Aku terbangun dan rasanya baru kali ini aku tidur senyenyak ini padahal teknisnya aku berada di kereta kuda. Aku tersadar dan rasanya sekarang lebih hangat. Sepertinya matahari sudah naik dan membuat suhu jadi lumayan hangat?
Aku mengerjapkan kedua mataku. Sebentar, rasanya sebelum aku tertidur, aku bersandar pada sisi kiri kereta kuda, kenapa aku mengangkat kepalaku dari sisi kanan? Aku menoleh ke kananku dan sepertinya tadi aku bersandar di bahu Leedo? Dan kehangatan ini bukan karena sinar matahari, tapi karena ia menyelimutiku dan memelukku. Pantas rasanya hangat dan nyaman.
Aku tidak bisa bergerak karena Leedo memelukku terlalu erat. Tapi aku juga tidak bisa bergerak karena aku nyaman berada dalam rengkuhannya. Kapan terakhir kali aku merasa sehangat ini? Kapan terakhir kali aku merasa seaman dan senyaman ini? Apakah ini karena aku dipeluk Leedo atau karena ini perasaan nyaman karena dipeluk seseorang? Aku tidak bisa membedakannya.
Aku tidak tahu waktu berlalu selama apa tapi aku sudah sadar sepenuhnya dan aku merasa ini tidak benar. Merasa nyaman karena dipeluk Leedo itu tidak benar. Jadi aku melepaskan diriku darinya. Namun ia malah terbangun karena aku bergerak.
"Oh, kau sudah bangun?" tanyanya dengan suara mengantuk.
"Begitulah. Yang Mulia lanjut tidur saja."
"Tidak, aku tidak mengantuk lagi. Maaf aku memelukmu, sepertinya kau tidak nyaman. Kalau aku boleh beralasan, kau terlihat kedinginan tadi dan sepertinya kau tampak lebih nyaman tidur saat kau merasa hangat."
Leedo menjauhkan dirinya dariku tapi ia membiarkan tubuhku dibungkus selimut. Kenapa rasanya tidak sehangat tadi? Aku merasakan sebuah kehilangan saat ia menjauh. Kenapa aku jadi merasa sedih saat ia telah menjauh dariku? Selimut ini tidak lagi terasa hangat.
Wah, aku pasti sudah gila ya! Dulu aku tidak nyaman berada di dekat Leedo, kenapa sekarang aku malah merasakan kehilangan saat ia menjauh? Tapi harga diriku mencegahku untuk memintanya memelukku lagi. Aku memilih untuk menggosok kedua tanganku saja supaya hangat.
"Kau kedinginan, Ratu?" tanya Leedo lagi.
"Ah tidak kok. Aku baik-baik saja."
"Memang berisiko melakukan perjalanan saat musim dingin. Makanya aku memilih tempat yang tidak terlalu jauh. Di musim dingin seperti ini bukankah lebih nyaman saat hanya diam di rumah? Maaf aku memaksamu untuk pergi."
Aku membelalak terkejut. Ini sungguh Leedo? Ia meminta maaf? Terlebih dari itu ia meminta maaf karena telah memaksaku?
"Oh, tidak apa-apa," aku menerima permintaan maafnya dengan kikuk.
"Aku sungguh berharap liburan ini akan membuat kita lebih dekat. Aku tahu kau pasti akan mempertanyakan untuk apa. Tapi tidak apa-apa kan selagi ada waktu kita saling mendekatkan diri?"
Mengejutkan dengan bagaimana perubahan Leedo selama setengah tahun setelah menikah. Apakah ini ada hubungannya dengan ia yang tiba-tiba mengungkapkan bahwa ia merasa ia mencintaiku? Tapi kan hanya perasaannya saja. Berarti hal itu belum tentu benar. Dan daripada mendekatkan diri dalam hal romantis, mungkin sebenarnya ia ingin dekat sebagai teman? Karena hubungan Raja dan Ratu kan bukan berarti hubungan yang romantis? Bisa saja ia ingin dekat denganku supaya ia bisa mengkomunikasikan pekerjaan dengan lebih baik? Aku mengerti sekarang. Hanya karena aku menikah dengannya, bukan berarti kalau ia ingin dekat denganku itu harus sesuatu yang romantis.
Tidak ada percakapan berarti selama sisa perjalanan. Aku dan Leedo hanya membahas hal-hal ringan tanpa melibatkan sesuatu yang terlalu dalam. Kebanyakan kami hanya membahas tentang daerah-daerah yang melakukan kerjasama atau daerah yang tidak terlalu terkenal tapi memiliki keindahan mereka. Untuk pertama kalinya aku jadi bercerita banyak padanya. Soalnya dulu aku suka mengunjungi berbagai tempat sendirian. Hanya membawa seorang pelayan dan seorang ksatria lalu aku akan mengeksplorasi tempat itu sendirian. Sepertinya beberapa tempatnya sudah berbeda jauh dengan bagaimana aku terakhir melihatnya. Tapi pembahasan ini malah berujung pada destinasi liburanku dengannya yang selanjutnya. Mungkin dari tempat yang aku sukai ia sedang berusaha mencari tahu tentang diriku? Harus aku akui Leedo memang pintar. Tidak adil, ya? Ia tampan, seorang Raja, pintar, dan sederet kelebihan lainnya. Kekurangannya hanyalah ia yang terlalu gampang dipengaruhi Lily dan terlalu mencintai gadis licik itu. Mungkin kalau Lily tidak licik dan kejam, aku tidak akan keberatan jika Leedo memiliki selir. Masalahnya kekasih simpanannya ini terlalu tidak tahu diri dan serakah.
![](https://img.wattpad.com/cover/226042116-288-k7637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...