimana? Capek! ... Pura-pura jadi orang paling terbahagia ketika...