Akhirnya aku sudah bisa kembali mengerjakan pekerjaanku setelah sembuh. Leedo tampaknya sudah kembali seperti biasa, selalu membingungkan tapi selalu memprioritaskan Lily dalam hal apa pun. Saat Lily sakit saja dia bisa-bisanya tidak hadir rapat. Aku tidak mengerti kenapa semakin lama ia semakin tidak profesional seperti sekarang. Kalau begini kan seharusnya Putra Mahkota-nya adalah Ravn atau CyA. Kalau aku menikahi mereka sepertinya rasanya lebih baik. Sejauh ini hubunganku semakin baik dengan mereka. Dan kalau Leedo mempertahankan ketidakprofesionalannya sepertinya kudeta ini akan berujung pembantaian besar-besaran. Semoga saja tidak terjadi seperti itu, mengingat mimpi buruk itu tiba-tiba hilang.
Akhirnya acara yang aku persiapkan beberapa minggu ini terlaksana juga. Hari ini adalah hari ulang tahun Leedo. Sebenarnya aku bingung harus menghadiahkan apa untuknya. Tapi dengan banyak pertimbangan aku memberikan hadiah sebuah jimat. Jangan tanya kenapa aku pilih ini. Hanya saja, saat aku sedang berjalan-jalan di kota dengan penyamaran untuk mencari hadiahnya, aku ditawarkan sebuah jimat untuk perlindungan saat melewati sebuah toko. Karena ia sering sekali diserang, aku memutuskan untuk memberikan jimat itu padanya saja daripada aku simpan sendiri. Aku juga memberikan sebuah surat dan bunga yang aku rangkai sendiri. Memberikan hadiah untuk seorang Raja adalah hal paling sulit. Ia tidak akan tertarik dengan pakaian dan kain mewah, perhiasan, atau apa pun. Ia bisa mendapatkan apa saja dengan gampang. Tapi mendapatkan jimat perlindungan? Tidak setiap hari, kan?
Aku memakai pakaian berwarna putih dengan hiasan emas untuk pesta ulang tahun hari ini. Begitupun Leedo yang memakai pakaian dengan nuansa yang sama denganku. Tahun ini adalah pertama kalinya ia merayakan ulang tahun sebagai Raja. Dan tahun ini adalah pertama kalinya ia ulang tahun dengan aku yang mendampinginya, Ratu-nya. Aku selalu merasa bahwa ini adalah kehormatan untukku. Tapi tentu saja, bukan hanya aku yang mendampinginya kali ini.
Lily tampil bak bunga bakung yang baru mekar di musim panas. Ia pun memakai pakaian putih dengan hiasan kuning. Kalau dari segi pakaian tentu aku mendapatkan yang terbaik. Tapi kenyataan ia juga bisa menjadi pasangan Leedo membuatku sebal. Sepertinya ini efek aku sudah sangat lelah diganggu Lily, aku mulai membencinya. Awalnya aku masih menerima kehadirannya, loh. Tapi karena ia semakin tidak tahu diri aku jadi membencinya.
Sebagai pemain musik untuk pesta ini, aku mengundang Yonghoon dan timnya. Aku memang bodoh dengan tidak terpengaruh oleh kalimat Ravn tempo hari. Tapi siapa yang bisa tahan untuk menjauhi Yonghoon yang selalu tersenyum cerah saat melihatku? Siapa yang bisa percaya bahwa lelaki yang menatapku dengan lembut ini berniat memanfaatkanku? Entahlah, aku sudah tidak tahu siapa yang bisa aku percaya lagi. Aku jadi terlalu gampang dipengaruhi. Saat Ravn baik dan perhatian kepadaku, aku tidak bisa mencurigainya. Dan saat Yonghoon tersenyum padaku, aku pun tidak bisa mencurigainya.
"Kalau kau melihatnya seperti itu bisa-bisa semua orang menyadari bahwa kau sudah menjadi budak cinta untuknya, tahu?"
Bisikan dari Ravn yang berdiri di dekatku membuatku menyenggol lengannya. Sedekat apa pun aku dengan CyA, lelaki satu itu masih belum tahu bahwa aku memiliki hubungan dengan Yonghoon. Atau mungkin ia pura-pura tidak tahu? Soalnya ia tidak seperti kakaknya yang secara terus terang malah mengatakan bahwa Yonghoon adalah pelakunya. Benar, sejauh ini hanya Ravn yang aku lihat tahu tentang Yonghoon dan tidak segan menyebut atau membahas tentang lelaki itu. Dan Ravn juga suka dengan sengaja menggangguku dengan menyebut nama Yonghoon, yang membuatku sebal tapi tidak bisa marah karena ia tampan.
"Siapa yang bisa mengalihkan tatapannya dari Yonghoon, aku tanya?"
"Hanya kau yang melihatnya seperti itu asal kau tahu."
"Sebenarnya kau tidak perlu memperjelas fakta itu."
Aku memutar bola mata lalu menyesap minumanku sedikit. Ravn terlihat terkekeh. Entah sejak kapan hobinya adalah membuatku kesal. Sama seperti Leedo, Ravn pun membingungkan. Tapi untungnya ia tidak punya kekasih. Jadi, poin plus?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...