Untuk menutup sabtu malam kita. Here's part II 'Jasa Pendamping' for you..
Nada berdiri di pinggir jalan sembari menggenggam ponsel miliknya. Menurut informasi yang diberikan Rena, Kliennya kali ini akan menjemputnya tepat pukul tujuh malam di jalan Pengadilan tepatnya di sebuah halte. Namun sudah lebih dari lima belas menit, belum ada mobil Hyundai Tucson yang melipir kearahnya untuk menjemputnya.
Nada akhirnya menghubungi Rena, karena kakinya yang mala mini dihiasi sepasang sepatu heels sudah mulai protes.
"Ren, kok belom dateng sih klien lo?" Tanya Nada sesaat setelah panggilan tersambung.
"Masa sih? Dia bilang jam tujuh, lho! Kelupaan mungkin dia, ya? Sebentar gue tel--"
"Nggak ren udah, nggak jadi!" Nada memutuskan sambungan telepon saat sebuah mobil Hyundai berwarna hitam, seperti apa yang diinformasikan oleh Rena berhenti tepat didepan halte.
Dengan cepat Nada merapikan rok lilit batik dan kebaya atasan brukat berwarna hitam lalu memasukkan ponselnya kedalam clutch bag berwarna senada dengan atasan kebaya-nya sebelum turun dari halted an berjalan mendekati mobil itu. Sejurus kemudian, saat Nada hampir sampai di pintu samping mobil, tiba-tiba kaca pintu turun menampilkan sosok yang membuat nafas Nada tercekat. Pak Rama!
Tapi kenapa Rena mengatakan kalau kliennya bernama Dhana? Ramadhana. Iya betul nama pak Rama kan Ramadhana. Astaga kenapa harus pak Rama!? Batin Nada sembari mengatur nafas dan juga ekspresi wajahnya. Sebisa mungkin Nada harus bersikap professional dan tidak begitu saja memilih untuk lari dari sini. Karena bisnisnya lah yang akan menjadi taruhannya. Ia tidak bisa membiarkan bisnis Jasa Pendampingnya mendapat cap buruk dari Klien.
"Mbak Aya, ya?" Suara pak Rama membuat Nada kembali sadar kalau sekarang saatnya bekerja.
Aya, Nama yang Nada pilih untuk menjadi pendamping. Nada sengaja memilih nama Aya karena menurutnya nama Aya yang diambil dari nama akhirnya, Mazaya, terkesan lebih feminine. Dan juga bisa menambah daya Tarik Nada untuk dipilih oleh klien mereka selain tampang Nada yang cantik dan menarik. Satu lagi alasan mengapa Nada memilih nama Aya, karena kliennya bisa memanggilnya dengan panggilan 'Ay' yang berarti 'Ayang atau sayang'. Kurang pintar apa, seorang Nada ini?
"Eh iya, Mas Dhana, ya?" Balas Nada sembari menampilkan senyum terbaiknya. Tetapi berbeda di dalam hati Nada, Ia berdoa semoga dosennya yang satu ini tidak mengenalinya.
"Silahkan masuk, mbak!" Pak Rama mempersilahkan. Nada langsung menurutinya tanpa banyak bicara.
Sesaat setelah Nada duduk disamping pak Rama, dan pak Rama menjalankan mobilnya, Suasana berubah menjadi hening. Tidak seperti biasanya, Nada akan menyapa dan mengajak bicara kliennya demi menggali informasi yang nantinya akan berguna ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, keluarga atau kolega sang klien. Tapi kali ini berbeda, bukannya menggali informasi, Nada justru berkomat kamit sembari membuang wajahnya ke samping agar pak Rama tidak bisa melihat wajahnya.
"Maaf ya mbak tadi jalanan macet. Padahal saya sudah dari rumah jam enam sore." Pak Rama membuka suaranya.
"Nggak apa-apa, Pa-Mas, maklum ini kan malam minggu. Tadi juga belum lama nunggunya." Fiuhh hampir saja. Batin Nada. "Maaf mas, kalau boleh tau, hari ini pernikahan siapa ya?" Tanya Nada memulai menggali informasi.
"Kenapa?" Pak Rama balas bertanya sembari menengokkan kepalanya menghadap Nada. Rasa khawatir tiba-tiba menyerang Nada, dan didalam hatinya, ia berterimakasih pada cahaya yang remang-remang ini sehingga membuat wajahnya sedikit tertutupi. Setidaknya untuk saat ini.
"Kalau saya nggak tahu, nanti bisa ketahuan kalau mas Cuma sewa orang." Balas Nada dengan suara yang tenang. Sudah sering Nada mendapati klien yang seperti Pak Rama yang tidak bisa diajak mengobrol sehingga membuatnya kesulitan untuk menggali informasi. Kalau seperti ini kan mengurangi keprofesionalan Nada saat berakting didepan teman, keluarga dan tamu undangan yang sekiranya mengenal kliennya di acara nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAFT 2 -Jasa Pendamping ( ✔)
RomanceADA BEBERAPA PART YANG DIHAPUS. PART YANG SUDAH DIHAPUS DI WATTPAD, BISA DIBACA DI INSTAGRAM @iwritesomewords. TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA! Sungguh pekerjaan yang paling mulia adalah pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah sekaligus pekerjaan...