13. tinggalkan aku sendiri

984 123 8
                                    

Aku telungkup di kamar sambil melamun, hari ini aku tidak berangkat sekolah karena saudara ku ada yang meninggal, dan setelah sholat dzuhur nanti aku akan pergi melayat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku telungkup di kamar sambil melamun, hari ini aku tidak berangkat sekolah karena saudara ku ada yang meninggal, dan setelah sholat dzuhur nanti aku akan pergi melayat.

Sebenarnya aku tak ikut pun tidak masalah, namun bunda memaksa ku untuk ikut , lalu ku turuti saja perkataan nya.

Lagian aku juga malas sekolah, lebih tepatnya malas memikir pelajaran dan malas bertemu jaehyun . Aku tak mau terlibat masalah dengan doyeon.

Untuk membahas perkataan doyeon kemarin, jadi doyeon adalah anak dari pemilik perusahaan dimana ayah ku bekerja, bisa di bilang ayahku adalah tangan kanan nya.

Aku tau doyeon bisa melakukan apa saja karena dia memiliki banyak uang, dan dia adalah anak yang sangat di manja oleh orang tuanya, anak tunggal katanya.

Maka dari itu aku lebih memilih diam dan mengalah, daripada pekerjaan ayahku yang menjadi tanggungannya.

Dan kemarin aku tidak jadi bertemu dengan jaehyun, aku hanya berjalan di depannya tanpa meliriknya sedikitpun, jaehyun pun sudah memanggil ku berkali-kali , namun ku abaikan.

Semenjak kejadian kemarin aku menjadi kehilangan mood, seperti tidak bersemangat untuk melakukan apa-apa.

Otak ku terus memikirkan perkataan doyeon kemarin , memang menyebalkan perempuan yang satu itu .

"Ayo nak sholat dulu , terus berangkat"

"Hm", Jawab ku lalu beranjak berdiri untuk mengambil air wudhu.

Setelah sholat aku pun langsung menuju ke tempat saudara ku, jaraknya tidak terlalu jauh sih, hanya 15 menit dari rumahku .

"Semoga di terima di sisinya ya"

"Yang ikhlas ya mas ya"

"Anak kuat gaboleh nangis, yang tabah , doain aja ibu kamu di permudah jalannya"

Kata orang tua ku kepada lelaki sepantaran ku yang tengah menangis sambil menatap jasad ibunya yang tertutup kain .

"Maafin ibu ya Tante kalo ibu punya banyak salah"

"Iya gapapa ,udah gaboleh nangis ya"

Dia adalah jimin,anak yang kini telah menjadi yatim piatu, ayahnya meninggal sejak dia masih di dalam kandungan, dan kini ia juga harus kehilangan ibu untuk selamanya.

"Rose, ajak jimin kemana gitu biar ga sedih", suruh ibu kepada ku.

Aku pun langsung meraih tangan jimin ,dan mengajaknya pergi dari keramaian.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang