Lie Pt. #2

82 22 2
                                    


Lagi lagi Park Jimin sedang berdiri didepan lukisan Arboretum yg terpampang di ruang tamunya.

"Jimin-ah! Apa yg kau lakukan disitu?" Tanya Park Young Joo yg terlihat rapi dengan pakaian Jas Hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jimin-ah! Apa yg kau lakukan disitu?" Tanya Park Young Joo yg terlihat rapi dengan pakaian Jas Hitamnya.

"Appa!" Ucapnya ketika melihat ayahnya datang.

"Apa yg sedang kau lakukan disitu?" Tanyanya lagi.

"Aku hanya sedang melihat lukisan ini" jawabnya.

"Apa kau menyukainya? Kau bisa bawa lukisan itu kekamarmu" kata Park Young Joo.

"Kurasa itu Tidak perlu!" Tolak Jimin.

"Yasudah! Hari ini jangan lupa untuk melakukan Check up dirumah sakit"

"Appa! Aku lelah terus terusan melakukan itu selama hidupku" Lirihnya.

"Apa yg kau katakan! Itu semua demi kesembuhan mu" tegas ayahnya.

"Kesembuhan apanya? Ayah lihat! Tidak ada yg berubah dariku selama ini, Rumah sakit dan Obat! Hanya itu..." Jimin saat ini tengah meluapkan kekesalannya yg selama ini dipendamnya begitu lama.

Park Young Joo terkejut mendengar perkataan Jimin, dia kemudian mendekati Jimin lalu memegang tangannya.

"Percayalah pada Appa mu ini! Kau pasti akan Sembuh" ucapnya.

Jimin saat itu ingin sekali menangis, tapi semua itu tertahankan olehnya.

------------------------------------------------------

Alunan suara dari tuts Piano menggema di seluruh Basecamp, siapa lagi kalau bukan Yonggi sang pianis terkenal.

Dia memainkan pianonya dengan penuh penghayatan. Saat itu di basecamp hanya ada dirinya.

Braakkk!!

Bantingan keras dari pintu Membuat Yonggi kaget dan melihat siapa pelakunya.

Terlihat sekali wajah kesal Hye Yoon saat itu, dia langsung merebahkan dirinya di sofa Cokelat tersebut.

"Kali ini apa?" Tanya Yonggi.

"Oppa tidak liat aku sangat kesal" ucap Hye Yoon.

"Kau bertengkar lagi dengan Seokjin Hyung?" Tanya Yonggi.

"Kita memang lagi bertengkar! tapi bukan itu masalahnya" rengek Hye Yoon.

"Masalah Ibumu?" Tanya Yonggi lagi.

Hye Yoon terdiam.

"Apa ibumu sangat marah karena keputusan Namjoon?" Tanyanya lagi.

"Kuharap Penyihir itu musnah dari dunia ini" ucap Hye Yoon yg sangat kesal.

"Hye Yoon-ah! Apa yg kau katakan, biar bagaimanapun dia itu ibumu"

"Ibu macam apa yg terus menerus memaksakan kehendaknya pada anaknya, bahkan tidak pernah memikirkan kebahagiaan kami" keluhnya.

Flower Castle S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang