8. Perubahan Leedo

229 65 19
                                    

Setelah menghabiskan sore hari dengan CyA, sebuah sore yang menyenangkan menurutku, akhirnya aku kembali ke kamar. Aku ditemani Keonhee karena tawaran CyA untuk mengantarku ke kamar aku tolak mentah-mentah. Aku berterimakasih pada Keonhee yang telah menemaniku lalu aku masuk ke kamar.

Sebentar, aku salah kamar ya? Kenapa isinya berbeda sama sekali dengan terakhir aku tinggalkan? Aku hampir keluar kamar sampai kepala pelayanku datang menyambutku.

"Aku salah kamar ya?"

Wanita itu tertawa. "Tidak, Lady, ini kamarmu. Mau aku siapkan air mandi?"

"Boleh, terima kasih, Baroness."

Baik, aku tidak salah kamar. Jadi aku menghampiri ruang tamu. Sofa dan mejanya sudah diganti, sudah berbeda sama sekali seperti yang aku tinggalkan. Perabotnya lebih mewah kalau aku boleh jujur dan bertambah juga. Sebelumnya isi kamarku terlalu sederhana dan aku sudah terbiasa dengan itu, makanya aku mengira aku salah masuk kamar.

Aku berjalan ke ruang belajar. Rak buku, meja belajar, dan semuanya sudah diganti. Aku lihat rak bukunya telah diganti dengan yang lebih besar dan dipenuhi dengan banyak buku baru. Leedo tidak main-main saat memberikan hadiah, ia tahu apa yang aku suka. Aku pindah ke ruang ganti. Lemarinya sudah diganti dan meja riasnya juga. Aku membuka lemari dan ia membelikan banyak gaun baru. Terlalu banyak malah. Padahal aku ingin bertemu Baron Yeo langsung untuk membeli gaun yang akan aku hadiahkan untuk Ruby. Mungkin kalau ada pesta dansa yang besar ia akan datang. Perhiasan juga tampak memenuhi lemari dan ada banyak perhiasan baru yang tampak berkilat juga indah. Aku bukan penggemar perhiasan, tapi aku yakin ia sungguh ingin memberikan yang terbaik. Aku sebenarnya lebih tertarik dengan banyaknya buku baru di ruang belajar. Sepertinya itu pun buku-buku yang tidak ada di perpustakaan istana.

Aku menyempatkan ke kamar. Sama seperti ruangan lain, perabotnya pun diganti. Tempat tidurnya lebih luas dan kasurnya lebih empuk. Sofa-sofanya juga baru dan terlihat empuk. Aku suka di sini ada lemari buku juga. Aku bisa menghabiskan waktu di kamar sambil membaca. Sebelumnya aku harus repot-repot ke ruang belajar untuk mengambil buku. Dan karena aku malas bolak-balik, aku putuskan membaca buku di ruang belajar. Di kamarku juga sudah ada meja belajar baru.

Aku berjalan ke sebuah peti di sudut ruangan dan membukanya. Peti ini besar, pasti isinya buku-buku juga. Sayangnya aku berekspektasi terlalu tinggi. Isinya hanyalah emas dan permata. Memangnya aku terlihat seperti seseorang yang butuh uang? Tapi terima kasih, deh. Aku akan menggunakan uang ini untuk hal yang baik, semoga.

"Lady, mau menggunakan minyak aroma apa?"

Aku mengalihkan tatapan ke pintu kamar dan mengikuti pelayanku. Aku ingin benar-benar beristirahat setelah ini. Dua hari ini begitu melelahkan dengan segala hal mengejutkan yang terjadi. Sekarang aku hanya ingin pulang ke rumah dan melupakan segala hal soal keluarga kerajaan.

Selesai mandi, makan malamku mulai disiapkan. Karena itu aku menunggu di kamar. Aku tengah memperhatikan rak buku baru ini sampai tidak sengaja aku melihat ada sepucuk surat di antara buku-buku ini. Apakah ini untukku?

Aku mengambi amplop itu dan terlihat logo kerajaan sebagai perekat amplopnya. Aku mengambil pembuka surat lalu membuka amplop ini. Aku mengeluarkan kertas surat itu, membukanya, lalu membaca isinya.

Ini adalah surat dari Leedo! Bagaimana bisa perubahannya jadi sejauh ini? Dari yang tidak mengacuhkanku saat pesta pengenalan, meninggalkanku saat makan malam, kini membuat surat. Isi suratnya tentang ia yang berterimakasih karena sudah diselamatkan nyawanya. Padahal yang pantas mendapatkan penghargaan sebanyak ini adalah Seoho. Ia juga mengatakan untuk selalu mengatakan jika butuh sesuatu. Aku sedang tidak butuh apa-apa, jadi terima kasih atas niat baiknya.

ANSWER (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang