TIGAPULUHSEMBILAN

3.7K 343 3
                                    

HALO! boleh minta Vote nya? hehe :) Jangan lupa komentar juga ya tentang apa yang kalian pikirin di chapter ini. Terimakasih :)

Malam indah dengan sedikit bintang dilangit memang dikhususkan bagi para pekerja yang sedang dalam perjalanan pulang setelah seharian bekerja. Tapi kali ini, malam indah dikhususkan bagi Nada yang akan menjemput pundi-pundi rupiah di sakunya.

Nada memoleskan lipcream di bibirnya sebelum benar-benar beranjak dari kursinya. Malam ini Nada sudah 'dipesan' oleh laki-laki yang akan mengajaknya ke acara makan malam keluarga. Jadi sejak siang tadi Nada tidak mengisi perutnya dengan makanan apapun selain roti tawar dengan selai coklat. Yang membuat perutnya terlihat datar saat memakai rok hitam selutut dan kemeja pendek warna mustard.

Begitu jam menunjukkan pukul enam sore, Nada langsung keluar dari rumahnya dan menunggu clientnya di depan kompleks rumahnya. Saat sedang berdiri menunggu clientnya, Nada merasakan ponsel yang diletakkan didalam tas selempang yang dikenakannya malam ini bergetar.

Satu panggilan dari Dhana. Dengan cepat, Nada langsung mengangkatnya.

"Halo? Ada apa pak?" Tanya Nada sesaat setelah Ia mendengar sapaan dari Pak Rama.

"Mau makan sama saya? dari tadi pagi saya belum makan."

"Aduh! Tapi saya ada janji sama orang. Ini janji nya juga mau makan malam." Ucap Nada cepat-cepat saat ia melihat mobil merah menghampirinya yang mana itu adalah clientnya malam ini.

"Oh gitu, yasudah."

Belum sempat Nada menjawab, Pak Rama sudah lebih dulu mematikan sambungan teleponnya membuat Nada hanya menatap ponselnya heran.

"Aya, Ya?" Tanya laki-laki dari dalam mobil dengan kaca yang sudah diturunkan.

"Iya. Wahyu ya?"

Setelah itu, selama tiga jam, Nada dengan apik memainkan peran sebagai kekasih dari wahyu didepan keluarga wahyu. Sedikit informasi dari wahyu, kalau wahyu ini sedang membohongi keluarganya karena ia tidak diijinkan untuk menjalin hubungan dengan sesama laki-laki oleh keluarganya. Jadilah malam ini saat ada jamuan makan malam, Wahyu meminta Nada untuk berpura-pura sebagai kekasihnya, sebagai kedok kalau dia saat ini sudah menyukai lawan jenis.

***

Setelah melambaikan tangannya kepada Wahyu, sang client yang baru saja menurunkannya didepan perumahan, Nada lalu melangkahkan kaki dengan cepat menuju arah rumahnya. Walaupun banyak lampu jalan dan lampu teras rumah para tetangganya tetap saja Nada masih ketakutan jika berjalan sendirian. Ditambah saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Tadinya Ia hampir turun di Kedai Pojok, namun Nada mengurungkan niatnya karena tubuhnya saat ini sangat pegal karena sejak tadi pagi sampai sore, Nada sudah pergi ke kampus untuk merayakan kelulusan Petra. Lalu, selama beberaja jam tadi bersama Wahyu, Ia dituntut untuk menyapa semua anggota keluarga besarnya yang mana membuat Nada berjalan kesana kemari.

Baru saat Nada berbelok kea rah rumahnya, Ia sudah bisa melihat siluaet tubuh Pak Rama yang sedang berdiri di samping mobilnya yang terparkir persis di depan rumah Nada.

"Pak Rama?" Panggil Nada membuat Pak Rama langsung mengalihkan pandangan dari tanah lalu menghadap Nada. "Ngapain?" Lanjut Nada dengan langkahnya yang semakin mendekat ke Pak Rama.

"Baru pulang?" Tanya Pak Rama setibanya Nada di hadapannya.

Nada mengangguk sebagai jawaban lalu membuka tas selempangnya untuk mencari kunci gerbang.

"Ngapain kok kesini? Masuk dulu, Pak!" Ucap Nada menawarkan.

Nada membawa dua gelas berisi the hangat ke teras tempat dimana Pak Rama sedang duduk menunggunya. "Maaf ya lama, tadi harus nunggu airnya panas dulu." Ucap Nada lali menyodorkan satu gelas kepada Pak Rama.

DRAFT 2 -Jasa Pendamping ( ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang