08. The J Projects

450 97 8
                                    

Keributan besar terjadi di Perfect wedding usai insiden jemput paksa Dewi oleh pihak kepolisian atas laporan pihak Johannes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keributan besar terjadi di Perfect wedding usai insiden jemput paksa Dewi oleh pihak kepolisian atas laporan pihak Johannes. Mereka khawatir, perusahan akan jatuh karena ancaman pihak Johannes pada Perfect wedding. Kalau perusahaan jatuh otomatis akan banyak karyawan yang terkenal PHK. Para karyawan Perfect wedding tak ada yang siap untuk kena PHK, mereka sudah terlanjur nyaman bekerja di tempat itu.

"Apa kita harus mulai nyari kerjaan baru ya?"Naya bertanya saat ia dan kedua temannya makan siang di sebuah warung steak yang tak jauh dari kantor.

Baik Jeje maupun Lulu menghentikan kunyahan mereka, menatap sejenak Naya yang terlihat stres lalu saling melempar isyarat seolah berkata 'Naya kesambet apa sih?'

"Gue ngerasa nyaman banget kerja di Perfect wedding, tapi gue juga takut dipecat semisal perusahaan jatuh."

"Kalau gue—" Jeje membuka suara, wanita ayu blasteran Korea Jawa itu meletakkan garpu dan pisaunya, lalu menaruh kedua lengannya di atas meja. "Gue akan tetep di Perfect wedding sampai kapanpun itu, sampai perusahaan nggak membutuhkan tenaga gue."

"Padahal, Je

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padahal, Je. Elo bisa bisa menjadi MUA yang berdiri sendiri loh, apalagi nama Lo sangat dikenal."

Jeje merupakan makeup artist kebanggaan Perfect wedding yang keahliannya diakui semua orang. Rata-rata klien memilih Jeje di banding repot-repot mencari make-up artis lain di luar karyawan Perfect wedding. Keahlian Jeje saja sudah cukup membuat siapapun terpesona.

"Memang, tapi gue sudah terlanjur nyaman dan bekerja menjadi tim. Lagipula sepi kalau nggak ada kalian."

"Jeje! Elo bikin gue terharu ah." Ucapan Jeje membuat Naya sadar, tak seharusnya dengan begitu mudahnya ia mengucapkan ingin pergi dari Perfect wedding, saat Perfect wedding masih sangat membutuhkannya.

"Ah dasar elo. Awas kalau sampai elo nangis," tunjuk Jeje memberi peringatan keras pada Naya yang cengeng itu.

"Nggak. Nggak bakalan. Bisa ancur make-up gue, lagipula nanti gue jadi bahan tontonan."

"Itu elo tahu." Jeje terkekeh lalu menengok Lulu yang duduk di sebelahnya yang terlihat asyik memotong-motong daging steak menjadi ukuran kecil-kecil. "Lu, kok lo diam aja dari tadi. Ada masalah?"

ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang