Awal tanda jatuh cinta : Penasaran, tertarik, suka, lalu cinta.
>>•<<
Matahari kembali memperlihatkan sosoknya. Seperti biasa, Amora menaiki bus untuk menuju sekolahnya. Hari ini Amora beruntung tidak terlambat karena ia telah mengatur jam tidurnya. Alasannya, Amora tidak ingin terlambat lagi seperti kemarin.
Kejadian kemarin sudah membuatnya kapok dan tidak ingin mengulanginya lagi. Amora merupakan gadis yang patuh terhadap peraturan. Itu sebabnya gadis itu sangat takut saat mendapatkan hukuman karena ia belum pernah terkena hukum sebelumnya. Ditambah lagi mengingat kejadian kemarin dimana Amora yang dihukum bersama cowok yang membuatnya kesal seharian. Bukan hanya kesal, Amora juga tidak menyukai cowok berandalan itu.
"Behel!"
Amora mendengus saat mendengar suara seseorang yang memanggilnya dari arah belakang. Tanpa melihat pun ia tahu siapa yang biasa memanggilnya dengan panggilan seperti itu.
Hana yang baru saja turun dari motor Kakaknya langsung saja berlari kecil menghampiri Amora.
"Tumben gak telat."
"Tumben apaan, gue mah selalu datang awal."
"Kemaren lo telat tuh," kikik Hana meledek Amora.
"Itu kan kemaren baru sekali."
"Ya terserah lo dah. Btw pinjam yahh!"
Amora memutar bola matanya malas. Lalu ia segera mengeluarkan buku bersampul coklat dalam tas ranselnya.
"Nih!"Hana menerima buku itu dengan cengiran lebarnya. "Makacih Amorakuhh."
"Ck, kebiasaan lo."
"Kuy kelas! gue mau ngerjain nih tugas."
"Lo duluan aja, gue mau ketemu Gabby dulu," jawab Amora yang ingin menghampiri Gabby di kelasnya.
"Oh oke, gue duluan kalo gitu," kata Hana yang kemudian pergi meninggalkan Amora dan melangkah menuju kelasnya.
Amora mengangguk, selajutnya ia segera berjalan menuju kelas sahabatnya.
Sesampainya di kelas Gabby, hanya ada beberapa murid di kelas itu. Mungkin, mereka yang baru saja datang mengingat ini masih terlalu pagi.
Amora langsung menemukan Gabby di bangku belakang bagian pojok. Gadis itu tampak serius dengan kegiatan menulisnya.
Terlintas ide jahil di kepala Amora. Kemudian ia berjalan pelan kearah Gabby dengan tidak menimbulkan suara.
Sepertinya Gabby memang tidak menyadari kehadirannya. Terbukti saat Amora sampai di depan bangku gadis itu, Gabby masih asik dengan kegiatan menulisnya.
Amora yang merasa penasaran sedikit mengintip apa yang sedang gadis itu tulis. Seketika Amora dibuat tertegun setelah membaca apa yang sahabatnya itu tulis. Ia terdiam, rencana awalnya yang ingin mengangetkan Gabby tidak jadi.
Gabby yang kini tersadar dengan kehadiran seseorang di depan bangkunya langsung mendongak melihat seseorang itu. Ekspresi terkejut langsung terpampang di wajahnya. Kemudian Gabby buru-buru menutup bukunya berharap Amora tidak membaca yang sedari tadi ia tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmorAtlas
Teen FictionTidak pernah terpikir oleh Amora bahwa hanya pertama kalinya ia datang terlambat kesekolah membawanya harus berurusan dengan Atlas. Si Bad boy tampan plus playboynya. Dimana ia harus terjerat hutang dengan cowok itu, dan di sanalah awal mula hidupn...