Tidak pernah terbayangkan dirinya kini sudah berdiri disamping Pak Rama. Tangan kanannya Ia sematkan di lengan kiri Pak Rama. Sedangkan tangan kirinya membawa sebuket bunga kecil berwarna putih serasi dengan gaun yang ia kenakan. Saking bahagianya, senyum pun tak pernah hilang dari wajahnya yang hari ini dipoles tipis. Ia sengaja meminta para perias untuk tidak terlalu meriasnya dengan heboh mengingat acara ini hanya didatangi oleh keluarga dan teman saja.
Acara ini tidak diadakan di rumah ibadah melainkan hanya diadakan di Kedai Pojok yang di sulap sedemikian rupa hingga menjadi tempat yang sangat indah untuk melangsungkan pernikahan. Setelah mengikrarkan Janji pernikahan, dan sudah resmi menjadi sepasang suami dan istri, kini keduanya langsung menyapa keluarga dan teman-teman yang sedang menikmati hidangan yang disediakan sembari menikmati beberapa lagu yang khusus dimainkan oleh Yudit dan teman-temannya. Suasana semakin romantis karena matahari sore yang hampir terbenam memancarkan cahaya yang terpantul di kain-kain putih yang dihias disemua sudut Kedai Pojok.
"Aneh ya rasanya dari tadi diikuti orang dari vendor foto nya," Ucap Pak Rama "Belok dikit cekrek, senyum dikit cekrek, udah berasa artis ya kita." Sambung Pak Rama dengan suara lirih tepat di teling nada.
Mendengar itu, Nada langsung terkekeh sembari melirik tukang foto yang memang sedari tadi mengambil foto mereka saat bercengkrama dengan keluarga dan teman-teman.
"Ah penganten baru, senyum-senyum terus!" Goda Tita sembari mengarahkan kameranya kearah Nada dan Pak Rama. Sedangkan yang digoda hanya bisa senyum-senyum saja.
Namun senyum diwajah Nada seketika hilang saat ia melihat sosok Jani yang hari ini mengenakan dress berwarna pink dengan perut yang sudah membesar, kini berjalan mendekati Nada dan Pak Rama yang sedang bersiap untuk menyantap hidangan.
"Nada!" Panggil Jani dengan suara pelan namun bisa terdengar oleh Nada dan beberapa orang yang ada di meja bundar itu.
Dengan sedikit canggung, Nada lalu mempersilakan Jani untuk duduk disampingnya.
"Selamat ya kalian berdua! Akhirnya menikah juga setelah dua tahun kamu ninggalin Dhana. Dia selama kamu tinggalin jadi kaya orang gila kerja. Kerjaannya kerja terus, sampai susah dihubungi." Komentar Jani.
Dalam hati Nada, Ia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak menyalahkan Jani atas semua yang terjadi dihidupnya. Keputusan Nada untuk meninggalkan Pak Rama dulu, keputusan Nada untuk meninggalkan kota kelahirannya, dan akhirnya menetap di Kota Jogja, semula bermula karena peran Jani di hidupnya. Lagi pula, setelah berpikir selama dua tahun kebelakang, kalau tidak ada Jani, Nada tidak mungkin akan memutuskan untuk melakukan hal itu. Toh lagi pula semuanya berjalan dan berakhir dengan baik-baik saja.
"Makasih." Ucap Nada singkat. Sebenarnya Nada tidak tahu bagaimana cara berbasa-basi dengan Jani. Setengah hatinya sudah memafkannya, namun setengah hatinya masih tidak membiarkan begitu saja.
"Sebelumnya maaf ya Nad. Dulu aku pernah jahat sama kamu. Dulu aku ngelakuin hal yang nggak pantas dilakuin. Apalagi aku ngomong hal yang nggak pantas diucapin didepan Kamu sama didepan orang tua kamu. Maaf ya Nad." Ucap Jani seraya menggenggam tangan Nada.
"Kenapa kamu lakuin itu dulu?" Tanya Nada. sudah lama Nada ingin tahu alasan Jani melakukan hal itu kepadanya. Bahkan sampai tahu tentang keluarganya.
"Soalnya aku dulu benci sama kamu. Aku nggak suka kamu merebut Dhana. Kamu juga rebut Ibu dan Tita. Semua jadi sayang sama kamu, sedangkan setelah kamu berhasil ambil hati ibu, Ibu nggak pernah lagi hubungin aku. Terus pas lihat kamu ternyata pergi sama Bosku, yang mana sekarang aku sudah tahu kebenarannya, saat itu aku jadi kalap. Aku cari semua informasi tentang kamu, yang bisa menjatuhkan kamu didepan ibu. Aku kira aku bisa menjatuhkanmu, dan membuat ibu nggak suka sama kamu dan mau jadiin aku istri Dhana lagi. Tapi ternyata nggak semudah itu untuk aku jatuhin diri kamu di depan Ibu apalagi didepan Dhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAFT 2 -Jasa Pendamping ( ✔)
RomanceADA BEBERAPA PART YANG DIHAPUS. PART YANG SUDAH DIHAPUS DI WATTPAD, BISA DIBACA DI INSTAGRAM @iwritesomewords. TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA! Sungguh pekerjaan yang paling mulia adalah pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah sekaligus pekerjaan...