Tanpa terasa setahun berlalu dengan sangat cepat. Satu persatu babak kompetisi dilalui. Aku lihat Emma melakukan tugasnya dengan baik dan menunjukkan sisi kompetitif. Ia lebih disukai rakyat karena senyumannya cerah dan ia cantik. Bangsawan juga banyak yang mendukungnya karena ia adalah putri dari Duke yang berpengaruh. Aku tidak tahu bagaimana penilaiannya tapi sudah pasti Emma pemenangnya kan?
Hari ini adalah hari pengumuman. Aku membereskan barang-barangku dengan riang. Setelah ini aku akan kembali ke rumah. Aku sudah lelah berada di istana, menyaksikan segala konfliknya. Tak terhitung sudah ada berapa kali usaha mencelakakan Putra Mahkota yang terjadi dan juga masalah kerajaan yang rumit. Aku kasihan padanya, tapi kan bukan urusanku. Toh dia masih hidup. Dan aku sudah sangat muak bertemu dan diganggu dengan Lily saat bersama Leedo. Setelah ini aku bisa angkat kaki dari istana dan kembali ke kehidupan normalku.
Pengumuman akan dilaksanakan di hadapan rakyat. Rasanya kejam juga bagi yang tidak terpilih. Tapi dengan ini rakyat bisa berkenalan langsung dengan Ratu yang akan memimpin mereka. Bagaimanapun nantinya ada beberapa masalah yang harus diandalkan pada Ratu.
Aku sudah dipakaikan gaun terbaik. Aku anggap saja ini terakhir kalinya aku diurus dengan sangat baik. Aku anggap juga ini terakhir kalinya aku berpenampilan cantik. Setelahnya aku akan kembali menjadi diriku yang biasa, yang lebih mementingkan buku dan belajar, bedanya temanku sudah lebih banyak sekarang.
Kini aku dan Emma berdiri di depan rakyat di perkarangan istana. Di beberapa babak juga ini merupakan situasi yang familiar. Salah satu babaknya adalah mendengarkan keluhan rakyat dan langsung menyampaikan solusi. Emma tampil dengan baik dan solusinya disukai rakyat, tapi bagi petinggi kerajaan solusinya terkesan tidak realistis dan terlalu subjektif. Aku juga tidak ingin tampil lebih baik dari Emma jadi aku juga hanya menyampaikan solusi sederhana saja.
Di babak-babak lain untungnya Emma melakukan tugasnya dengan baik. Dari perlakuan Leedo saat pesta juga menunjukkan bahwa ia lebih memihak pada Emma. Aku bergandengan dan berdansa dengan Leedo saja masih bisa dihitung dengan jari. Untungnya selalu ada CyA yang siap menemaniku dan mencegah citraku menjadi buruk. CyA juga dekat dengan bangsawan dan lebih disukai bangsawan sehingga ia dikenal karena baik. Perhatiannya padaku pasti dianggap hanyalah kebaikan khas CyA. Sangat disayangkan kalau aku keluar dari istana akan sulit bertemu CyA padahal selama setahun ini hubunganku dengannya telah berkembang pesat.
"....dari keluarga Count Collins!"
Mendengar nama keluargaku disebut membuatku akhirnya tersadar dari lamunanku. Aku menatap sekeliling dan orang-orang bertepuk tangan sebelum membungkuk. Tidak hanya para rakyat, ksatria, pelayan, dan yang lainnya juga memberi hormat di depanku. Aku melirik ke sebelah dan Emma juga membungkuk padaku!
Aku ketinggalan apa? Serius, aku tidak dengar apa-apa. Kenapa situasinya jadi begini? Kenapa mereka membungkuk di depanku dan kenapa hanya aku yang bingung di sini?
"Kenapa terlihat bingung begitu? Kau telah dipilih menjadi Ratu, bodoh," aku bisa mendengar bisikan Emma. "Aku kalah darimu tapi aku mengakui kualitasmu. Kau pantas menjadi Ratu. Nanti aku akan mengajukan untuk menjadi dayangmu."
"Aku? Ratu? Dan kau, calon Duchess? Jadi dayang?" tanyaku tidak mengerti, dengan suara berbisik. Kenapa situasinya jadi begini? Kenapa aku jadi Ratu? Bukannya selama ini semuanya berjalan sesuai skenarioku? Bukannya aku telah membiarkan Emma menang dan seharusnya dia yang menang? Bukankah seharusnya ini kemenangan Emma dan aku akan menjadi yang paling bahagia saat menyambutnya sebagai seorang Ratu?
"Kau tidak mendengar apa-apa? Berdasarkan keputusan para petinggi kerajaan dan Putra Mahkota, kau terpilih menjadi Ratu. Aku ucapkan selamat, Yang Mulia. Dan sekarang kau ikuti dulu kepala pelayan istana, kau harus bersiap untuk tanggungjawab barumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...