Walaupun aku tidak ingin berpenampilan mewah, pelayanku tetap memilihkan baju terbaik untuk pesta. Nanti aku akan berkenalan dengan kandidat ratu lainnya. Biasanya akan ada dua atau tiga kandidat ratu. Pasti salah satunya adalah Lily. Mungkin dulu kakakku menang pada setiap babak dan menjadi ratu, lalu Lily mungkin hanya menjadi seorang simpanan. Ayolah, aku tidak keberatan memberikan posisi ini padanya. Biarlah mereka hidup bahagia, aku akan bahagia dengan caraku juga.
Aula istana ini sudah penuh dengan berbagai orang. Jantungku malah berdebar begini karena akan dikenalkan di depan banyak orang. Mirip seperti saat debut dulu. Tapi dulu ada Millie yang bersamaku.
Sudah mulai ada kerumunan yang mengelilingiku. Pastinya mereka penasaran dengan keluarga Count Collins yang memperoleh gelarnya bukan dari keturunan. Aku sungguh tidak betah dengan kerumunan ini, mereka pikir aku akan menjadi Ratu? Tidak usah cari muka denganku.
Kerumunan di sekelilingku langsung bubar. Mereka tampak seperti malu karena sudah berbicara padaku. Ada apa?
Aku mengedarkan pandanganku untuk mendapati Leedo telah datang dengan seorang gadis. Sepertinya ia adalah kandidat Ratu juga. Bukan, bukan Lily tentu saja. Tapi gadis lain lagi. Seorang gadis dengan rambut pirang keemasan dan mata biru cerah. Sosoknya berbanding terbalik denganku yang memiliki rambut cokelat terang dan bola mata cokelat gelap.
Oh, akhirnya aku mengenali gadis itu siapa. Dia adalah Emma, anak dari Duke Wright. Ia selalu mencuri perhatian karena sosoknya yang cantik, lembut, dan elegan. Lalu aku bersaing dengannya? Dan dengan Lily juga? Aku tidak mengerti bagaimana Millie bisa menang. Tapi aku harus akui, keluargaku memang berbeda. Ayahku tidak menganggap perempuan cukup menjadi pajangan saja. Karena itu Ayah membawa berbagai macam guru privat supaya pengetahuan kami luas. Pada dasarnya Ratu tidak hanya seseorang yang cantik, tapi juga harus terpelajar dan harus cepat bisa beradaptasi dalam pekerjaan yang menumpuk. Mungkin itulah daya tarik Millie sampai terpilih walaupun berasal dari keluarga Count.
Sebenarnya perilaku Putra Mahkota tidaklah adil. Seharusnya ia memperlakukan kandidat Ratu dengan setara. Aku akui kalau keluarga Duke Wright memang banyak menghasilkan Ratu, tapi kan tetap saja ia harus berperilaku adil. Dengan begini pasti banyak yang langsung berdiri bersama keluarga Duke Wright. Ya sudah, Ayah juga tidak menuntutku untuk menang.
Leedo mengantarkan Emma ke tengah ruangan. Lalu terdengar pembawa acara yang mulai membuka pesta penyambutan kandidat Ratu. Ia memanggilku juga dan aku berdiri di sisi Emma yang lain. Leedo langsung berlalu pergi dan membiarkan aku dengan Emma menjadi pusat perhatian.
"Aku perkenalkan kandidat Ratu yang pertama! Emma Wright dari keluarga Duke Wright."
Gadis di sebelahku itu langsung menunduk dan memberi salam. Ia seperti boneka dan gerakannya tampak halus. Kemudian pembawa acara memperkenalkanku. Aku ikut memberi salam dan tersenyum tipis. Aku mengedarkan pandanganku dan aku menemukan Ayah dan Ibu di kerumunan itu. Millie juga ada. Semoga saja ia tidak jatuh cinta dengan Leedo. Tolong jangan Leedo, siapa saja. Ravn juga tidak apa. Tapi Ravn tidak ada tampak, padahal dia yang bilang sampai bertemu.
Aku tidak memperhatikan sisa acara lagi. Tubuhku di sini, tapi jiwaku melayang. Aku terus teringat akan kejadian dalam mimpiku. Selama seminggu kemarin mimpi itu hilang, mungkin karena aku kelelahan menyiapkan diri untuk ke istana. Tapi aku tidak tahu apakah mimpi itu akan muncul lagi untuk menghancurkanku.
Ternyata sekarang saatnya dansa. Aku hanya bengong saja sampai tidak sadar bahwa Leedo telah mengajak Emma untuk berdansa. Tidak heran, pastilah Emma juga salah satu kekasih Leedo. Sepertinya Putra Mahkota kita adalah pecinta wanita karena selalu ada perempuan di sisinya. Dan aku tidak berminat untuk itu. Walaupun di sini aku seperti dipermalukan karena tidak dipedulikan oleh Leedo, aku tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...