Part 08

2.2K 110 1
                                    

Hutang? Amora masih terdiam mencerna ucapan Atlas. Setahunya ia tidak pernah punya hutang dengan seseorang apalagi orang itu Atlas. Setelah beberapa detik terdiam, Amora kemudian mengingat sesuatu. Kemarin Atlas membantunya untuk dapat masuk ke sekolah. Apakah itu hutang yang dimaksud cowok itu?

Tetapi, kemarin Atlas sendiri yang menawarkannya bantuan. Amora sendiri tidak mengerti dengan pikiran Atlas. Berarti kemarin Atlas memang membantunya dengan tidak ikhlas. Cowok itu membantunya hanya ingin mendapatkan balasan. Apakah itu pantas disebut dengan hutang? Entahlah hutang budi mungkin.

Seharusnya Amora memang tidak menerima bantuan dari cowok itu. Ia sungguh benar-benar menyesal sekarang.

"Loh, Atlas nya kemana Hel?" tanya Hana saat melihat hanya Amora saja tidak ada Atlas yang mengikuti cewek itu.

"Ngapain lo nanyain dia!" jawab Amora tidak suka. Bukan tanpa alasan, Ia masih terbawa kesal dengan Atlas tadi.

Hana terkekeh kikuk melihat wajah kesal Amora. "Santuy kali Hel, gausah ngegas gitu. Kan tadi Atlas sama lo. Lo juga kenapa mukanya kusut gitu?" Kali ini Amora memilih tidak menjawab. Ucapan Hana semakin membuat dirinya kesal saja.

"Kamu gak papa Mora?" tanya Gabby.

"Gue gak apa Gabby." Amora menghela napasnya seraya mendaratkan bokongnya pada bangku Kantin.

Getaran halus yang berasal dari ponselnya membuat Amora lansung merongoh dalam saku roknya mengambil benda pipih itu. Amora mendapati ada satu pesan dari nomor yang tidak dikenal di sana.

0815388xxxx
Pulang sekolah temui gue di rooftop.
Awas aja kalo sampe lo gk dateng!
Gue harap lo gk bakalan jadi pelupa lagi.

By: Atlas ganteng 😎

Tanpa sadar Amora sudah meremas ponselnya sendiri setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh cowok songong itu. Memangnya siapa cowok itu yang dengan seenak jidatnya menyuruh Amora.

Amora tersadar saat ponselnya kembali bergetar.

0815388xxxx
Inget, hutang harus dilunasin bukan?

Amora lansung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Kantin mencari keberadaan Atlas. Matanya kemudian menatap pada satu titik. Menemukan cowok itu yang sedang menatapnya dengan seringainya.

>>•<<

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring memenuhi seatero sekolah SMA Pelita Nusa. Sorakan gembira serta senyuman bahagia terpancar dari wajah para siswa dan siswi yang sejak tadi menantikan bel surga ini. Tetapi, hal itu tak berlaku dengan seorang siswi yang tampak tak semangat memasukkan buku-bukunya dalam tas. Kali ini, entah mengapa bel pulang sekolah seolah terdengar seperti sebuah peringatan untuknya.

"Tadi muka lo kusut, sekarang lesu. Lo tuh kenapa si Behel?"

Hana yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Amora merasa aneh dengan perubahan gadis itu. Tidak seperti biasanya, Amora selalu antusias ketika menyambut bel pulang. Berbeda dengan hari ini, Teman sebangkunya itu terlihat tidak semangat seperti tidak mempunyai tenaga saja.

"Gue gak papa," jawab Amora masih dengan wajah lesunya.

Hana mendengus malas mendengarnya. "Lo kalo gue tanya selalu jawabnya gitu. Lo bilang aja kalo lo lagi ada masalah. Siapa tau gue bisa bantu."

"Hm," dehem Amora singkat.

"Jadi apa masalah lo?"

Amora memandang Hana sejenak. Sebenarnya ia ragu menceritakan masalahnya pada gadis itu apalagi ini menyangkut Atlas si most wanted sekolah. Tetapi, melihat tatapan tulus dari Hana yang ingin membantunya, akan lebih baik Amora ceritakan saja masalahnya pada gadis itu. Siapa tahu Hana bisa membantunya kali ini.

AmorAtlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang