Akhir-akhir ini jaehyun menjadi manja ke rose, sedikit-sedikit minta peluk, minta di nyanyiin, minta di masakin dan masih banyak lagi. Hal itu membuat rose menjadi sedikit risih dengan jaehyun.
Tak jarang rose mencubit atau mendorong jaehyun guna memberi jarak dengannya. Jaehyun juga meminta rose untuk menemaninya ke gereja, begitupun sebaliknya, jaehyun merengek ingin ikut rose ke masjid, walaupun ia hanya menunggu di luar.
"Bantuin aku kerjain tugas kuliah dong", kata jaehyun saat menelfon rose sambil membolak-balikkan kertasnya.
"Lah kenapa nggak dari tadi aja sih? Aku capek bolak-balik ke rumah kamu", jawab rose sedikit kesal, bayangkan saja ia sudah delapan kali ke rumah jaehyun dalam satu jam terakhir.
"Aku yang kesana, aku udah buntu banget nih nggak bisa mikir", kata jaehyun lalu rose menuruti permintaannya dan membereskan ruang tamu agar jaehyun bisa mengerjakan tugas dengan nyaman.
Beberapa menit kemudian jaehyun datang dengan beberapa kantong plastik di kedua tangannya.
"Mana tugas kamu", kata rose sambil mengambil bolpoin dari dalam kotak pensilnya.
"Aku bohong", jawabnya dengan cengiran, untung rose memiliki kesabaran yang unlimited, jika tidak mungkin ia sudah memakan jaehyun hidup-hidup.
Karena tidak tau harus melakukan apa, akhir nya pasangan itu memilih untuk menonton film di temani oleh beberapa cemilan yang jaehyun beli tadi. Tenang, mereka tidak berdua saja di rumah, tapi ada bunda juga.
Jaehyun sangat lemah dengan film horor, namun kali ini dengan sombongnya ia memilih film yang berunsur pembunuhan dan mengandung banyak jump scare.
Tak lama setelah itu ia berujung dengan muntah akibat melihat adegan yang penuhi dengan darah.
"Makanya jangan sok-sokan", ejek rose lalu memberi jaehyun minyak kayu putih untuk meredakan mual nya.
Setelah sholat Maghrib dan mengaji, jaehyun mengajak rose ke toko buku dan toko baju, katanya untuk membeli Al-Qur'an dan juga baju koko.
"Kamu beli iqro dulu, kan kamu masih belajar", kata rose sambil menunjuk iqra tersebut.
"Apa bedanya Al-Qur'an sama iqro?"
"Iqro itu untuk pemula kalau Al-Qur'an itu kalamullah"
"Oh"
†-☪
Empat lelaki bertubuh besar itu sudah siap di posisinya masih-masing untuk menangkap incarannya dengan borgol dan juga beberapa pisau yang mereka selipkan di saku celana.
Sudah hampir satu minggu mereka mengawasi mangsa tersebut, menurut nya ini lah waktu yang tepat untuk menangkap orang itu.
Dan dari kejauhan tampak dua orang remaja yang tengah berjalan santai dengan senyuman cerah di wajahnya.
"Kamu serius mau belajar tentang agama aku?"
"Agama kamu ngelarang non muslim buat belajar tentang itu?", Tanya lelaki itu kepada gadis berjilbab di sampingnya tersebut
"Siapa aja boleh belajar tentang agama islam"
"Kalau gitu, aku pengen jadi kayak kamu, aku harus mencintai tuhanmu dulu baru mencintaimu"
Saat di rasa mangsa sudah semakin dekat,keempat pria yang terlihat seperti bodyguard itu langsung menyergap remaja lelaki tersebut, terdengar suara teriakan minta tolong dari mereka, terutama dari gadis berjilbab tersebut.
"TOLONG, LEPASIN COWOK AKU", Teriak gadis itu sambil mencoba menyingkirkan lelaki bertubuh besar itu dengan sekuat tenaga.
"TOLONG TOLONG", Teriaknya dengan tangisan saat melihat lelaki yang paling ia cintai di seret begitu saja oleh orang asing.
"ROSE CEPET PERGI", perintah lelaki yang memiliki nama jaehyun tersebut, namun bukannya pergi, rose malah berlari mendekat kearah jaehyun namun di tahan oleh salah satu bodyguard itu dan mendorongnya ke arah pepohonan.
Melihat rose yang di perlakukan layaknya hewan membuat jaehyun menjadi naik afeksi dan memukul salah satu bodyguard itu menggunakan botol kaca.
Bodyguard yang jaehyun pukul tadi tidak terima dan menikam jaehyun menggunakan pisau yang ia simpan di dalam celana.
"Jaehyun", ucap rose dengan suara bergetar setelah melihat jaehyun yang dengan perlahan terjatuh dengan darah yang bercucuran di perutnya. sedangkan keempat orang itu sudah kabur duluan setelah melakukan hal itu.
Dengan tenaganya yang seakan hilang separuh, rose pun berjalan mendekati jaehyun, membantu lelaki itu untuk duduk.
"Jaehyun nggakpapa, aku tau kamu pasti kuat, ayo kita kerumah sakit", ucap rose setenang mungkin dan mencoba untuk tidak menangis.
"Rose", ucap jaehyun kecil sambil tersenyum ke arah rose.
"Kita ngobrolnya nanti di rumah sakit ya je", ucap rose lalu dengan sekuat tenaga membantu jaehyun berdiri, namun nihil.
"Aku nggak mau kamu nangis", ucap jaehyun sambil mengusap air mata rose yang sudah bermuara di pipinya.
Bagaimana bisa rose tidak menangis jika melihat orang yang ia cintai terluka seperti ini.
"Kita kerumah sakit sekarang ya?", Kata rose lagi namun jaehyun menolak.
"Kalau di rumah sakit nanti aku nggak bisa lihat kamu", ucapnya lagi dengan senyuman di akhir kalimat nya.
"Let's meet in heaven", ucap jaehyun dengan suara yang semakin menghilang. Saat itu juga rose menangis dengan kencang dan tidak tahu harus melakukan apa.
"Tuntun aku menuju agamamu,rose"
"Jaehyun jangan bikin aku sedih"
"Rose, please"
Dengan kesiapan hati, rose pun mengucapkan kalimat syahadat , di ikuti oleh jaehyun.
"Asyhadu an la"
"Asyhadu an la"
"Ilahaa illallah", ucap rose sambil menahan tangisannya.
"Ilahaa illallah"
"Waasyhaduanna"
"Waasyhaduanna"
"Muhammadar Rasullullah"
"Muhammadar Rasullullah", dan setelah itu hal yang rose takutkan pun terjadi.Jaehyun pergi meninggalkan rose untuk selamanya dan semua hanya tinggal kenangan saja , saat itu juga yang bisa rose lakukan hanya menangisi jaehyun yang sudah terbaring lemah di dalam pelukannya.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Fanfiction[jaerose au] ❝tidak usah mengeluh lalu mengutuk jarak dan waktu, suatu saat kita akan bersatu jika takdir mengatakan mampu ❞ Publis :16 april 2020 Tamat: 09 September 2020 #1 ballad (010920) #1 distance (040920) #1 jarak (080920) #4 jaehyunrose (140...