Baiklah, ini rasanya tidak benar. Mungkin karena satu setengah tahun ini aku sama sekali tidak bertemu dengan Leedo dan para pangeran, aku jadi menganggap ketiga ksatria bersaudara ini sebagai mereka. Geonhak begitu mengingatkanku pada Leedo, semua gestur dan perlakuannya benar-benar persis seperti Leedo. Youngjo pun tidak ada bedanya dengan Ravn. Bagaimana mungkin ada seseorang yang begitu sama persis memperlakukanku? Apalagi Giwook, yang selalu cemas padaku mirip seperti CyA.
Mungkin karena kebetulan mereka tiga bersaudara, dan aku jadi menganggap mereka mirip. Bukannya aku jatuh cinta dengan Geonhak atau sejenisnya ya! Leedo tetap yang satu-satunya untukku. Dan Geonhak hanyalah seseorang yang kebetulan mirip. Kalau diingat-ingat kan aku tidak tahu bagaimana sosok di dalam baju zirah ini. Hanya dari suaranya aku bisa membedakan mereka, tapi karena aku bertemu mereka setiap hari lalu tiba-tiba tidak bertemu dalan waktu satu tahun lebih, aku melupakan suara mereka. Aku hanya mengingat dengan samar kalimat yang pernah mereka ucapkan. Belum lagi suara yang keluar dari baju zirah bisa berubah dengan suara asli seseorang. Mungkin aku hanya terlalu merindukan mereka dan saat bertemu yang sosoknya familiar aku langsung menganggap mereka mirip.
Yang paling mengejutkan sebenarnya adalah perlakuan Yonghoon dan Lily. Mereka tidak lagi cari gara-gara denganku. Aneh, apa mereka tiba-tiba takut padaku karena aku tiba-tiba berani? Makanya! Jangan membangunkan singa yang sedang tidur. Itu masih awal, ngomong-ngomong. Ke depannya aku akan melawan mereka tanpa takut lagi.
Hariku berlalu dengan sangat sibuk. Aku mengerjakan pekerjaan kerajaan, menyempatkan untuk mengunjungi kota, dan berlatih juga menyusun rencana balas dendam. 24 jam terasa tidak cukup. Tapi karena keadaan sudah mulai membaik, aku tidak merasa lelah sama sekali. Apalagi kehadiran tiga ksatria bersaudara ini sukses membuatku tidak kesepian lagi. Ada saja tingkah mereka yang bikin aku geleng-geleng kepala. Padahal aku baru bertemu mereka, tapi rasanya seperti teman akrab. Mereka memperlakukanku layaknya teman dan aku tidak protes.
Yang lucunya, akhirnya mereka menyerah memakai baju zirah ke mana-mana. Akhirnya mereka melepaskannya dan aku kira aku bisa melihat sosok mereka dengan lebih baik. Tapi ternyata tidak, mereka tetap memakai penutup pada wajah mereka. Aku hanya bisa melihat kedua mata mereka dan rambut mereka yang berwarna nyentrik. Bukan nyentrik, hanya saja aku tidak tahu bahwa sosok di balik baju zirah ini adalah para lelaki muda yang rambutnya berwarna-warni. Rasanya aneh saja karena aku tidak pernah melihat rambut dengan warna biru, hijau, dan ungu. Warna rambut Geonhak adalah biru tua, rambut Youngjo berwarna hijau gelap, dan rambut Giwook berwarna ungu. Rasanya aneh melihat mereka tanpa baju zirah dan memakai setelan biasa. Rasanya aneh melihat kepala mereka tanpa ditutupi apa-apa. Walaupun wajah mereka masih ditutupi karena katanya itu adalah kebiasaan ksatria di rumah sang Baron, untuk tidak menunjukkan wajah. Mereka sama sekali tidak pernah melihat ke mataku begitu baju zirah itu dilepaskan dan selalu menghindar. Sebenarnya ini tidak sopan tapi aku mencoba untuk maklum dengan menganggap mereka mungkin malu untuk menunjukkan wajah mereka karena sudah terbiasa memakai penutup di wajah.
Hari ini aku menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Aku jadi ingin pergi ke kota untuk mengecek keadaan yang belum sempat aku datangi. Jadi aku langsung menuju kamarku, mengganti pakaian, dan keluar. Ketiganya sudah tahu bahwa jika aku mengganti pakaian maka aku ingin pergi. Dan biasanya mereka bergantian menemaniku. Hari ini sepertinya jadwalnya Geonhak.
"Kau tidak merasa lelah?" tanyanya saat aku dengannya sedang berjalan ke kandang kuda.
"Sama sekali tidak lelah. Kalaupun lelah, justru aku harus ke kota dan bertemu teman-teman yang akan membuatku kembali semangat."
"Kau tampaknya sudah berteman dengan para rakyat ya."
"Tentu saja. Kami sudah melewati berbagai hal bersama-sama. Aku sudah menganggap mereka semua sebagai keluarga. Dan aku ingin secepatnya menggulingkan Yonghoon supaya aku bisa memimpin mereka lagi bersama Raja-ku."

KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanficAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...