"Udah kangen gue ya?" Goda Nada saat mereka sudah duduk berhadapan disebuah warung makan prasmanan yang menyediakan banyak jenis lauk dan sayur.
"Nggak juga sih, Cuma nggak ada yang nemenin gue makan aja." Jawab Bagas sekenanya.
Nada hanya memajukan bibir bawah nya mencoba mencibir jawaban Bagas. Lalu Nada menyesap teh hangat dihadapannya dan langsung mulai memakan nasi ayam bakar dan tumis kangkung yang tadi diambilnya. Sedangkan Bagas tidak menggubris cibiran Nada dan langsung menyantap Nasi cumi pedasnya.
"Ngomong-ngomong, kemarin laporan KKN gue telat ngumpulin. H plus dua baru gue kumpulin." Bagas membuka suara lagi setelah berhasil menelan beberapa suap makanannya.
"Diterima?" Tanya Nada penasaran. Biasanya mahasiswa yang telat mengumpulkan laporan jenis apapun itu, akan dimarahi dan disuruh untuk melakukan pekerjaan sukarela di ruangan kemahasiswaan.
Bagas mengangguk sebagai jawaban. "Tapi gue disuruh jadi volunteer buat acara seminar kemahasiswaan." Jawab Bagas. "Lo mau dateng nggak? Katanya sih seminar penulisan tugas akhir gitu. Lumayan kan, nambah ilmu."
"Hari apa? Lo nanti jadi panitia nya gitu?"
"Iya, gue ngurusin dokumentasi, acaranya sih hari Jum'at besok."
Nada melirik jam tangannya sekilas dan memastikan hari ini adalah hari rabu, dan dua hari lagi adalah hari jumat. Terkadang Nada tidak mengingat hari dan tanggal saat tidak ada kuliah seperti saat ini.
"Boleh deh."
Nada akhirnya mengiyakan ajakan Bagas untuk datang ke seminar kepenulisan. Itung-itung isi waktu sekaligus menambah ilmu.
"Oke, nanti gue share jamnya. Gue sendiri juga lupa."
***
Hari jumat yang tidak benar-benar ditunggu akhirnya datang juga. Bersama Rena dan Petra, Nada kini berjalan di lorong gedung auditorium. Suara berisik oleh mahasiswa sudah bisa terdengar dari lorong yang dilewati mereka bertiga. Dibelakangnya dan didepan mereka juga ada beberapa mahasiswa yang baru sampai di gedung auditorium. Kemungkinan besar mereka juga akan mendatangi acara seminar kepenulisan itu.
Hari ini Nada tidak membawa laptopnya, Ia hanya membawa sebuah buku catatan kecil yang sangat muat masuk kedalam tas selempang hitam yang dipakainya hari ini. Sedangkan Rena dan Petra masih setia mengenakan tas ransel mereka walaupun mereka tidak membawa laptop.
Dari jauh, Nada sudah bisa melihat sosok Bagas, tubuhnya yang tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa yang sedang berkumpul disana, membuat mata Nada langsung tertuju pada teman semasa KKN nya itu. Bagas kini terlihat sedang memfokuskan kamera pada beberapa mahasiswa yang sedang ada di meja registrasi untuk tanda tangan dan mendapatkan sebuah goodie bag berisi makanan, air mineral, buku catatan kecil sekaligus pulpen.
"Sibuk banget!" Tegur Nada sembari mencolek pinggang Bagas dan membuat yang empunya pinggang sedikit kaget dan menjauhkan kamera dari wajahnya hingga kini Bagas sudah menatap Nada dengan tatapan jengkel khas Bagas.
"Bisa nggak ngagetin nggak sih?" Omel Bagas membuat Nada terkekeh. Sudah lama Nada tidak melihat wajah Bagas yang sedang sedikit kesal seperti ini.
"Kenalin, temen-temen gue, ini Rena, ini Petra." Ucap Nada mengenalkan Rena dan Petra yang sejak tadi hanya berdiri mengamati interaksi antara Nada dan Bagas. "Mekera pacaran." Sambung Nada menambahkan informasi.
"Halo, Bagas. Temen KKNnya Nada. kalian betah banget sih temenan sama orang gila macem Nada." Ucap Bagas seraya menyalami Rena dan Petra. "Gue yang Cuma sebulan aja udah enek." Lanjutnya yang langsung mendapat tatapan membunuh dari Nada.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAFT 2 -Jasa Pendamping ( ✔)
RomanceADA BEBERAPA PART YANG DIHAPUS. PART YANG SUDAH DIHAPUS DI WATTPAD, BISA DIBACA DI INSTAGRAM @iwritesomewords. TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA! Sungguh pekerjaan yang paling mulia adalah pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah sekaligus pekerjaan...