13. Hari Pernikahan

242 65 63
                                    

Setelah hari penobatan, aku kira taman bungaku adalah satu-satunya yang hancur karena ulah Lily. Tapi ternyata tidak, itu hanyalah awal. Ia benar-benar bertingkah sebagai anak-anak dan menghancurkan semuanya.

Mulai dari mengirim makanan yang ternyata sudah basi, sampai menghancurkan pekerjaanku. Wah, sungguh, saat makanan basinya dikirim, baunya tidak mau hilang dari kamarku. Saat pekerjaanku dihancurkan, ia sengaja menumpahkan air di dokumen-dokumenku, dan aku terpaksa harus menyalin ulang semuanya.

Tapi aku yakin ini adalah awal. Ia, dengan sengaja, bermain di tamanku dan merusak bunga-bunganya. Ia, dengan sengaja, selalu menginterupsi saat aku makan malam dengan Leedo atau saat aku bertemu Leedo. Ia juga, dengan sengaja, memberikan berbagai surat kaleng padaku dan menyebabkan teror. Aku tidak bisa mengatakannya pada Leedo, karena ia tidak akan melakukan apa-apa pada Lily. Ia pasti akan lebih percaya pada Lily dan menganggapku mengada-ada saja. Tidak akan ada yang memihakku di istana ini.

Begini ya, aku sudah cukup tertekan dengan pernikahan, tidak usah ditambah teror darinya juga aku sudah tidak suka dengan ide ini. Sungguh, aku benci Lily dan aku jadi merasa paranoid. Saat ada sesuatu yang dikirimkan, aku akan memburu pelayan dengan memastikan siapa pengirimnya dan apa yang dikirim. Aku mungkin akan melanjutkan kebiasaan ini bahkan saat aku ulang tahun nanti.

Beberapa hari setelah hari penobatan, aku memang mulai disibukkan dengan berbagai tanggungjawab baru. Tapi di tengah itu semua, hari ini akan menjadi hari pertama aku latihan dengan Seoho. Aku sudah memakai setelan yang tepat untuk berpedang, para pelayanku sudah menyiapkannya dengan baik untukku. Aku berjalan ke salah satu bagian istana yang diperuntukkan untuk latihan pedang.

"Selamat sore, Sir," aku menyapanya karena ia sudah duduk manis menunggu.

Ia langsung berdiri dengan langkah yang ringan dan membungkuk padaku. "Selamat sore, Yang Mulia. Aku terkejut dengan keinginan Yang Mulia Raja untuk mengajari Yang Mulia berpedang, berkuda, memanah, dan bela diri."

"Sebenarnya, aku yang memintanya melalui pelayannya sebelum hari penobatan. Tidak aku sangka Yang Mulia langsung mengabulkannya dan bahkan baru beberapa hari setelah penobatan kita sudah mulai latihan."

"Baik. Karena ini sebenarnya adalah keinginan Yang Mulia sendiri, bisakah aku mengetahui apa tujuan jangka pendek dan jangka panjangmu? Karena aku harus menyesuaikannya dengan pelajarannya. Dan seberapa lama Yang Mulia ingin belajar denganku?"

"Aku tidak memiliki tujuan khusus yang luar biasa, tapi selama setahun ini setidaknya aku ingin bisa memegang pedang dengan benar dan setidaknya bisa mengayunkannya. Aku juga ingin bisa melindungi diriku saat bahaya datang. Aku tidak berharap bisa mengalahkanmu atau sejenisnya, tapi aku ingin bisa melakukan beberapa bela diri dan mengayunkan pedang saat keadaan terdesak."

Seoho mengangguk. "Baiklah, kalau begitu untuk pemanasan kita akan mulai dengan latihan fisik selama kurang lebih tiga minggu ini. Yang Mulia membutuhkan daya tahan yang bagus untuk bisa mengayunkan pedang. Apakah Yang Mulia siap?"

"Tentu!"

Karena pekerjaan dan kelasku dipenuhi pada pagi dan siang hari, sore harinya cukup kosong untukku. Jadi setiap sore aku bisa berlatih dengan Seoho. Ia adalah guru yang menyenangkan dan sabar. Ia sering bercanda dan kehadirannya membuatku terhibur. Katanya olahraga juga membantu mengurangi stres? Mungkin aku memang butuh untuk melakukan sesuatu di luar ruangan.

"Yang Mulia. Karena tiga hari lagi adalah hari pernikahan, maka Yang Mulia Raja memintaku untuk tidak mengajari Yang Mulia. Katanya supaya kulit Yang Mulia tidak semakin gosong," ucap Seoho pada suatu hari setelah sesi belajar dengannya selesai.

Tiga hari lagi pernikahan. Kenapa waktu berlalu begitu cepat saat aku tidak menantikannya? Aku mengatakan bahwa aku mengerti dan aku berterimakasih untuk pelajarannya selama ini. Padahal sebenarnya kulitku tidak pernah gosong kok? Pelajarannya selalu dilindungi pepohonan walaupun di luar ruangan. Terlebih kan tubuh manusia membutuhkan sinar matahari. Tapi baiklah, aku akan menuruti Leedo dan menghargai perhatiannya.

ANSWER (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang