28. Tentang Dua Orang

302 80 3
                                    

"Kenapa lo melakukan itu, Jo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa lo melakukan itu, Jo?"

Pertanyaan yang meluncur dari bibir Lulu membuat Johannes menyilangkan kedua lengannya di depan dada, memandangi Lulu dengan sorot mata tajamnya, seperti biasa.

"Memang gue ngapain?"

Kenapa lo harus kembali? Setelah dua tahun kepergian lo, gue pikir akan baik-baik saja. Nyatanya tidak, batin Lulu. Namun, dia tidak bisa mengatakan itu pada Johannes.

"Seenaknya mengganggu gue," ucap Lulu menunjukkan pesan yang dikirimkan oleh lelaki itu padanya, saat ia sedang berada di tengah rapat membahas klien penting dari Perfect wedding.

Lelaki itu mengiriminya pesan, menyuruhnya keluar karena ada hal yang ingin disampaikan oleh Johannes. Lulu menolak, tentu saja karena ia berada di tengah rapat yang penting. Namun, Johannes terus menelponnya, membuat Lulu yang kesal mau tak mau keluar. Dan Johannes, ternyata sudah berada di depan ruang rapat.

"Gue ada rapat penting. Kalau mau ngomong sesuatu nanti saja selesai gue rapat."

"Gue sibuk. Kita harus ngomong sekarang juga mumpung ada waktu luang."

"Gue juga sibuk Johannes, bukan cuma lo aja. Kalau lo mau ngomong sama gue nanti."

"Gue males nunggu."

"Kalau lo nggak mau nunggu ya nggak masalah. Nggak ada yang perlu diomongin lagi dan—" Lulu me hentikan kalimstnua sebentar untuk menarik napas. "Perlu diingat kalau gue bukan pacar lo yang harus standby bales pesan atau menemui lo."

"Gue—"

Belum sempat Johannes menyelesaikan kalimatnya, Lulu sudah berbalik, kembali ke ruang rapat.

Johannes hanya menghela napas.

Walau tempo hari Johannes mengatakan akan menjadi pacar Lulu sebagai bentuk balas dendamnya, Lulu bersikukuh tidak mau menerimanya.

"Gue nggak mau jadi pacar lo Jo. Cari cara balas dendam yang lain, bukan dengan cara ini. Kita bukan sedang berada di drama atau novel yang elo bisa seenaknya memutuskan menjadi pacar gue tanpa persetujuan gue. Gue nggak suka itu."

Ucapan tegas Lulu waktu itu membuat Johannes tahu, dekat dengannya begitu menyiksa bagi wanita itu.

Dan saat itupula Johannes mulai bertanya-tanya, sejak kapan Kaluna mulai benci dekat dengannya?

Bukankah awalnya hubungan mereka baik-baik saja?

Mereka sering bertemu, mengobrol kan banyak hal, mengunjungi tempat-tempat indah di Jogja, selama itu Johannes tak melihat tanda-tanda kalau kedekatan mereka adalah hal yang menyiksa bagi Lulu.

Senyum yang selalu terukir di wajah Kaluna saat mereka bersama dulu, Johannes pikir Lulu nyaman sat di dekatnya.

Lalu apa senyuman yang dulu palsu?



ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang