Le Reve
Dream
Mimpi
Le Reve, Yogyakarta, 2017
"Hei, Rajendra. Liat apa yang gue bawa buat lo," sahut Rehan mengangkat kantong kertas berwarna coklat.
"Again. Lo manggil gue Rajendra," serunya gusar tiap Rehan memanggilnya Rajendra.
Rehan terkekeh, deretan gigi putihnya terlihat jelas. "Jo, nama Lo bagus. Mama Lo pinter nyari nama."
Johannes mendengus sekali lagi. Ingin menjitak Rehan, namun urung dilakukan saat melihat Rehan mengeluarkan sesuatu dari kantong kertas yang tadi di bawanya. Kemeja berwarna abu-abu dengan logo Le Reve di bagian dada.
"Nih seragam lo," sahut Rehan menyerahkan seragam khusus karyawan La Reve seperti yang dikenakannya.
"Thanks." Johannes tersenyum sembari mengangkat seragamnya tinggi-tinggi.
Rehan mengamati dengan sebuah senyuman. Awalnya dia bingung saat Johannes bilang ingin bekerja di la Reve, sebenarnya lelaki itu tak perlu bersusah-susah bekerja di Le Reve. Toh Le Reve adalah miliknya.
"Sono ganti baju, gue mau nyamperin temen gue dulu." Rehan menepuk pundak Johannes sebelum melangkah riang menuju meja dekat jendela yang berisi dua wanita yang tadi menanyakan keberadaan Rehan.
Johannes melirik sekilas ke arah meja itu, Rehan dan kedua wanita itu nampak akrab, bahkan mereka tertawa bersama.
Rehan memang memiliki banyak teman wanita, dia gampang dekat dengan wanita. Bukan berarti di Playboy, dia memiliki daya tarik yang membuat wanita nyaman di dekatnya dan berujung menjadi teman atau sahabat lelaki itu.
Sepuluh menit kemudian, Johannes kembali dari ruang ganti, dengan raut kesal, dan hendak menumpahkan kemarahannya pada Rehan yang dengan seenak jidatnya membuatkan nametag untuknya dengan nama Rajendra, bukan Johannes. Nametag itu sengaja ia tak gunakan, ia hendak memprotes pada Rehan, minta dibuatkan ulang.
Namun kemarahannya urung dilakukan saat tak melihat Rehan maupun dua wanita tadi berada di meja mereka.
Johannes menghentikan pergerakan Kent yang hendak membawa pesanan pelanggan. "Rehan mana?"
"Di luar sana, boss," ucap Kent menunjuk Rehan yang tengah berbincang dengan salah satu wanita tadi di luar, Rehan terlihat membisikkan sesuatu ke telinga wanita berambut panjang itu dan bersambut cekikikan dari wanita itu.
Saat ia hendak menyusul Rehan, sebuah suara menginterupsinya.
"Gue mau bayar."
Johannes memandang wanita yang tiba-tiba berada di sampingnya itu yang tak lain adalah salah satu teman Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
RomanceNCT LOKAL #2 "Cantik itu saat kamu menjadi diri sendiri." Kaluna pernah mengalami masa terburuk dalam hidupnya, yang mengubah segalanya. Membuatnya memilih mencintai diri sendiri dengan cara berbeda. Ketika standar kecantikan wanita diukur dari fis...