Mikrokosmos

131 31 2
                                    

"Tidak peduli berapa banyak jumlah persona yang kau miliki, atau apakah kau dengan ruangan yang penuh dengan persona, di pusat segala sesuatu ada bintang yang tidak bergerak. Itu adalah jiwa abadimu. Dan jika kau tau ini, kau bisa bertahan hidup di mana saja." (Lin)

-----------------------------------------------------------

Malam ini beberapa dari mereka sedang melakukan aktivitas nya masing masing di dalam basecamp, yang selalu menjadi tempat ternyaman mereka.

Hye Yoon dan JungKook datang membawa beberapa makanan dan minuman, mereka berdua terlihat sangat bersemangat.

"JungKook-ah, ppalli!" Hye Yoon berjalan menaiki anak tangga yang menuju Roftoop dari basecamp itu.
JungKook hanya menuruti Hye Yoon dan langsung mengikuti nya keatas.

"Mereka mulai lagi" ucap Jimin, yang sedang duduk santai disofa.

"Mulai apa?" Tanya Seokjin penasaran.

"Ritual mereka dari kecil" jawab Namjoon sambil fokus ke buku buku yang ia baca.

"Hanya berdua?" Tanyanya lagi.

"Untuk apa kami ikutan ritual bodoh itu" jawab Yonggi.

"Tapi Hyung! Kenapa kau menanyakan mereka! Bukankah kau tidak peduli" kata Jimin menatap Seokjin curiga.

"Hyung! Jangan bilang kau itu...." Ucap Jimin menggantung pada kalimatnya, sehingga Seokjin terlihat gugup dan memikirkan hal yg tidak tidak.

"Jangan bilang kau mau ikut ritual bodoh mereka" lanjut Jimin pada perkataannya.

"Aniyo" jawab Seokjin dengan datarnya.

Terlepas dari semua itu, kita beralih di Roftoop basecamp, Hye Yoon dan juga JungKook terlihat tengah menyiapkan meja dan meletakkan makanan dan lilin diatasnya, itu terlihat seperti meja dinner untuk kencan, tapi memiliki arti beda bagi mereka.

"JungKook-ah! Ppalli" mereka berdua duduk di kursi yang berhadapan satu sama lain, kemudian mereka menempelkan tangan mereka satu sama lain, dan saling menggenggam.

Hye Yoon mulai menutup matanya dan mengucapkan sesuatu yang terdengar seperti harapan.

"Kali ini, aku berharap agar Namjoon Oppa bisa membuat keputusan untuk dirinya sendiri" setelah memanjatkan harapannya Hye Yoon kembali membuka matanya dan menatap JungKook yang sudah lama menatap Hye Yoon sambil tersenyum manis kepadanya.

"Sekarang giliran mu" ucap Hye Yoon. JungKook pun segera menutup matanya dan mengucapkan harapannya malam itu.

"Aku berharap agar Hye Yoon selalu bahagia, dimana pun dia berada" ucap JungKook. Hye Yoon terkesan mendengar harapan dari JungKook.

"JungKook-ah! Gomawo" ucap Hye Yoon terharu.

"Hye Yoon-ah, kau ingat pertama kali kita berteman?" Tanya JungKook.

"Tentu saja" jawab Hye Yoon.

Flashback On

Setelah pemakaman jasad ayah dari JungKook, dan juga hari pertama keluarga nya pindah ke flower Castle.

Terlihat JungKook sedang duduk di pinggir danau Flower Castle sambil melempar kerikil, dia terlihat sedih dan murung karena kehilangan ayahnya.

"Babo¹" ucap Hye Yoon yang berdiri dibelakang Jungkook. Dia memalingkan wajahnya menatap Hye Yoon.

"Mworago?" Tanya JungKook dengan tatapan kesal.

"Percuma saja kau seperti ini, itu tidak akan membuat keadaan kembali seperti semula" ucap Hye Yoon.

Flower Castle S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang