"Iya, aku tidak akan membencimu."
"Janji?" tanya Kanghyun lagi.
"Iya, aku janji," ucapku berat.
"Aku akan memulai dari awal sekali. Apakah kau ingat aku pernah belajar di akademi saat umurku 12 tahun?" mulai Kanghyun langsung.
"Tentu, tidak mungkin aku lupa saat kau dan Harin meninggalkanku dengan Si Kembar. Lalu apa hubungannya itu dengan yang akan kau bicarakan?"
"Sebenarnya, aku tidak masuk ke akademi biasa seperti bangsawan lelaki lainnya. Aku masuk ke dalam sebuah akademi sihir."
"Sihir? Kau bisa sihir?" tanyaku tidak percaya. Aku sudah mengenalnya belasan tahun dan aku baru tahu tentang fakta itu. Sejak kapan Kanghyun bisa sihir? Sungguh, jika ia menutupi hal itu selama ini maka ia melakukan tugasnya dengan sangat baik.
Kanghyun tersenyum tipis. "Keluargaku memang bisa melakukan sihir. Tapi karena hanya keluargaku satu-satunya yang bisa sihir di kerajaan ini, kami merahasiakan itu. Lalu mengingat posisi kepala keluargaku yang merupakan Duke, kami membantu kerajaan dalam bidang sihir secara diam-diam. Makanya keluargaku dikenal berpengaruh dan Ayah menjadi perdana menteri karena ia menguasai sihir. Sebagai keluarga yang menguasai sihir, kami memutuskan untuk tidak mengekspos hal ini karena aku sekeluarga akan menjadi incaran kerajaan lain. Jadi selama ini keluargaku menjadi pelindung kerajaan dalam bidang sihir secara rahasia. Yang mengetahui tentang hal ini selain keluarga besarku, hanyalah beberapa menteri, dan juga Yang Mulia Raja."
"Baiklah, sangat mengejutkan. Tapi apa hubungannya hal itu dengan yang ingin kau bicarakan? Tidak mungkin kau repot-repot datang ke mari hanya untuk mengatakan bahwa kau bisa sihir?"
"Akan aku lanjutkan. Kau ingat mimpi buruk yang membuatmu maju sebagai kandidat Ratu? Berat untuk mengatakannya, tapi aku yang memberikan mimpi itu. Aku yang membuatmu ikut kompetisi atas keinginan seseorang."
Aku terbelalak kaget atas kalimatnya. "Siapa yang memintanya? Dan kenapa kau menurutinya?"
"Aku tidak bisa mengatakan siapa orangnya karena aku sudah terlibat perjanjian dengannya. Terlepas dari itu, apakah kau tahu kalau Harin mencintaimu?"
Aku menggeleng. Aku sama sekali tidak tahu tentang itu. Banyak yang bilang aku dan Harin cocok. Tapi aku yakin kami hanya menganggap ucapan itu sebagai angin lalu. Aku juga tidak merasa seorang Harin mungkin menyukaiku. Ia akrab dengan banyak perempuan, jadi aku rasa aku hanyalah teman kecilnya. Tidak lebih. Perlakuan baiknya hanyalah karena aku teman sejak kecilnya.
"Ia mencintaimu. Tapi masalahnya, aku juga sangat mencintaimu. Harin menceritakan padaku bahwa ia ingin melamarmu tahun ini. Aku tidak suka dengan ide itu. Aku tidak ingin kau berakhir bersamanya. Jadi saat seseorang datang dan menawarkan ia memiliki rencana supaya kau tidak bersama Harin, aku langsung menyetujui untuk membantunya tanpa pikir panjang. Aku membantunya dengan memberikan mimpi itu padamu supaya kau maju menjadi kandidat Ratu dan secara natural akan menjadi jauh dengan Harin."
"Apa? Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti ini segampang itu? Kau tidak tahu bagaimana kacaunya hidupku karena ulahmu? Kau sungguh mengubah hidupku sama sekali hanya karena mimpi itu! Dan bicara tentang mimpi. Kau bilang kau memberikan mimpi itu padaku, jadi mimpi itu bohong? Mimpi buruk itu bohong?"
"Aku minta maaf. Dan iya, mimpi itu bohong, semuanya bohong. Itu bukanlah masa depan yang sebenarnya atau sesuatu yang sepenuhnya akan terjadi padamu. Raja bukan seorang yang seperti itu, dan kejadian yang terjadi di mimpi pun tidak sepenuhnya benar. Terutama, keluargamu tidak akan dihukum mati hanya karena kesalahan Millie. Aku berani bersumpah Raja tidak akan mungkin menghukum mati pasangannya sendiri kecuali yang dilakukan benar-benar sudah gawat dan tidak bisa dilindungi lagi dengan hukum apa pun. Ingat kan ada yang mengajakku kerjasama? Orang itu yang membuat skenarionya lalu aku hanya tinggal mengubah mimpimu. Aku tidak tahu kenapa ia mengincarmu untuk menjadikan kau naik sebagai kandidat Ratu. Tapi katanya, kalau dibandingkan dengan Emma, kau tidak akan menang. Ia butuh seseorang sebagai saingan Emma yang bisa dikalahkan. Mungkin itu alasannya. Kemudian ia bilang aku hanya tinggal menunggu satu tahun untuk memilikimu. Karena kau akan kalah dan kembali menjadi bangsawan biasa sehingga aku bisa sepenuhnya memilikimu. Aku memang bodoh sekali, aku malah setuju untuk membantunya. Karena mimpi itu, kau mengikuti kompetisi Ratu. Memang benar bahwa Harin mulai melupakan perasaannya padamu karena kurangnya intensitas kau bertemu dengannya. Aku kira ini menjadi kesempatan untukku sampai ternyata malah kau yang menang. Itulah kenapa aku sangat menyesali keputusanku. Aku selalu lupa bahwa kau sering melampaui ekspektasi. Selalu ada kemungkinan untuk menang. Kalau Millie yang maju sebagai kandidat, sainganku mendapatkanmu hanya Harin. Bukannya seorang Raja. Seharusnya aku tidak menyetujui untuk melaksanakan rencana orang itu."
![](https://img.wattpad.com/cover/226042116-288-k7637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
أدب الهواةAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...