"Yulia! Sudah jam berapa ini? Cepat bangun, kita sudah terlambat"
Yulia menggeliat mendengar suara menggelegar dari Yankey. Cahaya yang timbul dari sela sela jendela membuat Yulia menyipitkan matanya.
"Pa, Yulia gak mau kerja hari ini, lagian Arjuna masih di Surabaya. Yulia mau ngapain di kantor?"
Gadis itu kembali memejamkan matanya, berniat melanjutkan mimpi pernikahannya bersama Glenn.
"Siapa yang bilang mau ke kantor? Udah bangun cepetan! Jangan kaya kebo, deh!"
Yulia mencibir di dalam hati saat sang ayah mengatakannya dirinya seperti kebo. Sama seperti yang diucapkan Arjuna saat mereka berada di warung makan dua hari yang lalu. Tunggu dulu, kenapa dia memikirkan pria itu?
"Yulia! Cepat bangun! Mandi!" Kata Yankey yang mulai memasukkan barang barang Yulia ke dalam tas besar. Matanya mendelik saat menyadari bahwa pakaian anaknya itu kurang bahan semua.
"Ini baju atau apa sih, gak kepake juga nih disana, hufft"
Yankey memilah kembali pakaian mana yang akan dibawa."Papa ngapain sih? Mau diapakan baju baju itu?" Tanya Yulia sambil mengucek matanya
Yankey menutup resleting tas dan menaruhnya di tepi ranjang.
"Jangan banyak tanya! Kamu harus papa hukum, ingat kan?"
Mata Yulia terbelalak seketika. Bulu mata lentiknya bergerak gerak indah saat dia mulai mengedipkan matanya berkali kali dengan tempo cepat. Tubuhnya sudah naik dan bersandar pada kepala ranjang.
"Papa ngusir aku?"
"Iya"
Yulia memanyunkan bibirnya dan menggeleng tak percaya. Penderitaannya sudah mencakup menjadi sempurna.
"Lebih tepatnya, papa mau nitipin kamu sama pihak yang profesional" ucap Yankey lagi sebelum rengeken dari bibir Yulia keluar dan menggetarkan gendang telinganya.
"Kemana?" Tanya Yulia heran.
"Bawel kamu! Papa bilang jangan banyak tanya. Nanti kalau sudah sampai sana, kamu juga akan tau"
"Pa... papa beneran udah gak sayang ya sama Yuli? Papa tega banget ngusir Yuli sih!! Pokoknya Yulia gak mau kemana mana"
Yankey mencekal pergelangan tangan Yulia dengan kuat. Dia terpaksa memakai cara kasar agar Yulia mengerti.
"Papa melakukan ini justru karena papa sayang sama kamu. Jangan membantah karena papa akan yang mengatur kamu harus bagaimana!"
"Arrggss, sakit pahh" ringis Yulia sambil mencoba melepaskan cekalan kuat Yankey.
Yankey melepas cekalannya dan lekas mendekatkan tas berisi pakaian Yulia tadi pada gadis itu.
"Ini barang barang kamu. Kamu cepat mandi dan siap siap. Papa mau pergi sebentar. Papa pulang, kamu harus sudah siap, kita akan berangkat"
Yulia celangap saat Yankey pergi dari hadapannya dan membanting pintu kamar dengan sangat keras. Ia menggerutu di dalam hati, mukanya mendadak masam, pikiran dan hatinya cemas. Kemana Yankey akan menitipkannya?
• • •
Hanya dua puluh menit di perjalanan, Yankey sampai di gedung tinggi nan mewah tempat dia akan menemui teman lamanya. Sebelum dia pergi untuk mengantar Yulia ke tempat baru, pria tua itu harus melapor pada pemilik tempat itu. Dialah yang telah menawarkan langkah ini pada Yankey, dan sekarang sudah saatnya Yulia pergi.
"Selamat pagi pak, apa ada yang bisa saya bantu?" Ucap Ajeng, penjaga pusat informasi di perusahaan ini.
"Saya mau bertemu tuan Rasega.."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA.
Romance[END] Genre > Spritual-Drama Spinn-Off "imam impian" Arjuna Furqan Rasega. Mengalami trauma dan kecewa yang luar biasa saat kehilangan calon istrinya Alana Fitria beberapa bulan sebelum pernikahan mereka. Pertemuan dengan wanita pembuat ulah, Yulia...