Distance

22. selamat tinggal

(Pakai latar warna putih ya bacanya)

Sang rawi berpendar terang di ufuk timur, menerobos celah tingkap dengan tidak sopannya, hal itu berhasil membuat gadis lemah bernama roseanne menjadi terusik dan memutuskan untuk membuka mata.

Pukul delapan, bahkan ia sudah melewatkan satu jam latihan band nya untuk beradu dengan mimpi.

Tak lama terdengar suara notifikasi masuk ke dalam telefon genggam gadis itu. Dengan lenyai di raihnya telefon itu dari atas nakas.

Setelah membaca itu , rose menjadi bengis dan semakin bersemangat untuk menenggelamkan tubuhnya di atas tilam dengan jangka waktu yang lama.

Bagaimana tidak, rose sudah berulangkali memperingati jaehyun untuk berhenti mengirimkan pesan kepadanya, namun jaehyun tidak menggubris, hingga akhirnya rose menjadi murka dan memblokir line milik jaehyun.

Namun sepertinya lelaki itu sangat cerdik, sekarang ia beralih mengirimkan pesan lewat sms, rose pun sampai terheran-heran dengan cara berfikir jaehyun yang sangat menakjubkan itu.

Dan hari ini sudah genap sepuluh hari rose menutup hati sejak berakhirnya hubungannya dengan jaehyun.

Sekarang rose sudah beralih kegemaran dari bermain gitar menjadi ratu rebahan. Hal itu membuat rose menjadi gadis yang aneh,pemalas dan sedikit sensitif.

Bahkan untuk beranjak mengambil makanan saja malas, seolah tak memiliki tenaga dan semangat hidup.

"Kebo banget sih", kata ayah rose masuk ke dalam kamar anak gadisnya sambil membawa segelas susu.

Rose pun segara bangun dengan rambut singa bersarang di kepalanya, ia melirik ayah nya yang sudah rapi dan wangi bersiap untuk berangkat ke kantor.

"Hari ini nggak ada latihan? Kalau ada biar ayah anter"

"Enggak usah yah", kata rose sambil meneguk susunya sampai habis tak bersisa.

"Kenapa? Mau di anter sama pacar kamu yang namanya jaehyun?"