01. Klien Penting

825 119 16
                                    

Perfect Wedding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perfect Wedding. Perusahaan yang memiliki gedung tiga lantai itu nampak ramai baik di luar maupun di dalam gedung. Para karyawan sibuk berlalu lalang terlebih bulan ini yang menurut penanggalan Jawa adalah bulan terbaik untuk melangsungkan pernikahan. Permintaan di Perfect Wedding melonjak tajam di bulan ini, bulan ruwah.

Perfect Wedding merupakan perusahaan wedding planner terkemuka yang  mengurusi segala macam hal tentang pernikahan. Mereka menawarkan jasa menemukan pasangan dan membuat pesta pernikahan impian dari klien. Perfect Wedding merupakan wedding planner yang sedikit berbeda dari yang lain, Perfect Wedding  tak hanya mengurusi soal segala sesuatu  tentang pernikahan, bagi klien yang single, Perfect Wedding akan membantu mencarikan pasangan yang sesuai dengan keinginan klien, membuat rencana kencan buta, membuat pasangan yang awalnya tak saling kenal untuk bersama yang tentu saja orientasinya harus pada pernikahan. Tujuan perusahaan yang membantu klien berhasil sampai pelaminan lah yang membuat Perfect Wedding  menjadi perusahaan yang langsung melesat. Kliennya berasal dari berbagai kalangan dan berbagai tempat di penjuru Indonesia.

Tak heran bila gaji karyawan di Perfect Wedding sangat tinggi dan menarik perhatian pencari kerja untuk masuk ke sana.

Dengan slogan, 'a perfect marriage is not just a dream.' Perfect Wedding berusaha menciptakan pernikahan impian klien menjadi nyata walau tak jarang ada permintaan aneh.

"Lulu!!!!!!!!!"

Seorang wanita berambut pendek yang tengah menulis memo di sticky notesnya menghela napas, lantas mendongak, menatap si empunya suara yang berada di depan meja kerjanya. Padahal di ruangan itu hanya ada dirinya apa perlu harus berteriak?

"Apa sih, Nay? Kenapa sih elo harus teriak-teriak di ruangan gue?" sungutnya kesal menatap wanita berambut panjang yang sedang nyengir, menunjukkan gigi kelincinya yang seketika menambah kadar kemanisannya.

"Maaf-maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf-maaf. Kebiasaan manggil yang lain pakai teriak-teriak," ucap Naya masih nyengir.

"Lo ngapain ke sini, Nay?"

"Lo nggak baca pesan di grup WhatsApp, Lu?"

Lulu, wanita berambut pendek itu mengulurkan tangan mengambil ponsel di laci mejanya lalu menunjukkan bagian layar ponselnya yang menghitam pada Naya.

ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang