"Za, semua udah siapkan?" tanya Lulu pada rekan kerjanya, Eza yang tengah memberi pengarahan pada anak buahnya untuk membenahi letak dekorasi yang digunakan untuk foto pre-wedding.
"Tinggal sebentar lagi kelar, Lu. Gue harus cek pengambilan gambar dulu," ucap Eza mengambil kamera yang tergeletak di meja di sampingnya, bersiap mengambil beberapa gambar sebagai tahapan penting sebelum sesi pre-wedding dilaksanakan.
"Nggak apa-apa kan?" tanya Eza meminta persetujuan Lulu berhubung wanita itu adalah ketua tim.
"Lima belas menit bisa beres nggak?" Lulu balik bertanya sembari menurunkan buku catatannya. Benda wajib yang harus ia bawa untuk mengecek tiap list yang sudah terdaftar.
"Bisa kok. Tenang saja, Lu. Tinggal finishing doang." Eza mengucapkan dengan penuh keyakinan.
"Oke." Lulu berpamitan, beralih ke pekerja yang sibuk menata dress code yang akan digunakan untuk sesi pre-wedding di studio. Rencananya, pre-wedding diadakan dua kali, satu di studio, yang kedua di outdoor. Untuk outdoor baru akan dilaksanakan akhir pekan berhubung photoshoot di outdoor membutuhkan ekstra persiapan.
"Mbak Shanti, kostum aman kan?"
"Aman kok, Lu," sahut Shanti, karyawan senior di perusahaan itu.
"Oke," sahut Lulu memberi tanda centang di buku catatannya, tatapannya lalu beralih ke meja rias, di mana sang calon mempelai wanita sedang dirias. Menggunakan gaun pengantin berwarna putih, dan sentuhan make-up yang dikerjakan oleh Jeje, make-up artis kenamaan yang sering merias artis dan para anggota keluarga pejabat.
Cantik. Satu kata yang cukup untuk menggambarkan wanita yang tengah duduk manis di balik meja rias itu.
"Hasil make-up gue nggak too much kan, Lu?" tanya Jeje menghentikan sapuan kuas highlighternya saat melihat Lulu berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
RomanceNCT LOKAL #2 "Cantik itu saat kamu menjadi diri sendiri." Kaluna pernah mengalami masa terburuk dalam hidupnya, yang mengubah segalanya. Membuatnya memilih mencintai diri sendiri dengan cara berbeda. Ketika standar kecantikan wanita diukur dari fis...