Bab 21 || Bertemu Keindahan

1.7K 278 80
                                    

Jarak terjauh antara manusia dan impian, ketika dia tak lagi berharap pada Tuhan.


Laki-laki 17 tahun itu keluar dari kamar. Sebuah tangan menarik-narik ujung celana seragam abunya saat dia hendak pergi ke sekolah. Kafi tersenyum saat melihat kucing peliharaannya menampakan wajah memelas ingin ikut bersamanya.

Laki-laki itu menggendong kucing tersebut seraya tersenyum, lalu mengelus pelan kepalanya. Sesekali dia menciumi kucing tersebut saat merajuk bak anak kecil. Sejak Kafi SMP, Cleo sudah menjadi teman setianya dan kepulangannya ke Aussie pun berusaha untuk mengambil Cleo kembali. Meski melewati alur yang rumit, tetapi untunglah dia berhasil membawa Cleo ke peluknya lagi.

Dia merupakan kucing Persia yang Kafi beli sekitar empat tahun lalu. Cleo memiliki wajah cantik dan jutek serta bulu abu-abu panjang, lebat dan indah. Bagi Kafi, Cleo adalah seorang majikan yang memiliki kepribadian lembut dan mudah beradaptasi walaupun memang harus diakui bahwa dia memiliki hobi tidur.

"Kafi!" panggil seseorang yang baru saja keluar dari salah satu ruang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kafi!" panggil seseorang yang baru saja keluar dari salah satu ruang. Dilihatnya wanita paruh baya berambut sebahu.

"Iya ada apa tante?" tanya Kafi pada tetangganya.

"Bawa kucing, ya? Kalau Kafi mau sekolah dititipin sama tante aja nggak papa. Denger-denger, motormu juga lagi ada di bengkel, bawa aja mobil tante. Kebetulan hari ini Om Revan libur dan dia juga yang nyuruh tante bilang ke kamu untuk bawa mobilnya ke sekolah. Kalau kucingmu mau ikut ke sekolah, kan enak kalau pakai mobil."

"Terima kasih Tante, tapi saya naik taxi aja."

"Hei nggak perlu." Wanita itu mendekat ke arah Kafi. Dia menyodorkan kunci mobilnya pada remaja itu dengan sedikit memaksa.

"Sana berangkat. Keluargamu itu baik sekali sama Tante. Sebagai manusia bukannya kita harus tolong menolong."

"Tapi nanti ngerepotin, Tan." Suara Kafi terdengar kikuk. Demi apa pun tetangganya itu memang sangat baik. Dia memiliki anak laki-laki seusianya dan beberapa kali mereka pernah jalan bersama, tetapi karena beda sekolah menjadikan mereka jarang bertemu juga.

"Jangan ngomong begitu. Ayo sana pakai mobil Tante."

Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya Kafi mengambil alih kunci mobil dari wanita bertubuh sedikit gempal itu. Sebenarnya dia tak suka menerima bantuan seperti ini. Kafi lebih suka membantu daripada dibantu. Namun, barangkali hanya untuk hari ini selama motor sialnya berada di bengkel.

Setelah mengucapkan terima kasih, sembari menggendong Cleo dia berjalan menuju lift untuk segera turun menuju lantai paling dasar di mana mobil milik keluarga tetangganya terparkir di sana.

🍭🍭

"Meow...." Cleo bersuara saat dibawa memasuki kelas. Bahkan kali ini Kafi dengan langkah sangat percaya dirinya tak mengindahkan peraturan sekolah, untuk tak membawa hewan peliharaan, benda tajam, narkoba dan segala hal-hal yang terlarang telah tercatat di peraturan sekolah.

[2] Mazhab Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang