Sungguh, biasanya aku jarang bertindak impulsif. Apalagi setelah aku menjadi Ratu, aku akan mempertimbangkan sesuatu berkali-kali sebelum memutuskannya. Tapi kalau berhadapan dengan Lily, bagaimana bisa aku tetap memakai akal sehat? Kalau seseorang menghadapi simpanan suami sahnya, siapa yang akan diam saja saat simpanan itu masih mau merebut semua yang dimiliki?
Aku tidak tahu sebenarnya siapa yang merebut punya siapa. Teknisnya, Lily memang bertemu lebih dulu dengan Leedo dan telah memperoleh cinta Leedo. Memperoleh cinta Leedo berarti sama dengan memperoleh berbagai kenikmatan dalam hidup. Lalu, aku muncul di antara mereka. Sebenarnya lebih tepat, aku dan Emma kan harus ikut kompetisi untuk menjadi Ratu karena Leedo butuh pendamping terbaik, bukan hanya sekadar seseorang yang ia cintai. Singkat cerita, aku dipilih menjadi Ratu. Dan kemudian aku mulai memperoleh cinta Leedo.
Mungkin kelihatannya aku yang merebut milik Lily, tapi sebenarnya apa yang ia miliki selain cinta Leedo yang bisa goyah? Sementara aku adalah istri sah Leedo, aku memiliki hak dan kewajibanku sendiri. Lalu perempuan ini mau merebut suamiku dan tahtaku? Siapa yang akan membiarkannya? Dengan cara licik pula. Ia berusaha mencelakaiku berkali-kali dan ia bekerjasama dengan seseorang yang mencelakai Leedo untuk hal yang sama. Ia bisa dihukum penggal tapi aku dan Leedo terlalu berhati-hati dalam menghadapi mereka. Yang seharusnya, kami mengumpulkan bukti dan menahan mereka, bukannya sengaja menunggu mereka. Mungkin ini adalah perasaan saat seseorang ingin memiliki apa yang kau miliki jadinya kau ingin membuktikan bahwa kau lebih pantas untuk itu? Sehingga bukannya ditindak dengan tegas, kami seolah malah menunggu.
Sebenarnya aku tidak memandang tinggi tentang diriku sendiri. Hanya karena aku dipilih sebagai Ratu, bukan berarti aku di atas semua orang. Aku hanya kebetulan dipilih karena memiliki kecocokan dengan Leedo dalam hal bekerja dan aku dipilih karena aku mengajukan diri. Tapi aku sudah menyatu dengan tahta ini. Aku bukan lagi seorang Lady dari keluarga Count, tapi aku telah menjadi Ratu. Tahta dan mahkota ini telah menjadi identitasku. Jika seseorang berusaha merebutnya tentu aku tidak rela dan itu perasaan yang wajar, benar?
Seumur hidup aku hanya belajar dan bekerja. Aku tidak pandai bertahan hidup dan terkadang aku menjerumuskan diriku dalam masalah. Makanya melihat Lily memiliki sesuatu yang tidak aku punya membuatku kesal luar biasa. Aku jadi ingin membuktikan diriku. Aku ingin ia sadar bahwa ia bukan apa-apanya dibandingkan aku. Padahal sebagai Ratu seharusnya aku tidak perlu berusaha membuktikan diri. Aku telah memiliki cinta dari Raja, ksatria, dan para rakyat. Aku telah memiliki segalanya tapi aku masih berusaha membuktikan diri? Sungguh aku menyesali keputusanku yang satu ini. Seharusnya aku menuruti Seoho dengan berlindung. Karena sebenarnya aku membuat situasi semakin kacau.
Aku memulai duel dengan Lily, seseorang yang tidak memiliki pengalaman buruk dalam hidup bisa-bisanya menantang orang lain yang terlihat jago di bidang yang baru saja dikuasai. Aku memang bisa sebodoh itu. Umur bertambah tidak membuatku tambah dewasa.
Aku berusaha berkonsentrasi penuh, berusaha bertahan dan menyerang dalam pertarungan ini. Aku berusaha menatap gerakan pedang dan kuda-kudanya dengan baik. Tapi harus aku akui, Lily memang jago di bidang ini. Ia memang perempuan berbahaya. Kecantikannya berbahaya dan di atas itu, ia bisa mempertahankan dirinya. Dan aku rasa itu yang membuat dia berbeda dari perempuan mana pun. Ia menyeramkan. Ia bisa memikat lelaki dengan kecantikannya dan ia bisa mengalahkan perempuan dengan kemampuannya. Ia dengan gampang bisa berada di atas. Namun sayangnya nasibnya yang lahir sebagai rakyat biasa membuatnya tidak memiliki kesempatan untuk berada di tingkat paling atas. Sehingga mungkin itu alasannya selalu menempel dengan Leedo layaknya benalu.
"Kau tahu kenapa aku ingin menjadi Ratu?"
"Tidak," jawabku sambil berusaha tetap berkonsentrasi penuh.
"Walaupun kau tidak ingin tahu, aku akan ceritakan."
"Sungguh, ini bukan waktu yang tepat."
"Kalau begitu, aku akan membuat ini menjadi waktu itu yang tepat. Sekaligus aku akan membuktikan bahwa aku jauh lebih baik darimu. Itulah alasannya, aku lebih baik darimu. Kau yang seorang Ratu yang dipilih bukan apa-apanya kalau dibandingkan dengan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...