Amora berdecak pelan dengan mata memandang seorang cowok yang tampak berdiri menyeder pada motornya. Amora tahu cowok itu menunggu seseorang. Dan orang yang cowok itu tunggu adalah dirinya.
Amora kembali melanjutkan langkahnya yang tadinya sempat tertunda, menatap lurus ke depan seolah tidak ada apa-apa.
Belum sampai di depan gerbang, tangannya sudah dicekal oleh seseorang dan Amora tentu tahu siapa pelakunya. Dengan malas Amora membalikkan badannya menatap orang itu datar.
"Lo tau letak kesalahan lo di mana?"
Amora menghembuskan napasnya kasar sembari mencoba melepaskan cekalan itu di tangannya.
"Lepas!"
"Gak semudah itu!"
Untul kesekian kalinya bibirnya berdecak kesal karena Atlas. Kini ia dan cowok itu menjadi pusat perhatian dari para murid yang sedang melangkah pulang itu.
"Lo bisa gak sih, sehari aja gak gangguin gue?" ujar Amora jengah.
"Lo bisa gak sih, sekali aja lo turutin perintah gue tanpa banyak bantah?" balas Atlas membalikkan kata gadis itu.
"Gue udah turutin semua perintah lo termasuk berangkat bareng lo."
Atlas tersenyum miring, "Kalo lo lupa, Lo emang berangkat bareng gue tadi. Tapi lo kabur."
"Gue gak akan kabur kalo lo gak nurunin gue di sekolah!"
"Sekarang lo ikut gue!" Atlas langsung menarik tangan Amora supaya gadis itu mengikutinya. "Lo pulang bareng gue!" perintahnya.
"Gue gak mau!" berontak Amora.
"Kenapa sih? Lo keras kepala banget?" Atlas menghentikan langkahnya menatap gadis berbehel itu tajam.
Gila, itu Atlas gandeng siapa?
Atlas punya hubungan apa sama tuh cewek? emang Sheyla mau dikemanain?
Bukannya itu Amora? anak IPA yang terkenal galak itu kan?
Gawat! kalo Sheyla tau. Habis tuh cewek!
Bisik-bisik mulai terdengar dari murid yang memperhatikan mereka.
Amora membalas tatapan tajam cowok itu, "Kenapa sih! Lo selalu maksa gue terus!"
Atlas mendekatkan wajahnya dengan mata yang terus menatap gadis itu. "Listen, Amora Renata. Kemaren lo bilang sendiri kalo lo itu BABU gue. Lo wajib turutin semua perintah gue. So, apa salahnya gue maksa lo jika lo itu gak mau turutin perintah gue." bisik Atlas menyeringai.
"Dan sekarang lo gak usah ngebantah lagi. Lo pulang bareng gue!" ujar Atlas menekan setiap katanya.
"Gue gak akan pulang bareng lo! Gue gak mau berurusan lagi sama cewek lo itu!" Atlas mengangkat sebelah alisnya, mencerna sekaligus bingung dengan ucapan gadis itu.
"ATLAS!" pekik seseorang nyaring. Sontak membuat semua mata memandang ke arah seorang siswi yang menghampiri Atlas dan Amora.
"Ih! Kalian apa-apaan sih!" Siswi itu langsung melepas kasar cekalan Atlas pada tangan Amora.
"Nih cewek gatel lagi! Ngapain sih lo masih deketin cowok orang!"
Amora berdecak pelan seraya memutar bola matanya malas.
"Lo yang apa-apaan Sheyla!" bentak Atlas kasar.
"Kok kamu bentak aku sih Tlas? Harusnya kamu tuh jauhin cewek gatel ini! Dia pasti udah godain kamu kan!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AmorAtlas
Teen FictionTidak pernah terpikir oleh Amora bahwa hanya pertama kalinya ia datang terlambat kesekolah membawanya harus berurusan dengan Atlas. Si Bad boy tampan plus playboynya. Dimana ia harus terjerat hutang dengan cowok itu, dan di sanalah awal mula hidupn...