Dengan energi yang tersisa aku berusaha kembali ke kamarku. Tapi aku tidak pergi ke tempat tidur, aku mengambil mantel yang tebal dan diam-diam berjalan keluar. Aku tidak mungkin bisa tidur dalam keadaan seperti ini. Aku tidak mungkin bisa tidur dalam keadaan sekacau ini.
Aku diam-diam berjalan tanpa arah yang jelas. Aku hanya ingin menenangkan pikiranku. Biasanya aku akan pergi ke taman, tapi udara sedang sedingin ini. Namun kalau aku berada di dalam ruangan, rasanya akan sesak dengan pikiran-pikiran yang datang tanpa henti. Posisiku serba salah, kalau di dalam ruangan, aku akan merasa makin bingung. Tapi kalau aku berjalan di luar juga rasanya tidak benar. Belum lagi tamu sedang ramai-ramainya, tidak enak juga jika aku tertangkap basah hanya memakai gaun tidur dan seberantakan ini sedang berkeliaran.
Hanya ada satu nama yang aku pikirkan. Aku butuh dia. Aku selalu butuh CyA saat situasi sedang tidak memihak padaku. Karena bagiku di antara semua orang di istana, hanya dia yang bisa aku percaya. Bahkan hanya duduk bersamanya saja sudah membuatku merasa tenang. Maaf, CyA, aku egois lagi. Tapi aku membutuhkanmu.
Aku mengetuk pintu rahasia di kamar CyA. Dan ia langsung membuka pintunya. Ekspresinya tampak terkejut melihatku yang berdiri di ambang pintu.
"Astaga, apa yang kau lakukan selarut ini di malam yang dingin ini? Kau sudah sangat sibuk, kenapa tidak istirahat?"
"Maaf aku mengganggumu, CyA. Aku hanya butuh seseorang saja. Aku baru tahu sebuah kenyataan yang rumit dan aku tidak bisa sendirian. Kalau aku sendirian, aku mungkin akan gila besok."
"Masuklah dulu, aku akan memberikan minuman hangat. Sana, cepat pergi ke perapian. Di jalan rahasianya pasti dingin kan?"
Aku mengangguk lalu berjalan masuk. Aku menghampiri sofa depan perapian dan langsung duduk di sana. Entah kenapa kamar CyA selalu memberikan suasana hangat dan nyaman. Aku pernah mempertimbangkan untuk tinggal di sini saja dan mengusir CyA, tapi aku sudah memiliki istanaku sendiri dan rasanya tidak benar tinggal di satu tempat dengan Ravn.
CyA langsung terdengar sibuk. Aku selalu saja merepotkan CyA. Padahal aku tidak pernah melakukan sesuatu untuknya. Bisa apa aku kalau tidak ada CyA? Aku pasti tidak akan bisa bertahan di sini selama setahun belakangan.
Aku hanya memandang ke api yang membakar kayu di depanku ini dan termenung. Kalau aku kilas balik ke musim semi tahun lalu, aku mengalami mimpi. Sebuah mimpi buruk yang menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Mimpi yang membuatku mengalami keinginan yang besar untuk menyelamatkan keluargaku. Jadi aku menggantikan Millie karena aku kira aku tidak akan menang dan tidak perlu terlibat dengan keluarga kerajaan. Tidak seperti Millie yang mencintai Leedo dan berusaha untuk menang. Tapi ternyata, mimpi itu bohong.
Aku mulai dengan kehidupan yang tidak pernah terbayang olehku, menjadi kandidat Ratu, menjadi kandidat pasangan Putra Mahkota. Aku bertemu banyak orang, aku juga bertemu Yonghoon dan Lily. Yonghoon adalah orang pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta selama aku hidup. Tapi ternyata ia membuatku jatuh cinta hanya untuk keuntungannya sendiri, ia ingin memanfaatkanku. Lalu aku bertemu Lily yang dari pertemuan pertama sudah membenciku. Aku sama sekali tidak mengganggunya dan selalu mengalah. Tapi ia semakin kurang ajar begitu aku terpilih menjadi Ratu dan berniat mencelakaiku. Aku hidup dalam kebencian seseorang dengan nyawa yang selalu terancam.
Aku mulai mengenal Leedo. Sosok yang dalam mimpiku menunjukkan bahwa ia kejam dan tidak memiliki belas kasihan selain pada Lily. Namun ia sebenarnya adalah lelaki yang lembut dan penuh perhatian. Aku hanya tidak menyadarinya karena aku selalu berpikir ia jahat. Dari awal aku ikut kompetisi, aku sama sekali tidak ingin terlibat dengannya, malah tidak mau memiliki perasaan cinta untuknya. Aku selalu cuek padanya, tapi mengejutkan ia malah jatuh cinta padaku duluan. Perhatian dan kasih sayangnya padaku membuat hatiku melunak. Aku kira aku juga mencintainya, tapi kini ia sudah salah paham dengan mengira aku mencintai Kanghyun dan memiliki hubungan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER (ONEUS & ONEWE)
FanfictionAwalnya mimpi buruk itu datang, menunjukkan akhir yang tragis dari keluargaku. Aku tidak ingin itu terjadi, jadi aku memutuskan untuk menggantikan saudaraku dengan ikut kompetisi menjadi pendamping Putra Mahkota. Yang aku inginkan hanyalah pergi ke...